Dream (6)

1.1K 189 13
                                    

Typo? Biarkan namanya juga manusia, ehehe

Perhatian work ini ganti judul ya,, yg sebenarnya dibuat buat kumpulan oneshot tapi ternyata ide pembuatan Dream semakin berkembang, jadinya ya ya udahh.... Hahaha

Selamat membaca 😘

👻👻👻

Risih ga sih kalo orang ada maunya trus nempelin kita kemana-mana?

Itulah Kyungsoo, mending cuma satu orang, ini dua orang, kadang beranak jadi tiga. Mereka berdua itu pun selalu saja saling sikut, saling ejek, untung saja belum sampai level saling baku hantam. Jika merasa kalah pasti akan saling adu. Yang satu mengadu ke pacarnya yang satu akan mengadu ke Kyungsoo. Ya iya masa mau ngadu ke tiang jemuran mentang-mentang sama tinggi.

Chanyeol, artis yang katanya sedang tenar-tenarnya entah apa memang tidak bekerja atau tidak punya kerjaan. Selalu mengekori Kyungsoo ke mana pun, padahal ia takut dikuntit media.

Chanyeol akan selalu setia setiap saat untuk Kyungsoonya. Mengantar jemput, mengawal, mendampingi Kyungsoo selama bertemu Produser Kim.

"Kau tidak perlu banyak berterima kasih padaku, sayang" Ujar Chanyeol dengan cengiran khasnya. Tak disangka di balik pengorbanan Chanyeol yang tidak diminta Kyungsoo namun ia paksakan sendiri ada maksud terselubung.

Eiy, harap tenang bukan maksud yang gimana-gimana. Dalihnya sih ingin mewujudkan mimpinya yang pernah terucap 3 tahun lalu.

Kyungsoo hanya memutar bolanya malas. Kyungsoo bukan tipe manusia yang tidak tahu terimakasih. Tapi akan lain jika itu menyangkut kemauan kekasih tiangnya.

"Kau akan ke mana lagi? Aku akan mengantarmu!" Ujar Chanyeol setelah menyusuri koridor dari ruangan Produser Kim. Koridor tersebut berada di sisi kanan gedung yang hanya dibatasi jendela kaca bening secara keseluruhan. Memaksimalkan cahaya matahari masuk ke dalam gedung.

"Tidak perlu, Chan, kau pasti lelah. Sebaiknya kau pulang ya"

"Aniy, aku tidak akan lelah jika itu demi selalu bersamamu" gombal!

"Oh ya, jadi yang selama 2 tahun itu apa?"

"Aigoo sayang kau masih dendam kepadaku"

"Aku bukan pendendam, Chan"

"Sayang" Chanyeol menghentikan langkah Kyungsoo, memutar tubuh Kyungsoo hingga menghadapnya.

Lalu Chanyeol menangkup wajah Kyungsoo. "Aku berjanji tidak akan lagi meninggalkanmu. Aku selalu ada untukmu, jadi kau harus selalu bersamaku, apapun yang akan terjadi nanti, aku mohon tetaplah di sampingku, percayalah hanya padaku"

Kyungsoo menggenggam tangan besar kekasihnya. "Hmm,, aku percaya padamu" seulas senyum terpatri di wajah keduanya.

Chanyeol mulai mendekatkan wajahnya pada Kyungsoo, mengikis jarak keduanya hingga sangat dekat.

"Kyungsoo-yaa" pekik seorang yeoja di ujung koridor yang diikuti sepupu Kyungsoo. Mereka lah Baekhyun dan Jongdae.

Chanyeol melepaskan tangkupan tangannya karena terkejut. Ia hampir mengumpat sambil menghentakkan kakinya kesal, Kyungsoo terpaku, sama kesalnya seperti Chanyeol tapi dia bisa apa.

Baekhyun berlari dengan riang menghampiri Kyungsoo, tak peduli pada Chanyeol yang menatapnya sinis.

"Kyungsoo-yaa, aku punya berita baik" ujarnya riang gembira.

"Wae? mwo?" Sahut Kyungsoo datar.

"Aku diijinkan untuk masuk dalam tim make up untuk film mu nanti, yeay" Baekhyun lantas memeluk Kyungsoo posesif.

"Heol" Chanyeol menatap sengit rivalnya itu. Rival dalam hal yang abstrak. Rival dalam mencari perhatian Kyungsoo misalnya? Atau lomba untuk bisa terlibat dalam urusan Kyungsoo? Hanya mereka yang tahu.

"Wae? Ah, kau tidak mendapatkan peran di film Kyungsoo kan?" Ledek Baekhyun menatap Chanyeol tak kalah sengit. "Kyungsoo-yaa, kenapa tak kau berikan saja perannya sebagai tukang kebun"

"Yyak, cerewet! tidak mungkin Kyungsooku memberikanku peran semacam itu, Kyungsoo pasti akan memberiku peran utama"

"Cih, percaya diri sekali!"

"Jelas! Aku aktor yang sedang naik daun" ujarnya pongah, sebenarnya bukan sombong hanya memaparkan fakta.

"Memangnya aku akan memintamu membintangi filmku?" Sahut Kyungsoo menengahi perdebatan unfaedah mereka.

"Hahahaha" tawa menggelegar dari Jongdae. Langsung mendapat tatapan tajam setajam silet yang baru saja diasah di atas batu hingga mencapai ketipisan yang tepat. Jongdae mendadak bungkam akibat tatapan maut Chanyeol.

"Sayaaaaaannggg" rengek Chanyeol sambil menghentak-hentakkan kakinya persis bocah 5 tahun yang memaksa ibunya untuk membelikan permen kapas. "Kau sudah berjanji padaku"

"Janji? Janji yang mana Chan"

"Kau memilihku jadi pemeran utama dalam filmmu"

"Aku tidak pernah menjanjikannya Chan"

"Iya memang bukan kau, sayang. Tapi aku, aku berjanji untuk mengambil peran utama itu"

Ketiganya cengo tak tertolong. Pasalnya Chanyeol sendiri yang berjanji kenapa malah Kyungsoo yang ditagih janjinya?

"Tidak bisa Chan, aku tidak mau kau berciuman dengan lawan mainmu"

"Lalu kenapa kau harus membuat adegan itu?"

"Produser Kim yang memintanya, menurutnya tidak ada drama romance yang tidak ada kiss scene nya" iya, bagai nasi goreng tanpa cabe rasanya percuma kurang greget!

"Ya sudah tidak apa-apa kalau aku harus melakukannya"

Jawaban Chanyeol sukses membangunkan singa yang sedang tertidur manis dalam raga Kyungsoo.

"Coba katakan sekali lagi? Kau mau jadi pemeran utama dan melakukan kiss scene di depanku dalam drama yang dibuat oleh penulis yang kau akui sebagai kekasihmu? Jugulae?"

Suara Kyungsoo rendah dan datar namun meninggi dan penuh penekanan di kata terakhir. Tatapan menghunus dilayangkan ke Chanyeol. Suasana koridor seketika mistis, membuat ketiga orang di sana meremang.

"S-sayang, bukan itu maksudku"

Kyungsoo tidak juga melunak, "Ini semua bisa diatur dari sudut pengambilan gambar, kau tahu itu" penjelasan Chanyeol sama sekali tidak menjinakkannya. Percuma!

Kyungsoo masih dengan tatapan nyalang. Jongdae dan Baekhyun terdiam ngeri, hanya mampu melihat sejoli itu sambil menerka-nerka apa yang selanjutnya akan terjadi.

Chanyeol langsung bersimpul menangkupkan kedua tangan di depan muka. Meminta maaf karena Kyungsoo tak juga luluh.

"Geurae, jika itu maumu, lagipula karakter ini cocok untukmu" ujar Kyungsoo santai namun tetap dingin dan datar. Suasana pun seketika tidak semistis tadi.

Kyungsoo berbalik melangkahkan kakinya menuju ruangan Produser Kim.

"Produser-nim, saya ingin menggunakan stuntman!"

cekrek....

cekrek....

cekrek....

👻👻👻

Tubikontinyut ...

29122019

Kependekan? Iya emang?

Mau dipanjangin? Kasih kemiri deh...

Entahlah, Dy makin ga mudeng sama part ini, ya intinya begitulah...
Tahu ga sih, ide absurd ini mengalir begitu saja akibat bosan ngantri kasir yang panjangnya udah kaya jalan kenangan, bedanya ga pegangan tangan aja sih...

Selamat berhari minggu cingudeul 👻

Our Dream (Chansoo GS) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang