Chapter 9 : Become a Family

4.2K 282 94
                                    

Happy reading ^^
Tapi sebelum itu, vote dulu yaa <3

*****

"Hah apa? Lisa cinta Jungkook?" Celetukan Jimin itu sukses membuat tawa mereka pecah.

Kecuali Lisa, karena gadis itu justru mengernyit dengan muka yang mulai merona. "Apa sih oppa," Cicitnya.

"Astaga, budeg ya lo!" Hardik Hoseok menoyor lengan Jimin, masih dengan tawanya.

"Ya maaf, sengaja-eh, ngga sengaja deng, kan kirain mau bilang Lisa cinta Jungkook, Lis."

Jimin kembali berceletuk ringan dengan cengiran lebar, membuat gelak tawa kembali menyelimuti mereka.

"Apasih hyung, kasian Lisanya malu noh," Ujar Jungkook.

Benar saja, ditempatnya duduk, Lisa langsung menutupi wajahnya yang merona dengan kedua tangan.

Rose yang duduk disebelah Lisa mencoba menyentuh pipi gadis itu dengan telunjuknya. Namun, belum sedetik telunjuknya menyentuh pipi Lisa, gadis itu malah menenggelamkan wajahnya di belakang pundak Rose. Hal ini justru memicu tawa yang lain menjadi lebih kencang.

"Huaaa, udahan ketawanya," Rengek Lisa pelan.

"Kita bercanda doang kok, Lis. Tenang," Bisik Rose.

Lisa menggeleng. "Lisa malu, Chaeng mah," Rajuk Lisa.

Rose tertawa kecil, kemudian memberi kode pada yang lain untuk menyudahi tawa mereka.

"Yaudah, yaudah kembali ke laptop aja deh."

"Mianhae Lisa-ya," Ujar Jimin, masih dengan sedikit sisa tawanya.

Lisa mengangkat kepalanya dengan wajah merengut. Yang lain hanya terkekeh gemas melihat Lisa yang merajuk.

"Oke. Jadi, kenapa kalian ngga nolak, seandainya dikasih pilihan buat nolak?" Tanya Taehyung, memulai sesi tanya-jawab lagi.

"Mu-"

"Harus dijawab," Potong Yoongi.

"Ka-"

"Selain karena ini perintah agensi loh ya," Potong Jin.

Jisoo melototkan matanya, kemudian berujar dengan gemasnya, "Astaganagaaa, ini juga mau dijawab oppa. Dipotong mulu sih."

Bangtan hanya terkekeh geli.

"Yaudah, sok atuh dijawab."

Jisoo berdecak.

"Heum, untuk alasan kita nerima project ini, selain karena ini perintah agensi ya-" Jisoo menjeda kalimatnya, sedang menyusun kata-kata yang akan ia ucapkan.

"Karena kita ngerasa ini sebuah kehormatan, bisa satu project sama idol yang terkenaaal banget kayak Bangtan. Ya kalo ditolak, berarti kita ngga bersyukur dong, hehe."

"Terus?"

Jisoo mengenyit, kemudian menyenggol Rose di sebelahnya. Gadis itu menoleh dengan bingung, "Mwo?"

"Terusin," Ujar Jisoo.

Rose mengangguk dengan bingung, "Ah, ne."

"Eum terus-" Sama seperti Jisoo, Rose juga menjeda ucapannya sesaat, memikirkan apa yang akan ia ucapkan selanjutnya.

"Kita juga ngerasa nyaman dalam project ini, karena Bangtan welcome banget, ramah banget sama kita. Perhatian banget juga, hehe. Dan jujur, kita agak kaget sih waktu oppa semuanya nungguin jemputan kita," Rose terkekeh manis.

Homeحيث تعيش القصص. اكتشف الآن