Breathless

2.9K 129 18
  • Dedicated to Rinie Hastuti
                                    

Maaf saya baru update cerita. Ini'pun cerita baru.

Dan ini saya tulis berdasarkan kisah nyata yang beberapa hari lalu menimpa salah satu adik kandung' saya.

Saya share cerita ini. hanya ingin melepas rasa sedih. rasa kehilangan yang teramat sangat yang kini sedang dirasakan oleh adik tersayang saya. berikan semangat untuknya ya. cerita ini buat kamu, Neng.

Dan buat kamu juga Bang. yang tenang diRumah Allah ya,

Dan kalau nemu typo, saya juga mohon maaf. ini sama sekali gak ada edit. fresh from the oven.

Regards,

Mia

=============================================================================

Breathless

Andai saja aku tahu, malam itu adalah malam terakhir kau berbicara denganku.

Andai saja aku tahu, malam itu adalah canda tawamu yang terakhir.

Andai saja aku tahu, malam itu adalah panggilan sayang'mu padaku yang terakhir.

Andai saja aku tahu, 1 hari sebelumnya adalah hari terakhir aku bertemu denganmu.

Mungkin aku tak'kan seterpuruk ini. Mungkin aku tak'kan sehisteris ini.

Mungkin aku tak'kan menangis menjerit seperti ini.

Mungkinkah jika itu semua yang terjadi, aku akan rela melepasmu untuk selamanya. Entahlah, aku tak yakin..

Ya Allah, aku tahu, Kau pemilik seluruh isi dunia ini. Pemilik dari seluruh mahluk hidup didunia ini. Kau yang menciptakannya dan juga bisa mengambilnya bahkan tanpa sipemilik raga tahu. Tapi, dia kebahagiaan'ku, Ya Allah. Dia penyemangat hidupku selain keluarga'ku. Dia segalanya bagiku.

Ya Allah, aku yakin, Kau'pun tahu. Kami memiliki rencana suci untuk menjadikan hubungan ini menjadi Halal tahun depan. Aku dan dirinya sudah mempersiapkan segalanya. Segalanya.

Hanya tinggal menunggu waktu. Tapi, semua itu hanya tinggal rencana. Kau juga yang menentukan. Aku bisa apa?? Apa daya'ku?? Aku hanya manusia biasa.

Ya Allah, sanggupkah aku menjalani hari-hari tanpanya?? menjalani tiap detik tanpa kehadirannya. Menjalani hari-hari yang biasa kuhabiskan karena mendengar suaranya meski hanya lewat ponsel, membaca pesan-pesan konyol darinya. Apakah aku sanggup?? Entahlah,..

***

Aku terkenang kembali saat dimana dia menelponku untuk yang terakhir.

Terakhir mendengar suaranya yang memanggilku, Sayang,

13 November 2014

Ponselku berbunyi dipukul 10.00 malam. Meskipun dengan setengah kesadaran, aku tahu siapa yang menelponku, kekasih'ku.

Iya Ay, kok kamu belum tidur?”tanyaku pada pria'ku diseberang sana.

Aku laper Ay,”jawabnya.

Memangnya dirumah gak ada yang bisa dimakan?” tanyaku.

ada sih. Tapi, aku laper Ay, aku mau makan nasi. Tadi pulang kantor udah keburu capek, jadi gak sempet beli makan.”jawabnya.

terus gimana?? ini udah malam kan, Ay. Makan yang ada aja dulu. Besok pagi kamu baru beli sarapan.” saranku pada Priaku.

Love StoryWhere stories live. Discover now