My DANGEROUS GIRL - Part 42

419 18 0
                                    

Playlist : No Matter What - Calum Scoot

Your playlist :

***

"Baiklah, jika kalian tidak akan memberi tau padaku. Aku akan mencarinya sendiri. Sampai dapat. Aku hanya ingin kalian tau, bahwa aku mencintainya. Aku memang pengecut tidak pernah mau mengatakannya." lanjut Dariel sebelum berbalik. Melangkah kearah pintu penthouse, membanting pintu keras. Dan berlari kecil menuju mobilnya. Memasuki mobil nya dengan tergesa, lalu menangkupkan kepalanya pada stir mobil.

"Kau dimana, Zeina?"

"Maaf kan aku, seharusnya aku tidak melakukan hal bodoh seperti itu. Seharus nya aku tidak mengacuhkan mu, seharus nya aku tidak menjauhi mu, seharus nya aku tidak meninggalkan mu, seharus nya aku tidak menyakiti mu. Maaf kan aku.. Aku, menyesal.."

"Aku tidak pernah berpikir akan sehancur ini, Ketika sesuatu yang aku anggap benar, ternyata hanya kepalsuan. Dan posisi nya saat ini, kau menghilang, Zei. Kau meninggalkan ku. Aku begitu bodoh. Dulu aku membiarkan diriku meninggalkan mu yang mencintaiku dengan tulus. Yang sabar karena sikap ku yang acuh. Sungguh, Zei. Aku tidak mengerti lagi rasa sakit yang kau alami saat itu. Maaf, Zei. Maaf."

"Tapi kau membuat aku merasakan bagaimana rasa sakit karena penyesalan. Aku... Aku menyesal, Zeina. Sangat." Lirih Dariel.

Sungguh, jika ada kata yang lebih bisa dia ucapkan selain menyesal, maka dia akan mengucapkan itu.

Dariel sangat-sangat menyesal. Keputusan paling bodoh yang Dariel ambil selama dia hidup. Ini menyesakkan!

Dariel tahu, Mungkin Zeina-nya lebih-lebih merasakan sakit dari pada Dariel itu sendiri. Tetapi, disini Dariel tidak tahu apapun, sumpah!

Dariel memukul stir mobil nya. Lalu mengacak rambut nya. Jika ditanya dia frustrasi atau tidak, maka tentu saja dia frustrasi. Astaga! Dia benar-benar tidak habis pikir kenapa dia menyakiti wanita-nya dengan kepalsuan berita yang dia dapatkan.

Persetan dengan berita! Ini kesalahan nya. Kesalahan karena keputusan bodoh yang dia ambil tanpa memikir akibat yang akan dia dapat.

Sial!

Dariel memijat kening nya, pusing. Dia sudah menjalankan mobilnya tidak tentu arah. Dia ingin mencari Zeina-nya. Tetapi dimana dia mencarinya?!

Keliling dunia pun bisa Dariel lakukan untuk mencarinya, terlebih untuk seorang wanita yang dia cintai.

Tetapi, ayolah. Itu memerlukan waktu yang banyak. Dia ingin meminta maaf pada Zeina. Dia hanya ingin, meminta maaf.

"Zeina, where are you?" lirih Dariel sambil mengusap wajah nya.

Tapi..

Apa Zeina akan menerima maaf nya? Apa masih pantas jika Dariel mendapatkan kata 'maaf? Tidak. Itu tidak boleh terjadi. Dia pasti akan menemui Zeina secepatnya dan akan membawa Zeina yang ceria kedalam dekapan nya. Iya, itu pasti.

Dariel menghentikan mobil nya di pesisir pantai. Sepeti dulu, saat berbulan-bulan yang lalu. Disini, tempat yang paling Zeina sukai, banyak kenangan manis bersamanya. Bahkan setelah itu, Dariel tidak peduli dengan kenangan yang pernah Zeina katakan padanya.

Tapi..

Zeina benar. Kenangan disini begitu nyata. Dan sekarang, Dariel merindukan senyum manis dan ceria milik Zeina-nya.

Dariel menatap ombak pantai, suara ombak yang menenangkan. "Kau dimana, Zeina? Kemana aku harus mencari mu?"

"Maaf, Zei. Maaf..." Dariel terus menggumam kata maaf untuk Zeina. Dia paham sekarang, sakit yang amat-amat terasa sakit itu.

Dariel teringat, ketika wajah kebingungan Zeina karena diperlakukan 'berbeda oleh dirinya sendiri. Bahkan dia tidak merasa lelah setelah terus bertanya apa alasan Dariel berubah menjadi seperti itu.

Shit! Dan dia melupakan satu hal, rasa sakit yang Dariel berikan karena sudah menerima perjodohan dengan santai-nya di hadapan Zeina. Catat, dihadapan-nya.

Bagaimana air mata itu mengalir, sungguh itu sangat terekam jelas dipikiran nya. Rasa sakit yang Zeina rasakan tidak sampai disana, dia juga harus merasakan ucapan Dariel yang sangat pedas. Astaga! 'maaf kan aku, Zei. Maaf'

Dari awal pun, sebenarnya Dariel tidak sanggup melihat ada air mata kesedihan yang keluar dari mata Zeina. Tetapi, karena amarah dan dendam yang ada di dalam dirinya, dia seperti manusia paling kejam di dunia.

Dan benar. Saat Dariel mencoba menjauhi Zeina dari kehidupan nya adalah karena satu hal, yaitu Dariel takut untuk jatuh cinta dengan seorang anak yang sudah membunuh mommy nya.

And than, semua itu salah. Zeina berhak mendapatkan cinta Dariel. Zeina berhak untuk mendapatkan balasan atas rasa cinta tulus-nya.

Lihat, kenyataan nya dia tidak tahu dimana keberadaan Zeina. Sebenarnya Dariel tahu kalau teman-teman nya itu pasti mengetahui dimana keberadaan Zeina. Terlebih, ada salah satu sahabat wanita itu yang dekat dengan teman nya.

Dariel terkekeh. "Apa aku terlalu brengsek, sampai teman-teman ku saja tidak memberi tahu keberadaan mu, kepada ku, Zei?"

"Bahkan aku menerima, teman-teman ku yang mentertawakan aku, Zei. Karena aku sadar, aku benar-benar merasakan penyesalan setelah kau meninggalkan ku, Zei."

"Aku tahu, aku pengecut. Tetapi aku sudah mengatakan nya, Zei. Aku sadar, selama ini aku selalu menyangkal apapun jika itu tentang dirimu, Zei. Maaf.."

Dariel mendongak, melihat awan hitam yang dipenuhi oleh bintang-bintang. Bersinar. Dariel menatap bintang itu penuh harap, lalu memejamkan mata nya..

'Zeina katakan dimana keberadaan mu? Aku ingin sekali menemuimu, dan segera meminta maaf kepadamu. Aku.. Tidak tahu lagi, bisa bertahan atau tidak dengan hidup yang diselimuti oleh rasa penyesalan ini. Dan, sekarang aku benar-benar tidak tahan.' Ucap Dariel dengan sangat lirih.

Dariel membuka mata nya, melihat pantai yang indah karena pantulan dari cahaya bulan. "Tidak ada kata terlambat untuk membalas cinta mu, kan Zei? Kau pasti belum melupakan ku. Aku sudah banyak menyakiti mu, aku paham betul, mungkin luka yang aku berikan akan selalu membekas. Tetapi, sungguh jika aku sudah menemui mu, dan sudah mendapatkan maaf mu, aku akan berjuang jika kau sudah tidak mencintai-ku. Aku akan menjadikan mu wanita yang akan selalu aku bahagia kan, Zei. Kali ini aku bersumpah. Tetapi, kau harus kembali padaku Zei, itu harus." Ucap Dariel dengan pandangan lurus kedepan, dia berbicara seakan ada 'seseorang yang menjadi teman bicara nya.

Seakan orang yang sedang dia bicarakan akan mendengar semuanya.

Dariel menghela napas, "Tetapi, aku kembalikan lagi kepada mu Zei, seperti nya aku yang mendapatkan maaf mu saja sudah membuat ku sangat senang. Setidaknya mengurasi rasa penyesalan yang aku rasakan karena sudah menyakitimu."

'Tapi setelah nya, aku akan berjuang untuk mendapatkan mu dan tawa bahagia mu, dan itu semua hanya aku penyebabnya. Zei, hanya aku.' terus Dariel di dalam hati.

Dariel membalikkan tubuh nya, berjalan kearah mobil yang berada tidak jauh dari belakang nya. Dariel bergegas untuk meninggalkan pantai ini. Pantai dimana salah satu moment manis tercipta disini.

***


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


JANGAN LUPA KASIH BINTANG, KOMEN, KRITIK DAN SARANNYA.

Berharga lho!

My DANGEROUS GIRL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang