25

50 7 0
                                    

Alya suka suasana rumah Jun, tampak rapi dan bersih. Cat putih bercampur abu-abu benar-benar kesukaan Alya.

Bi Sumi mengerutkan keningnya saat Jun membawa seorang wanita pulang kerumah, "siapa den?"

Alya tersenyum ke arah Bi Sumi. Iya yakin ini pembantu rumah tangga Jun, tampak cantik walau sudah tua.

"Alya, temen aku. Tolong buatin jahe hangat ya, Bi." Ucap Jun yang diangguki Bi sumi.

Jun tak mengeluarkan suaranya lagi, memilih menarik Alya menuju lantai atas.

Alya hanya menurut, tak mau membantah tak mau juga bertanya sedikitpun. Jun begitu menakutkan saat dia sedang diam dengan wajah datarnya. Dan juga, rumahnya terasa sepi. Sepertinya hanya ada Jun dan pembantu rumah tangganya itu.

"Lo tunggu di sini, gue mau ngambil baju dulu."

Kini hanya Alya dikamar yang serba abu-abu itu. Alya suka suasanya, karena memang dirinya menyukai warna itu. Sambil menunggu Jun yang ingin mengambil baju, entah baju siapa yang akan dipinjamkannya. Alya melirik ruangan itu, cukup lebar dengan banyaknya buku yang tertata rapi.

"Si Jun kalau soal buku memang nomor satu." Ucap Alya serasa merapikan buku yang tadi dilihat-lihatnya.

Kini Alya beralih pada foto keluarga. Disana ada Jun ditengah-tengah. "Oh dia anak semata wayang."

Dilihatnya lagi foto itu, Jun benar-benar imut dan lucu saat kecil walau kini tetap saja tak berubah. Dilihatnya Mama Jun, Alya tersenyum senang. "Cantik banget, pasti baik orangnya." Kini beralih pada Papa Jun yang sangat tampan, pantas saja Jun tampannya tak manusiawi, ternyata turunan dari Papanya.

"Eh, gue cuma liat-liat doang kok." Ucap Alya kaget saat pintu itu terbuka dan sudah ada Jun menatapnya datar.

Jun tak menghiraukannya lalu melempar baju ke arah Alya, untungnya Alya dengan sigap menangkapnya, "pake baju itu dulu, nanti abis minum jahe hangat gue antar pulang!"

Alya mengangguk.

"Jangan kepo sama apa yang ada di rumah gue!" Lanjut Jun kemudian berbalik menutup pintu membiarkan Alya mengganti bajunya.

"Cepet tua baru tau rasa!" Ucap Alya kesal.

*****

Alya sedang meminum jahe hangatnya ditemani Bi Sumi yang duduk disampingnya, "Non Alya pacarnya Den Jun, ya?"

Dengan cepat Alya menggeleng, "kita temenan, Bi."

Bi Sumi tersenyum menggoda, "masak sih? Non Alya orang pertama yang diajak ke rumah loh."

Alya terkejut mendengarnya, segitu tertutupnya Jun sampai tak ada teman yang pernah main kerumahnya? Namun dibalik itu Alya tersenyum senang mengetahui fakta bahwa dirinya yang pertama diajak kerumah Jun.

"Btw Bi, Jun orangnya emang galak ya?"

Bi Sumi tertawa mendengarnya, "Den Jun itu dia memang irit saat bicara, tapi dia orang yang baik, gak pernah lagi ngelawan Papanya. Dia juga sopan sama Bibi."

Alya mengangguk sedikit tak percaya bagaimana bisa Jun baik? Padahal dia orang yang paling jahat yang pernah Alya temui, "orangtua Jun mana Bi? Kok rumah sepi banget?"

"Pak Bima sedang ada urusan kantor, lembur sepertinya."

Alya merasa ada yang aneh, dari tadi Bi Sumi tak pernah menyebut Mama Jun, "Mamanya Jun mana, Bi?"

Different (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang