120 - Sebuah Pesan

6.1K 867 251
                                    

Chapter kali ini 3 kali lipat lebih panjang dari biasanya, jadi dibaca pas lagi waktu luang aja yaa^_^


-----


Seharian ini, Y/n terus murung walau sesekali tersenyum tipis saat Hyunjin melemparkan jokes.





Skip>>>





Jam 21.05

"Kamu tidurlah yang nyenyak. Kalau ada apa-apa, panggil kakak aja. Kakak nginep disini kok." Kata Taehyung.

Y/n mengangguk, membuat Taehyung tersenyum lalu mencium pucuk kepala Y/n sebelum pergi dari kamar Y/n.

Setelah pintu tertutup, Y/n menautkan alisnya sedih. Entah kenapa, Jaemin tidak pernah datang ke dalam mimpinya. Seharusnya ia datang 'kan meski cuma sebentar?

"Gue.... kangen lo, Jaem."





Skip>>>





Y/n mengernyit ketika sebuah cahaya menyilaukan matanya.

Dan saat cahayanya perlahan meredup, Y/n membuka matanya.

Dan saat cahayanya perlahan meredup, Y/n membuka matanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kedua mata Y/n membulat. Ada.... Jaemin di depannya?

"Hai." Jaemin mengulas senyum. Senyum manis yang sangat ia rindukan.

"J-Jaemin..?" Y/n menganga tak percaya. Matanya berkaca-kaca.

Sementara senyum milik Jaemin masih terulas. Begitu manis.

"G-Gue lagi mimpi?"

"Iya, ini ada di dalam mimpi. Jangan lupa kalau gue.... udah meninggal."

Y/n mulai menangis, lalu berhambur ke pelukan Jaemin. Mendekap lelaki itu sangat erat. Tangisnya membuncah, merasakan sakit yang menyeruak dalam dada.

"Lo kemana aja? Kenapa baru nemuin gue sekarang? Hikss.." Isak tangis terdengar, membuat Jaemin menghela napas. Kedua tangannya terangkat untuk membalas pelukan Y/n.

"Lo ingkar. Lo bilang lo gakan pernah pergi. Nyatanya lo pergi. Ninggalin gue selamanya. Kenapa? Hikss... Kenapa lo harus pergi? Gue gak suka. Hikss.." Y/n masih terisak dalam pelukan Jaemin.

Ia tau ini adalah mimpi. Tapi Jaemin terlihat sangat nyata.

"Gue kangen sama lo. Gue kangen Jaemin-nya gue. Gue mau Jaemin-nya gue pulang. Jangan tinggalin gue. Cukup mama papa aja yang pergi. Hikss.."

Pelukan semakin erat. Seakan takut terlepas. Seakan takut Jaemin-nya pergi. Seakan.... semua akan hilang begitu saja.

"Gue kecewa sama lo." Kata Jaemin, membuat Y/n langsung terdiam dan perlahan melepaskan pelukannya. Kepala menengadah menatap wajah Jaemin.

"Kenapa lo mau bunuh diri? Apa yang ada dipikiran lo, Y/n?" Lanjut Jaemin.

Y/n menggeram dengan air mata yang terus mengalir membasahi pipi.

Hey Idiot, I Love You : Jeno X You [SELESAI]✓Where stories live. Discover now