30

4K 88 4
                                    

Ekonomi adalah pelajaran yang paling di benci oleh sebagian anak IPS setelah Matematika. Selain membosankan, hitung hitungan nya itu terkadang bisa membuat amnesia masal. Beberapa murid ada yang bolos dari pada bosan tujuh keliling, dan bagi yang terjebak di kelas. Mereka berharap ada rapat dadakan.

Tapi sepertinya Dewi Fortuna lagi berpihak ke Pak Tono selaku guru Ekonomi sekolah mereka yang terkenal killer. Pasalnya mereka akan belajar selama 3jam mengganti materi minggu lalu yang tertinggal.

Kebosanan juga nampak menyelimuti Aurora dan Chika sebagai Sahabat baru nya, bahkan Tasya sudah tertidur sejak tadi. Bukan besar nyali, hanya saja selama itu mereka hanya di suruh baca. Pak Tono? Masih tetap mengawasi.

Aurora akui ia sangat tidak suka pelajaran Ekonomi, bukan ia tidak bisa. Hanya saja Pak Tono pendiam. Itu akan sulit mendapatkan informasi. Sama saja belajar sendiri, pikirnya. Tapi kalau Pak Tono sudah marah, ibarat Singa ingin menerkamnya. Bisa putar arah dari pada terkena amukan beliau.

Varrel, Renzo, Rafa? Jangan di tanya mereka lebih memilih ke rooftop dari pada harus pusing tujuh keliling.

"Sebel banget deh sama tuh guru, niat banget ngebuat kita sengsara" kesal Chika sebagai murid baru dan Sahabat baru Aurora dan Tasya.

Bayangin aja Chika yang baru dua hari sekolah aja udah males, apalagi gue udah dua tahun. batin Aurora.

"Emang gini, bangunin tuh Chik. Daripada nanti di amuk Pak Tono" jawabnya.

"Woi Sya, bangun!" bisik Chika di telinga Tasya dan menggoyangkan tubuhnya.

Namun Tasya hanya bergumam.

"Ih kebo banget! Cepet banget ntar di amuk lo!"

Lagi lagi Tasya hanya berguman.

Hingga akhirnya Pak Tono mendengar keberisikan mata tajam nya menatap Chika tajam, bahkan seperti seorang pisikopat.

"Ada apa kamu brisik?" tanya Pak Tono membuat seluruh siswa bergedik ngeri.

"A--nu.. Pak..." gugup Chika.

Namun Pak Tono ke meja Chika yang mendapatkan Tasya sedang tidur dengan menenggelamkan kepalanya di lipatan tangan.

BRAAK!!!
BRAAK!!!

Aurora dan Chika berada di dekat Tasya terlonjak kaget bahkan Chika hampir terjungkal akibat gebrakan meja Pak Tono yang terbilang tidak santai. Bukan hanya mereka bahkan satu kelas terkejut, dengan memasang ekspresi ketakutan, dan was was mendengar amarah Pak Tono.

"Anjiiirrr, berisik banget si lo!" Ujar Tasya dengan nada kesal sambil mengucek mata.

"Gue itu semaleman ga tidur, karena habis nonton drakor. Seru banget tau" sambungnya masih belum menyadari keberadaan Pak Tono.

Merasa cukup mengumpulkan nyawa. Tasya mengerjap ngerjapkan matanya untuk menetralisi pandangannya yang sedikit buram. Saat semuanya jelas, ia telonjak kaget ketika mengetahui siapa yang berada dihadapannya.

"E-eh ada Pa-k ganteng. Ngapain Pak kemeja saya?" Tanya Tasya cengengesan.

"Menurut kamu saya ngapain?"

"Ya berdirilah gitu aja engga taa--"

"ENGGA APA?!" potong Pak Tono. "Saya lihat kamu sering sekali tidur di jam pelajaran saya" lanjutnya menahan emosi.

"SEKARANG KALIAN BERDUA KELUAR!" Tunjuk Pak Tono kepada Tasya dan Chika.

"Ingat! Nilai kalian akan saya kurangi" ancam Pak Tono kepada mereka berdua.

"Loh ga bisa begitu dong Pak, masa kita berdua aja. Aurora ga ikut?" tanya Tasya.

"Tau Pak, ko jadi saya juga?" tanya Chika

"Karena kamu berisik disaat saya menyuruh baca" jawab Pak Tono sambil menunjuk Chika.

"Cepat! Kalian keluar sekarang juga!!!"

"Ah sial banget deh gue! Udah tau ngantuk malah dibangunin terus di suruh keluar lagi" dumel Tasya.

"Tau nih ah! Gue kan baik bangunin lo eh malah ikutan di omelin" dumel Chika.

Sampai tak sadar mereka telah tiba di toilet.

"Heh! CABE! temen lo mana tuh yang kecentilan itu?" Siapa lagi kalau bukan Bella.

"Jablay! Ga usah so deh lo! Mending Varrel mau apa sama lo?" balas Tasya sambil tertawa licik.

"Dia siapa sih Sya?" bisik Chika.

"Dia tuh yang suka sama Varrel, tapi Varrel ga suka sama dia" ucap Tasya sambil tertawa.

"Heh! Jaga ucapan lo Bitch!" geram Bella dan menjambak rambut Tasya.

Tasya tak kalah ia juga menjambak rambut Bella. Terjadilah aksi jambak menjambak.

"Udah Sya, lepasin. Nanti lo dihukum" lerai Chika.

Tasya akhirnya melepaskan jambakannya. Bella juga melepaskannya.

"Liat aja lo nanti, gue bakal ambil Varrel dari tangan Sahabat lo itu" bisiknya, dan tersenyum smirk. Lalu meninggalkan Tasya dan Chika.

"Gila tuh ya orang, udah tau di tolak Varrel. Masih aja ngejar" omel Tasya.

"Emang dia siapa sih Sya?"

"Yang tadi jambak gue itu Bella Fahira, yang agak lugu itu Reta Olivia dan yang sama kaya Bella itu Lauren Trista"

Chika hanya beroh ria.

---

Aurora Valencia.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AVAR {ON-GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang