CHAPTER EMPATBELAS

8.2K 845 107
                                    

Sakura sempat menegang di tempatnya berdiri, namun dengan cepat merubah ekspresi wajahnya menjadi setenang mungkin. Dia tak boleh gugup apalagi terlihat panik dalam kondisi seperti ini. Bukankah dia sudah mengambil antisipasi jika kejadian seperti ini menimpanya? Ya, dia sudah memikirkan rencana yang bagus jika ada yang memergoki dirinya di dalam ruangan ini.

Sakura meraih kain lap yang sudah dia sediakan sebelum masuk ke dalam ruangan ini. Lantas berbalik badan dengan senyuman yang terulas di bibirnya.

" Selamat siang, Michida-sama. Anda sudah kembali?" tanyanya, dengan lihai menyembunyikan kepanikannya yang sebenarnya tengah menari-nari dalam benaknya.

Wanita bernama Uchiha Michida itu memperhatikan Sakura, dari mulai ekspresi wajahnya sampai gerak-gerik Sakura. Michida terdiam saat tatapannya tertuju pada kain lap berwarna putih di tangan Sakura.

" Apa yang kau lakukan di sini?"

" Seperti yang anda lihat, saya sedang membersihkan ruangan ini." Sakura mengangkat kain lap di tangannya. Tatapan Michida memicing tajam, menelisik adakah kebohongan dalam sorot mata teduh milik wanita yang baru dikenalnya beberapa hari ini.

" Kau ini seorang ninja medis, tugasmu menyembuhkan orang yang terluka bukan membersihkan rumah ini. Biarkan para pelayan yang melakukannya karena itu tugas mereka."

" Saya hanya bosan karena tidak ada kegiatan hari ini. Kebetulan tidak ada lagi pasien yang datang." Jawab Sakura, tetap mempertahankan raut tenangnya.

Michida memiringkan kepalanya, tatapannya tertuju pada rak berisi banyak gulungan milik suaminya.

" Apa yang kau lakukan dengan gulungan-gulungan itu? itu milik suamiku dan isinya sangat rahasia. Orang asing sepertimu tidak seharusnya membuka gulungan-gulungan itu."

" Saya tidak membukanya. Saya hanya memindahkannya sebentar untuk membersihkan raknya. rencananya saya akan mengembalikan gulungan-gulungan itu ke tempatnya semula."

Dari sorot matanya tampak jelas bahwa Michida belum mempercayai sepenuhnya ucapan Sakura. Dia semakin mencurigai wanita yang satu ini.

" Kau yakin tidak sedang berbohong?"

" Saya tidak mungkin berani berbohong, apalagi membohongi anda yang sudah berbaik hati menerima saya bekerja di sini. Jika bukan berkat anda, mustahil saya bisa bekerja di sini."

Michida kembali terdiam, tak ada raut ramah tersirat sedikit pun di wajahnya. Dan saat dirinya membuka mulutnya hendak menyahut, harus dia urungkan tatkala mendengar suara seseorang yang masuk ke dalam ruangan.

" Kau masih di sini rupanya, Sakura-sensei."

Pemilik suara itu bernama Kazui, wanita paruh baya yang merupakan kepala pelayan di kediaman Uchiha. Wanita itu berjengit saat menyadari ada sosok sang nyonya besar yang juga berada di dalam ruangan. Dengan gesit dia pun membungkuk hormat.

" Michida-sama maaf atas kelancangan saya, saya tidak tahu anda sudah kembali." Katanya merasa bersalah karena dirinya masuk ke dalam ruangan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

" Ada apa kau mencari Sakura-san?"

Saat menanyakan ini tatapan Michida masih memicing tajam pada sosok Sakura yang masih berdiri dengan kain lap di tangannya.

" Izuna-sama terluka, dia meminta saya memanggil Sakura-sensei. Lukanya cukup parah jadi harus segera ditangani. Saya ingat tadi saya meminta Sakura-sensei untuk membantu membersihkan ruangan ini karena belum ada yang sempat membersihkannya."

" Kau yang menyuruh dia membersihkan ruangan ini?" tanya Michida, terkejut.

" Benar Michida-sama." Jawab Kazui dengan kepala tertunduk, tak berani menatap sang majikan.

SAVE UCHIHA SARADA (COMPLETED)Where stories live. Discover now