40.

66 9 3
                                    


     Banyaknya pelajar berjalan melewati koridor kampus dengan senangnya karena telah melewati jam mata kuliah. Termasuk Sehya dan Renjun. Mereka berjalan berdampingan di tengah keramaian pelajar. Sedikit berdesak-desakan membuat mereka berdua kesusahan untuk berjalan.

Karena tak mau Sehya terdorong oleh teman-temannya, Renjun mendekap yeoja itu. Sehya yang didekap pun, hanya bisa diam dan sedikit canggung.

Akhirnya dekapan itu sengaja dilepas oleh Sehya setelah terbebaskan dari desakan.

Hari ini jadwal mereka akan pergi ke kantin sebelum pulang. Sehya berjalan dengan mengikuti arah jalan Renjun, membiarkan namja itu mendahuluinya supaya tidak berjalan bersama dengannya.

Tiba-tiba seseorang memegang tangan Sehya yang membuatnya memberhentikan langkahnya. Dia menoleh, ternyata Chenle. Sehya melihat Renjun, ternyata namja itu tidak tahu bahwa dirinya tidak ada dibelakanya. Dia membiarkan Renjun terus berjalan tanpa ia ikuti.

"Ada yang menunggumu." Kata Chenle.

Sehya mengerutkan keningnya, "siapa?"

Chenle sedikit mengangkat pundaknya, "Entah, tapi dia mencarimu di depan gerbang."

Tanpa berpikir panjang, Sehya berjalan cepat menuju gerbang kampusnya. Meninggalkan Chenle di tempatnya.

.

~~M$~~

.

        Beberapa siswi mondar-mandir di depan salah satu mobil hitam yang tengah terparkir di area parkiran kampus, lebih tepatnya ada di halaman depan sebelum memasuki gerbang kampus. Mereka berjalan sambil tersenyum centil seperti orang yang sedang cari perhatian kepada pengendara mobil hitam itu.

Seorang namja bertubuh tinggi dengan penampilan layaknya aktor, sukses menghipnotis beberapa pelajar perempuan yang ada di kampus tersebut. Menyandarkan punggungnya di pintu mobil juga memakai kaca mata hitam dengan pandangan lurus ke depan, menjadi nilai plus untuk pengendara itu.

Jung Jaehyun.

Tiba-tiba seseorang menepuk bahu kanannya, membuatnya terkejut dan menoleh.

"Sudah menunggu lama?"

"Lumayan." Jawab Jaehyun datar.

"Sudah mencarinya?"

"Dua menit lagi dia datang." Jawabnya lagi kemudian mengembalikan pandangannya ke depan.

Orang yang barusan berbicara dengannya, juga ikut menyandarkan tubuhnya di samping Jaehyun. Bedanya, Jaehyun berdiri tegap dengan memasukkan kedua tangannya ke saku celana, melainkan orang itu berdiri santai dengan melipat tangannya di depan dada. Mark Lee.

Mark memperhatikan beberapa cewek centil yang mondar-mandir di depannya. Sedikit aneh dan sedikit risih.

"Sepertinya kau memiliki banyak penggemar, hyung." Bisiknya pada Jaehyun.

"Sudah biasa." Balasnya sombong dengan pandangan ke gerbang kampus. Mengharapkan orang yang sedari tadi ia tunggu-tunggu keluar, muncul dari gerbang besar itu.

"Sombong amat, Amat aja gak sombong." Cercah Mark.

Yah, mereka berdua tengah menanti seseorang. Siapa lagi kalau bukan Jung Sehya.

Beberapa menit yang lalu, Jaehyun bertemu dengan seorang namja berwajah material yang sepertinya seumuran dengan adiknya. Dia bertanya kepada namja itu mengenai Sehya. Ternyata dia kenal. Akhirnya Jaehyun menyuruh namja itu untuk memanggil Sehya.

[2]THE SUN // 𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝✓Where stories live. Discover now