hmm...

1.1K 69 23
                                    


Hoseok memakai jaket miliknya dengan tergesa. Hampir saja ia lupa bahwa hari ini ia harus bertemu dengan Eun Bi. Untung saja, jam masih berpihak padanya. Jika ia dapat bergerak cepat, ia pastikan ia dapat bertemu Eun Bi tepat waktu.

Ia menyambar kunci motor di atas mejanya. Berjalan ke luar rumah dengan langkah cepat dan mulai menyalakan motor sport nya. Setelah menyala, mulailah ia melakukan motornya tersebut.

"Lama banget si lo!" ucap Eun Bi kesal ketika melihat Hoseok turun dari motornya.

"Sorry, lagian ngapain lo datengnya cepet banget, lagian kan gue tepat waktu ini." ucap Hoseok.

"Iya iya, ya udah yuk berangkat, katanya lo mau ngajak gue tahun baruan."

"Ya udah yuk." ajak Hoseok.

Eun Bi pun duduk di jok penumpang motor sport Hoseok. Melajulah mereka menuju tempat yang Hoseok tujui.

"Kita ngapain ke sini?" tanya Eun Bi. Mengapa ia bertanya seperti itu? Pasalnya, Hoseok membawanya ke lapangan luas di tengah kota. Keadaan sepi tak ada orang sekalipun. Namun, keadaan sekitar terang disinari oleh indahnya bulan.

"Udah lo tunggu aja. Nggak usah bawel."

"Nunggu apa sih? Ngga usah bikin gue penasaran deh." kesal Eun Bi.

"Tunggu aja napa. Sekarang lo turun dulu dari motor." perintah Hoseok.

Eun Bi hanya melakukan perintah Hoseok. Menurut. Lalu, Hoseok mengajak Eun Bi ke tengah lapangan.

"Ngapain lagi kita ketengah tengah lapangan?!" kesal Eun Bi. "Gue maunya ke taman kota, ke mall, atau ke mana kek. Malah ke lapangan gini. Sekarang ini malam tahun baru, seneng seneng napa!" lanjutnya.

"Diem aja bisa nggak." ucap Hoseok dingin.

Wah. Jika sudah seperti ini, Eun Bi hanya bisa diam dan menuruti keinginan Hoseok. Jika tidak, ia bisa saja ditinggalkan sendirian disini.

Hoseok duduk di rumput segar lapangan tersebut. Eun Bi mengikutinya. Hoseok memandang langit yang cerah dihiasi bintang bintang. Lagi, Eun Bi mengikutinya.

Jam masih menunjukkan pukul 21.19. Eun Bi sudah mulai bosan. Sudah setengah jam menunggu menuruti perintah Hoseok. Namun, semuanya tetap sama. Tak ada tanda tanda suasana berubah. Semakin malam. Perlahan, banyak orang yang mendatangi tempat tersebut. Kebanyakan dari mereka membawa pasangannya masing masing.

"Kita lagi nungguin apa si? Gue udah bosen." ucap Eun Bi mengeluh.

"Beli es krim, mau?" tawar Hoseok.

"Es krim? Mau mau!" jawab Eun Bi semangat. Memangnya siapa yang bisa menolak lembutnya es krim dengan berbagai varian rasa yang menggugah selera. Apalagi Eun Bi. Bisa dibilang, ia adalah penggila es krim. Semua jenis es krim ia sukai apapun rasanya.

"Yuk."

Mereka berjalan ke tepi lapangan. Disana terdapat sebuah penjual es krim yang sedang berjualan.

"Pak, es krim nya dua ya." ucap Hoseok.

"Oh, iya. Mau yang mana?"

"Pilih gih." ucap Hoseok pada Eun Bi. Dengan semangat, Eun Bi mulai memilih jenis es krim yang ia inginkan.

"Udah?"

"Dah, yang ini aja." ucap Eun Bi. Kini ditangannya terdapat dua buah es krim rasa coklat dengan beberapa toping di atasnya.

"Ini uangnya ya pak. Makasih." ucap Hoseok sambil menyodorkan beberapa lembar uang.

"Iya sama sama." jawab sang penjual.

JANUARI 2020 [ONESHOT]  》ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang