part 19

10.9K 785 76
                                    

◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️

Konflik belum berakhir Readers, mohon bersabar yak. Baca dan simak baik-baik pesan moral yang coba saya sampaikan dalam konflik ini.

***

Malam semakin larut. Dua buah apel yang dipegang Soobin akhirnya bisa sedikit mengganjal lapar setelah lelah seharian berjalan kaki. Kira-kira mereka telah berjalan berpuluh-puluh kilometer dan kini mereka tak tahu arah dan tujuan. Kaki terasa lelah, Soobin masih mengenakan seragam sekolahnya dan ia kedinginan.

"Soobin. Mari kita istirahat di sini dulu, besok pagi kita lanjutkan perjalanannya," ucap Yuni. Mereka telah tiba di emperan toko yang sudah tutup. Tentu karena hari sudah sangat larut kendaraan juga sudah semakin sepi. Yuni menggelar koran bekas, dan membiarkan Soobin tidur dipangkuannya, sementara wanita berambut panjang itu menyenderkan kepalanya di tembok.

Mereka tertidur.

Selang beberapa saat terlihat dua orang pria yang berpenampilan berantakan menghampiri Yuni dan Soobin. Kedua pria dengan botol miras di tangannya datang dengan wajah bengis.

"Hey, ada wanita cantik. Ha ha ha ...." Suara keras kedua pria itu membangunkan Yuni dan Soobin seketika. Karena ketakutan, Yuni langsung memeluk Soobin bermaksud melindunginya.

"Maaf ada apa? Kami cuma numpang beristirahat sebentar," kata Yuni dengan tatapan gugup. Kedua pria berbadan kekar dan berambut gondrong itu langsung menarik Yuni dan membawanya paksa.

"Lepas!" tolak Yuni.

"Ibu ...." panggil Soobin. Bocah itu didorong hingga kepalanya membentur tembok dan berdarah. Namun, Soobin terus berusaha menyelamatkan Yuni dari ancaman kedua preman itu.

"Tolong lepaskan aku, Tuan," pinta Yuni. Pria itu membawa Yuni ke rumah kosong tak jauh dari tempat sebelumnya.

"Ibu ...." panggil Soobin.

Ia pun terhalau menyelamatkan Yuni karena pintunya ditutup oleh para preman. Soobin menjerit-jerit dan menangis khawatir atas keadaan Yuni. Ia pun berlari mencari bantuan sekitar untuk menolong Yuni.

"Aaaah, lepas!" tolak Yuni yang diseret kesebuah ruangan kosong.

"Tuan, tolong kasihani aku!" pinta Yuni yang tidak gubris kedua pria yang tengah di bawah pengaruh alkohol itu.

"Ada gadis cantik mana mungkin kami melewatkannya begitu saja, mari kita berpesta," ucap salah seorang pria berbadan kekar itu. Ia pun membuka bajunya menatap Yuni penuh napsu.

Ketakutan itulah yang dirasakan Yuni. Ia terus mundur hingga tubuhnya menabrak tembok dan ia terus menyilangkan dadanya seolah tidak ingin disentuh para preman itu.

"Jangan munafik! Kami hanya ingin memberimu surga dunia," ujar salah seorang preman dengan tatapan penuh napsu. Yuni dengan rambut yang sudah acak-acakan itu terlihat pucat dan terus menangis.

"Tuan, jangan!" pinta Yuni.

Tangannya di tarik dan bajunya dirobek. Pahanya dibuka lebar dan ia dipaksa untuk memegang alat kelamin pria yang tidak ia kenali, Yuni pun dipaksa untuk berciuman, tapi ia terus memberontak.

"Jangan, Tuan!" tolak Yuna.

Plaaak

Yuni ditampar hingga bibirnya berdarah dan ia pun merasakan pusing di kepalanya.

'Ya Tuhan, tolong aku ...,' batin Yuni yang seakan pasrah dengan takdir buruk yang sedang menimpanya. Pria itu berhasil merobek baju Yuni dan membiarkan bra hitamnya terlihat.

Tak lama setelah itu ....

Braaaak

"Jangan bergerak!"

Ahjussi - [TAMAT✓]Where stories live. Discover now