prolog

1.3K 95 12
                                    

Musim Panas.

-
-
-

"Kris!"

Jongin menuruni tangga dengan terburu-buru. Kalau ia adalah wanita dengan sepatu hak tinggi, sudah pasti dia mati.

"Kris?!", panggilnya lagi. Melirik ke sana kemari-, sekaligus menatap potret dirinya sendiri yang indah, dan mahal.

"Aku disini, sayang", jawab si pria berdarah cina dari ruang televisi.

"Oh, Kris. Bantu aku!", pekik si tan sambil memeluk leher suaminya. Atau lebih tepatnya, mencekik.

"Kumohon, telepon itu bisa berdering kapan saja dan penata rambutku akan marah."

Kris melepaskan lengan Jongin perlahan, "Jadi..?", ucapnya setenang mungkin.

"Dia akan bersikeras untuk memberiku janji di waktu lain. Katakan padanya aku sudah berangkat dari satu jam yang lalu, dan kau sangaaat panik. Bisakah kau berbohong untukku, sayang?", pinta si pria tan dengan mata berbinar.

"Tentu saja, sayang. Aku bahkan berbohong pada sahabat cerewetmu waktu itu."

"Hebat. Kau suami favoritku."

Kris menaruh majalahnya dan bersandar, meminta sebuah ciuman yang dengan senang hati istrinya berikan.

"Senang mengetahui aku masuk peringkat tiga besar", kekehnya.

Jongin berlari ke arah pintu, "Oh, jangan konyol."

"Ingat, pestanya jam tujuh. Jangan terlambat!"

"Aku tak terlambat untuk berpesta!", teriak Jongin dari luar.

Belanja, merawat diri, dan mengadakan pesta adalah kehidupan dari seorang Kim Jongin.

+
++++++
+

"Jongin, rumahnya!", pekik Baekhyun sambil memandang ke langit-langit. "Akhirnya selesai!"

Byun Baekhyun, temannya yang paling dramatis dan penggosip ekstrim. Semua yang dekat dengannya pasti akan ragu untuk bercerita, siapa yang tahu dia akan mengoceh dimana?

"Dekoratorku baru saja selesai Jumat lalu, bagaimana menurutmu?", tanya Jongin.

"Aku sangat iri sampai ingin bunuh diri", Baekhyun menggeleng pelan.

"Well, itulah tampilan yang aku incar."

"Rumahmu sudah bagus, tapi lihat dirimu.", si pria pendek menunjuk dadanya.

"Um.. Apa ada yang salah denganku?"

Jongin tersinggung, jasnya tidak terlihat mencolok atau jelek.

"Kau tidak cocok dengan perak.", komentar Baekhyun, menyentuh cincin di jarinya.

Sebelum Jongin mendebat, Kris merangkulnya lembut, "Scotch, sayang?", tawarnya. Jongin menerima gelas itu dengan senang, "Oh, terimakasih."

Kris dengan waktunya yang sempurna.

"Bukankah aku memiliki suami terbaik?", bisik si tan pada sahabatnya.

"Entahlah, Yunho meninggal dan aku mendapat enam juta. Itu cukup baik.", Baekhyun mengangkat bahunya malas.

Jongin tersentak, "Oh, dimana Taemin? Bukannya dia ikut denganmu?"

Baekhyun menggeleng, "Dia tidak bisa datang."

"Kenapa?", tanya si tan terkejut.

"Dia akhir-akhir ini berada di tempat yang gelap", jawabnya. "Minho baru saja menceraikannya karena dia tidak berhenti minum."

"Oh, malangnya.", Jongin menenggak scotchnya lagi.

Baekhyun menarik-narik rambut pemuda di sebelahnya dengan iseng. "Ibu, aku sedang bekerja", keluh pemuda itu. Atau lebih tepatnya, Sehun Park.

"Aku akan berpura-pura tidak mengenalmu, dengan ganti beberapa kue itu.", Baekhyun menunjuk nampan yang dibawa Sehun.

"Hah.. Baiklah..", Sehun memberikan dua potong cheesecake.

"Terimakasih, Lucas", si pria pendek mengambil nampan itu dan membuat isyarat mengusir.

Jongin berdecak, "Aku merasa bersalah pada Taemin.. Oh, bagaimana jika aku mengadakan acara makan siang untuk menghiburnya?", wajah manisnya berkerut serius.

"Jongin."

Baekhyun memegang bahunya sembari mengernyit, entah apakah karena dia sedih atau alkohol itu terlalu kuat.

"Honey, Taemin tidak menyukaimu."

Jongin mendecih, "Bohong."

Kali ini Baek melepaskan cengkramannya. "Kau ingat saat kita pergi ke Le Dome? Minho baru saja pergi, dia hancur!"

"Dan, aku membuatnya tertawa, bukan?..", ucap si tan ragu.

"Apa? Dengan semua ceritamu ke Italia, perkembangan galerimu, dan semua uang yang kau habiskan di pernikahan putramu?"

Jongin terdiam.

" 'Misery loves company', kau seharusnya mengatakan bahwa hidupmu tidak sempurna!"

"T-tapi.. Hidupku sempurna!"

"Dan itu persis adalah hal yang tidak ingin temanmu dengar."

Setelah menunjuknya dengan dramatis, Baekhyun berlalu begitu saja. Meninggalkan Jongin dengan bimbang di hatinya.

TBC?

PLEASE VOTE AND COMMENT

-
-
-
-
-

I'M THE WORST.

I'M SORRY.

Kai, ibu-ibu sosialita tahun 80an.

Aku harap aku bisa menyelesaikan cerita ini.. Dan tidak berakhir terbengkalai begitu saja..

So well, here we go again.

A remake of my favorite show. I already did this chapter on the other book. Please, check it out!

I CHANGED IT TO SEHUN NOW. ARE Y'ALL HAPPY?

-AggressiveRetsuko-
+Mikhael+




-#The Affair#- [HunKai/KrisKai]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant