Bangsa Yang Semakin Lemah

128 3 0
                                    

Bangsa Yang Semakin Lemah

By Fatimatu Azzahra Zulkifli, November 2019


Balut mataku menangis di sejadah

Mengenangkan generasiku yang kian parah

Sedangkan wargaku gilang-gemilang

Mengapa angkatanku semakin kecundang?


Seperti hembusan bayu yang bertiup sayu

Bertiup hening awan membiru

Tetap dingin apa yang ditunggu

Walaupun pergi tetap tidak dilupai.


Wahai anak Watan

Mengapa kau pinggirkan tradisi kita

Adat dan warisan kekayaan kita

Akhlak dan tutur bicara yang elok engkau hakiskan bersama

Khazanah bahasa Ibunda kini menjadi sirna

Terduduk terpaku melihat ratapan dunia

Kini asal bangsaku yang habis ternoda.


Kini hanyutnya engkau wahai generasiku

Kau terus hanyut dalam gelombang teknologi

Sehingga habis hanyut tingkah lakumu

Hanyut habis pemakaian sopanmu

Janganlah sehingga hanyut jua akan akidahmu.


Tidak fikirkah kita

Sedangkan setiap tindakan boleh membawa kehancurkan kita

Bagai bilah pisau ghaib yang menikam jantung

Tetap akan tenangkah kita

Bila dosanya menjadi makanan kita

Bila adanya duri dalam daging?


Inikah yang dinamakan revolusi zaman

Kalau tiadanya batasan yang mengehadkan?

Maka resolusi akannya wahai teman. 

Sajak, Puisi, Pantun, SyairWhere stories live. Discover now