CHAPTER SEBELAS

10K 855 100
                                    

Keduanya baru saja menginjakan kaki di sebuah penginapan yang bisa dikatakan paling besar dan terkenal di desa Konoha. Banyak orang asing dari desa lain yang biasanya menginap di penginapan tersebut bila mengunjungi Konoha. Sebuah penginapan yang menyediakan pemandian air panas sehingga wajar jika penginapan itu selalu dipenuhi pengunjung.

Sakura maupun Sasuke tengah berdiri di depan meja resepsionis, melakukan proses administrasi sebelum mereka mendapatkan kamar sewaan.

" Hmm ... mohon ditunggu sebentar, saya akan mengecek terlebih dahulu ketersediaan kamar karena hari ini kebetulan sedang banyak pengunjung yang menginap." Sang resepsionis berujar, seorang gadis muda yang diperkirakan berusia 20 tahunan itu berbicara dengan wajah merona karena tatapannya tertuju pada Sasuke, entah disadari atau tidak oleh sang resepsionis bahwa tindakannya ini sukses membuat seseorang yang berdiri di samping Sasuke terbakar api cemburu sejak mereka memasuki penginapan ini.

" Baik, akan kami tunggu." Jawab Sasuke, menyadari istrinya sedang dalam suasana hati yang buruk, dia mengambil inisiatif untuk menjawab.

Sang resepsionis melangkah pergi setelahnya, meninggalkan pasangan Uchiha menunggu dengan tak sabar di depan meja.

Awalnya tak ada yang terjadi, semuanya tampak normal-normal saja. Hingga keadaan berubah menegangkan tatkala sepasang shinobi keluar dari arah pemandian air panas. Mereka berdiri tepat di samping Sasuke dan Sakura yang sedang berdiri menunggu sang resepsionis yang tak kunjung kembali.

Sakura memutar tubuhnya, membelakangi pasangan itu yang tidak lain merupakan Sarutobi Asuma dan Yuhi Kurenai. Dua shinobi yang sudah diketahui khalayak umum tengah menjalin hubungan asmara.

" Aku rasa bukan ide yang bagus kita pergi ke pemandian air panas malam-malam begini?" Kurenai berarguman yang tampaknya tak disetujui oleh Asuma karena suara dengusan meluncur mulus dari bibir pria itu sebagai respon.

" Tidak ada yang salah. Wajar jika kita ingin mengistirahatkan tubuh setelah lelah beberapa hari ini menjalankan misi. Lagipula ini belum terlalu malam, masih aman untuk berendam." Sahutnya, Kurenai memutar bola matanya malas.

" Jadi selain Kakashi, siapa lagi yang akan ikut?"

" Maito Gai." Jawab Asuma, lantas terkekeh mendapati Kurenai menghela napas panjang di sampingnya, tampak kecewa setelah nama Gai disebut.

" Huuh ... kalau begitu aku akan menjauh dari kalian selama berendam. Sudah bisa ku bayangkan kekacauan apa yang akan terjadi nanti."

" Yaah ... padahal aku berencana mengajakmu berendam di Onsen campuran."

" Jangan mimpi. Aku tidak mau. Kecuali jika kita hanya berdua, aku tidak keberatan." Goda Kurenai sembari mengedipkan sebelah matanya.

Sakura yang mendengar pembicaraan pasangan itu tanpa sadar memutar bola matanya malas.

" Itu dia akhirnya Kakashi si Sharingan datang juga."

Asuma berucap dengan antusias, tanpa disadarinya ada pasangan yang menegang seketika begitu nama Kakashi disebut.

Memang benar di zaman ini seharusnya tidak ada yang mencurigai mereka karena walau bagaimana pun mereka masih anak-anak di sini. Tapi mengetahui seseorang yang sangat dekat dengan mereka seperti Kakashi berada di dekat mereka dan kemungkinan melihat wajah mereka juga, cukup membuat Sakura terutama Sasuke mulai was-was.

" Yo ... maaf aku terlambat. Tadi aku tersesat, biasa ada seseorang yang membutuhkan bantuanku di perjalanan ke sini, jadi ..."

" Berhenti Kakashi, jangan beralasan lagi. Datang terlambat sudah jadi bagian penting dalam hidupmu. Kami mengerti." Sela Kurenai, dia malas mendengar penjelasan Kakashi yang bisa dia tebak hanya alasan semata.

SAVE UCHIHA SARADA (COMPLETED)Where stories live. Discover now