My DANGEROUS GIRL - Part 45

404 14 0
                                    

Playlist : Swear It Again - Westlife

Your playlist :

***

Dress cantik berwarna hitam yang terlihat elegan itu sedang di pakai oleh Zeina. Sebenar nya yang memilih dia untuk memakai dress ini adalah Leon, sebab katanya Leon suka dress ini. Zeina menurut saja, karena dia juga datang ke pesta itu karena diajak oleh Leon.

Tepat pukul delapan malam, Leon menjemput Zeina di rumah nya. Leon sudah memberi tahu Zeina kalau dia sudah berada di depan rumah nya, Zeina dengan terburu-buru turun dari kamar nya, menemui Leon.

Zeina menghampiri Leon, yang sedang bersandar di samping mobil nya. Leon terus menatap Zeina.

"Aku bilang juga apa, kau terlihat cantik memakai dress ini" ucap Leon setelah Zeina berdiri di hadapan nya.

"Well pilihan seorang Leon memang tidak pernah salah" jawab Zeina dengan memutar bola matanya. Tidak, dia hanya bercanda.

Leon terkekeh, lalu membuka pintu mobil nya, mempersilahkan Zeina untuk masuk.

Zeina tersenyum, lalu memasuki mobil Leon. Sedangkan Leon sedang memutari mobilnya.

"Kita berangkat!" ucap Leon setelah memakai seatbelt nya.

Mobil Leon pun membelah jalanan kota jakarta yang lumayan padat di malam hari.

Leon dan Zeina sudah berada di tempat dimana pesta itu dilaksanakan. Zeina mengedarkan pandangan nya. Woah!

Luar biasa. Pesta yang megah, dekorasi yang indah. 'Ini keren!' pikir Zeina.

Mereka juga disuguhkan dengan musik yang clasic saat sudah memasuki pesta ini.

Leon yang melihat Zeina, hanya terkekeh. "Jangan sampai kau membuka mulut mu itu lebih lebar lagi, Zeina"

"What?" Refleks Zeina menutup mulut nya, lalu menatap Leon.

"Wajar kalau pesta nya megah, karena yang datang pun hanya kalangan atas."

"Begitu ya?" Leon mengajak Zeina untuk duduk di salah satu kursi yang sudah disediakan.

"Aku menyukai pestanya." Ucap Zeina setelah mereka duduk.

"Baguslah. Jadi, aku tidak menyesal sudah mengajak mu kesini"

Zeina meminum champage yang sudah disediakan. Leon dan Zeina datang tepat waktu. Mereka baru saja datang, acara sudah dimulai. Kini sedang ada yang bicara di depan panggung. Entah lah, Zeina tidak minat untuk mendengar nya. Setelah itu, semua orang bertepuk tangan, Leon menatap Zeina,

Zeina mengernyit, lalu teringat sesuatu. Astaga! Hanya dia yang tidak bertepuk tangan. Zeina pun tersenyum lalu bertepuk tangan.

"Begitu saja dipermasalah kan"

"Tentu saja. Bertepuk tangan adalah salah satu bentuk apresiasi kita. Kalau kita tidak bertepuk tangan, berarti kita tidak mengapresiasi dia yang sedang bicara di tengah-tengah acaranya. Katanya kau menyukai pesta nya"

"Iya, aku menyukai nya. Dan aku bertepuk tangan tadi, kalau kau lupa."

Leon mengangguk. "Seperti nya yang punya acara ini orang luar ya?"

"Menjalin kerja sama dengan orang luar itu sudah biasa, dan mereka merayakan kesuksesan nya. Jadi, tidak aneh jika yang mendatangi acara ini juga berasal dari perusahaan-perusahaan dan orang luar indonesia. Tapi, banyak juga yang berasal dari indonesia yang diundang. Seperti aku, contoh nya."

Zeina hanya mengangguk saja kali ini. Tidak ingin membalas ucapan Leon.

"Aku akan menemui rekan kerja ku dulu. Kau mau ikut?"

"Hmm.. Tidak. Aku akan ke toilet"

"Baiklah. Hati-hati"

Zeina tersenyum lalu menggelengkan kepalanya setelah melihat Leon menemui seorang pria. Apa katanya, hati-hati? Zeina hanya ketoilet, astaga.

Zeina bergegas menuju ke toilet, memang benar disini banyak orang bule, yang pasti dari luar indonesia. Pantas saja acara nya sangat mewah begini, tidak ini kelewat mewah menurut Zeina.

Zeina sudah berada di toilet wanita, dia menaruh tas nya, lalu berkaca. Dia menunduk mencari sesuatu di dalam tas nya. Setelah dapat, dia berkaca lalu membenarkan make up nya.

"Semoga saja Dariel tidak datang"

"Tetapi kan Dariel juga dari perusahaan yang terkenal, apalagi di Los Angeles. Di acara ini juga dia bekerja sama dengan orang yang berasal dari Los Angeles."

"Ah tidak tidak. Mana mungkin Dariel datang. Tapi, kenapa aku merasakan kalau Dariel akan datang ya?"

"Ck! Dariel. Kau selalu saja membuat aku berpikir terlalu jauh. Dasar! Pergi lah dari pikiran ku jauh-jauh."

Zeina berbicara sambil membenarkan make up nya.

Setelah itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Setelah itu..

"Apa kau sedang berbicara tentangku, Zeina?"

TBC.

***

Maaf pendek dulu, hihi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Maaf pendek dulu, hihi

JANGAN LUPA KASIH BINTANG, KOMEN, KRITIK DAN SARANNYA.

Berharga lho!

My DANGEROUS GIRL [COMPLETED]Where stories live. Discover now