[36]

6.5K 412 87
                                    


👑👑👑

4 tahun berlalu.

Lantunan perpaduan kolaborasi biola terdengar begitu indah. Namun sayang, tidak ada lantunan piano di sini. Jika piano itu juga ikut dimainkan, pasti iramanya akan sangat menenangkan.

Ke lima gadis yang terbalut gaun berwarna putih senada dan di surainya tersemat mahkota kecil itu menandakan jika mereka adalah Putri-Putri kerajaan. Lantunan biola yang mereka mainkan perlahan berhenti.

Kelima Putri cantik itu menaruh biola pada tempatnya seperti semula.

Inilah aktivitas rutin setiap paginya semenjak empat tahun yang lalu. Dimana mereka membuat nada lagu yang di tujukan untuk salah satu saudara mereka.

"Sudah lama piano itu tidak dimainkan," ucap Karin menatap Piano yang dulunya sering dimainkan oleh Sakura.

"Rasanya ada yang aneh ketika tidak mendengar nada piano saat kita bermain musik," sahut Ino dengan tatapan sendu.

Hinata menitikkan air matanya dan gadis itu dengan cepat juga mengusapnya, "Aku merindukan Kakak Sakura," gumamnya dengan menunduk.

Temari yang berada di sebelah Hinata, mendekap lembut adik bungsunya. Tidak hanya Hinata yang merindukan Sakura. Banyak yang merindukan gadis itu di Kerajaan ini.

"Putri Sakura adalah Putri yang kuat, kalian percaya kan?" pertanyaan pelan dari Karin membuat semuanya menoleh ke arah gadis itu.

Tenten tersenyum mendengarnya, "Putri Karin benar. Jangan tunjukkan kesedihan kita," ucapnya lembut.

Suara pintu yang terbuka membuat kelima Putri itu menoleh dan menatap salah satu dayang yang menunduk rendah memberi salam.

"Mohon maaf sudah mengganggu waktu kalian Putri," ucap dayang itu.

"Ada apa?" tanya Temari lembut.

"Malam ini akan ada kunjungan dari Negeri Air dan Negeri Bumi. Raja meminta agar para Putri mempersiapkan diri," ucap dayang tersebut.

"Mereka ya?" gumam Ino sangat pelan.

"Terimakasih informasinya, kau boleh kembali," ucap Ino halus.

Dayang tersebut menunduk dan berjalan keluar. Pintu itu kembali tertutup dengan sendirinya.

"Aku tidak menyangka jika Kak Neji sudah menjadi Raja 3 tahun terakhir ini," ucap Ino.

"Coba Kak Sakura ada saat penobatan Kak Neji. Pasti dia senang," sahut Hinata sendu.

Mereka memanggil Neji dengan sebutan embel-embel Kakak karena Ayah mereka yang menyuruh langsung kepada para Putrinya. Bukan tanpa alasan, karena menurut keluarga memang Neji adalah Kakak mereka. Walaupun berbeda Ayah sekalipun.

"Kira-kira ada apa mereka berkunjung ke sini?" tanya Hinata.

"Mungkin untuk mengunjungi Putri Sakura," jawab Temari.

Mendengar nama tersebut kembali membuat para Putri memasang raut wajah sedih. Rindu canda tawa gadis musim semi itu saat bersama mereka. Rindu segala-galanya.

Charmed of Goddess - FINISH!Where stories live. Discover now