17.

38 13 2
                                    

#Jangan lupa di vote chingu... GOMAWO ^v^......

.

|||

.

       Sekarang Mark duduk menunduk, berhadapan dengan Jaehyun yang tak henti-hentinya menatapnya. Pikirannya sekarang dipenuhi oleh masa lampaunya, oleh seseorang di masa lalunya yang pernah ada di hatinya, bahkan sampai sekarang. Jung Sehra.

Mark memberanikan dirinya untuk membalas pandangan Jaehyun. "Hyung, kau ingat aku?"

"Hmm, Mark Lee kekasih Sehra."

Mark mendengus. Ia tak ada pikiran jika bisa bertemu dengan namja dihadapannya itu lagi.

"Mark." Panggil Jaehyun.

"Kata Sehya, kau telah menyelamatkannya saat ia akan dilecehkan oleh Sobin, benar?" Lanjut Jaehyun.

"Hmm, aku terkejut saat tiba-tiba Sehra datang ke club bersama seorang pria dan masuk ke dalam suatu room." Cerita Mark.

"Bukan, Mark. Bukan Sehra, tapi Sehya."

Mark tertawa lirih, "Apanya yang bukan, hyung? Jelas-jelas yeoja itu memanggilmu oppa, lebih jelas juga wajah dan tubuhnya begitu mirip sekali dengan Sehra."

Jaehyun mental serius pada namja dihadapannya itu. "Memang begitu mirip, tapi tidak untuk sifat dan perilakunya."

Seketika Mark melemas. Mengingat dari awal mereka bertemu, yeoja itu terlalu bertingkah. Beda dengan Sehra yang lembut. Sifat yeoja itu juga terlalu keras, beda dengan Sehra yang tenang. Pikirannya sekarang berkutat. Sehra dan Sehya yang Jaehyun katakan, sukses menjelajah pikiran Mark.

"Sehya itu adik Sehra, dan aku oppanya. Jadi tidak salah jika Sehya memanggil oppa, sama seperti Sehra yang memanggilku oppa." Jelas Jaehyun lirih karena takut terdengar Suara. "Kau masih ingat tanggal lahir Sehra?"

"Dua puluh Januari."

"Dan itu juga tanggal lahir Sehya." Balas Jaehyun, "Kau ingat hal apa yang paling Sehra nantikan?"

"Hujan salju pertama, itu sangat Sehra nantikan."

"Dan itu hal yang paling tidak dinantikan oleh Sehya."

Mark semakin bingung dengan penjelasan dari Jaehyun. Bagaimana tidak bingung, bahkan Sehra tidak pernah cerita padanya bahwa dia memiliki adik yang persis dengannya.

"Mereka—"

"Kembar?" Potong Mark.

Jaehyun mengangguk pelan, "Tolong rahasiakan ini semua."

Mark mengangkat satu alisnya, "Jadi Sehya tidak tahu kalau mempunyai saudara kembar?"

Jaehyun menggeleng. "Tidak, untuk itu tolong jaga rahasia ini. Jujur saja, ini rahasia keluarga Jung."

"What? Tapi Sehra tahu jika ia memiliki saudara kembar?"

"Hmm, bahkan dia yang memintaku untuk lebih menyayangi Sehya ketimbang dirinya. Sehra begitu menyayangi Sehya, bahkan impiannya ingin bertemu dengan Sehya saat hujan salju pertama turun."

"Tapi..." Mark sengaja menggantungkan omongannya saat melihat seorang yeoja sedang menghampiri mereka dengan membawa dua gelas minuman.

"Dua gelas teh manis untuk kalian." Kata Sehya sambil menyajikan meminuman itu.

"Thank you.." ucap Jaehyun tersenyum.

Yeoja itu duduk disamping oppanya, Jaehyun merangkul adiknya itu.

"Jadi ini, Mark temanmu yang kau ceritaka itu?" Tanya Jaehyun pada adiknya.

Mark mengerutkan keningnya. Sekarang ia paham, bahwa Jaehyun sedang membuat drama seolah-olah ia tidak pernah bertemu dengan Mark. Mark tersenyum tipis, melihat drama yang sedang Jaehyun lakukan.

"Nee, oppa." Jawab Sehya membalas senyuman Jaehyun.

Pandangan Jaehyun beralih pada Mark. Ia mengedipkan matanya pada namja itu. Seketika Mark paham, bahwa Jaehyun menyuruhnya untuk mengikuti dramanya.

.
>MarkPov.
.

       Sebenarnya saat ini aku lagi malas bermain drama, tapi bagaimana lagi. Aku harus mengikuti alur yang dibuat Jaehyun Hyung. Aku menarik napas pendek kemudian tersenyum pada mereka.

"Gomawo kau telah menyelamatkan satu-satunya adik ku ini, Mark." Kata Jaehyun Hyung dengan mengusap-usap pucuk kepala Sehya.

Adik satu-satunya katanya? Lalu apa kabar dengan Sehra? Sudahlah, lebih baik aku iya-iyain saja.

"Nee, itu semua hanya kebetulan." Balasku ikut tersenyum.

Disisi lain aku melihat Sehya yang berbeda dari sebelumnya. Ia lebih hangat pada oppa-nya. Jika dia seperti itu, sifatnya sama seperti Sehra. Oh Tuhan, aku begitu bingung sekarang. Lebih baik sekarang aku pulang, rasanya kepala ini ingin ku lepas jika bongkar pasang. Benar-benar memusingkan!
.
>Mark.PovEnd.

    Mark meminum tehnya. Setelah itu ia berpamitan pulang pada sang pemilik rumah.

"Kalau gitu, aku pulang dulu." Pamit Mark.

"Buru-buru saja kau ini." Ujar Jaehyun.

Mark tertawa kecil, "Tidak baik jika bertamu terlalu malam."

Mark berdiri diikuti dengan Sehya dan oppanya. Setelah itu Ia berjabat tangan dengan Jaehyun. Jaehyun menarik tangan Mark, dan dipeluklah namja itu. Ternyata Jaehyun memeluknya karena mempunyai maksud. Ia membisikkan sebuah letak caffe di dekat rumahnya.

"Besok jam sembilan pagi aku tunggu kau di kedai dekat sini." Bisik Jaehyun kemudian melepas pelukannya.

.

~~M$~~


[21.00]

        Mark menghempaskan tubuhnya di tempat tidur kamarnya. Kepalanya sekarang benar-benar pusing oleh kedua yeoja kembar yang telah sukses membuat pikirannya berkutat.

"Jadi benar kata Jeno, yeoja itu memang Sehya bukan Sehra." Gumamnya sendiri.

Mark mengambil sebuah bingkai figora yang ada di meja lampu tidur sebelah ranjangnya. Ia mengusap-usap kaca figora itu. Foto itu menunjukkan seorang yeoja sedang tersenyum manis dengan memeluk boneka beruang coklat. Tanpa disadari Mark tersenyum-senyum sendiri.

"Sehra-ah, malam ini aku mengetahui semua rahasia yang belum kamu ceritakan padaku." Katanya masih dengan menatap foto itu.

"Saat aku melihat yoeja yang begitu mirip denganmu, aku sangat berharap itu adalah kau. Aku mengikutinya hanya ingin memastikan bahwa itu benar-benar adalah kamu, sampai-sampai aku disebut penguntit olehnya."

"Dan entah kenapa hatiku begitu sakit saat seorang namja berani melecehkannya. Setelah kejadian itu, aku lebih mengikutinya lagi hanya karena ingin menjaganya. Tadi sore saat di taman kota, hatiku begitu tenang saat melihatnya tersenyum manis. Dan setengah jam yang lalu, terbongkar lah semuanya."

Tidak terasa air mata namja itu mengalir ke pipinya, "Ternyata yeoja yang selama ini aku ikuti itu bukan kau, tapi adikmu Jung Sehya."

Mark terisak, "Sehra, I miss you. Really-really miss you."

"Sekarang aku harus mengakui pernyataan yang telah diakui oleh oppamu, Jung Jaheyun. Bahwa kau benar-benar telah meninggal dan yeoja yang aku anggap itu kau adalah saudara kembarmu, Jung Sehya." Lanjutnya kemudian memeluk figora itu.

"Good night Sehra, good night my world, dan selamat malam..

..Jung Sehya."

.
.
~

~M$~~

.

Mark...🙃🙃
.
Next part chingu.....
GOMAWO😘

[2]THE SUN // 𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt