My DANGEROUS GIRL - Part 20

478 21 0
                                    

Playlist : Memories - Maroon 5

Your playlist :

***

Dariel langsung melangkahkan kaki nya dengan cepat kearah mobil ferrari merah nya berada

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dariel langsung melangkahkan kaki nya dengan cepat kearah mobil ferrari merah nya berada. Langsung masuk kedalam dan tancap gas meninggalkan area kantornya.

Sungguh, dia merasa muak, sakit hati, dan merasa bersalah jika berhadapan dengan Zeina saat ini. Dia benci gadis itu sekarang, tapi memperlakukan nya seperti tadi membuat hati nya ikut sakit. Lalu, bagaimana perasaan gadis itu? Pasti lebih hancur kan?

Dariel membanting stir, menepikan mobil nya. Bayangkan, sedari tadi bunyi klakson dan umpatan para pengguna jalan terus saja dia dengar. Itu karena dia mengendarai mobil itu dengan ugal-ugalan. Seperti orang mabuk. Padahal dia sadar. Sangat sadar.

"Damn it! Persetan dengan perasaannya, Dariel. Dia sudah menghancurkanmu. Jangan kau pikirkan dia lagi!" teriak Dariel frustasi kepada dirinya sendiri. Tangan nya memukul stir berkali-kali. Sebelum menelungkupkan kepalanya disana.

"Tapi, apakah itu benar dia?" gumam Dariel lagi pelan. Entah pada siapa. Dia masih sangat shock mengetahui fakta yang seakan menghantam keras hatinya.

"Kenapa? Kenapa, Tuhan? Disaat aku seperti akan mencintai wanita selain mommy, kenapa semua nya menjadi seperti ini? Kenapa Zeina harus dia?" ucap Dariel lagi. Sangat lirih. Dia sudah mengangkat kepalanya, dengan tangan yang memijit kening. Sungguh, dia sangat bingung sekarang.

Apa yang harus dia lakukan?

Memutar balik mobil nya ke lobby kantor. Turun dengan tergesa-gesa. Menampilkan raut penyesalan. Menangkupkan kedua tangan. Memohon untuk dimaafkan atas sikapnya. Dan memeluk Zeina erat. Tanda dia tidak sanggup kehilangan gadis yang mengembalikan senyum cerahnya itu. Setelah itu, dia akan pura-pura tidak tahu apapun, dan menganggap Zeina pun tidak tahu apa-apa saat itu?

Memikirkan hal bodoh itu membuat Dariel tersenyum miring. Seberapa penting gadis itu memangnya? Sampai otak cerdas memikirkan hal paling bodoh seperti itu.

"Ck! She's not important for me. Never."  kata Dariel lagi. Mengusap wajahnya kasar. Napas nya masih memburu. Dia sangat. . . berantakan. Tidak bisa dibiarkan.

Akhirnya dia kembali melajukan mobilnya cepat. Tapi, mengubah arah tujuan. Bukan penthouse nya. Bukan. Dia tidak bisa pulang dengan keadaan seperti ini.

***

Setelah sampai ditempat tujuan, Dariel tidak langsung turun dari mobilnya. Membuka kaca jendela mobil, menatap bangunan rumah sakit di depannya dengan tidak yakin.

Apakah dia harus turun dan masuk? Atau kembali saja lain kali jika sudah siap?

Dariel juga sangat bingung. Apa yang memengaruhi nya dengan begitu besar sehingga dia berakhir ada disini. Sejak pertama kali dia meninggalkan tempat ini, tidak pernah sekalipun dia kembali. Rasanya sangat menyakitkan.

My DANGEROUS GIRL [COMPLETED]Where stories live. Discover now