🌨

708 44 13
                                    

💌💌💌


Hai suamiku....
Bagaimana kabarmu? Pasti menyenangkan ya di surga sana?

Hari ini aku hanya berdiam saja. Lelah sekali rasanya akhir-akhir ini.

Ahh iya dua hari lalu cucu pertama kita Naeun, berulang tahun yang ke 5. Dodo merayakan ulang tahun putrinya di sebuah restoran. Kau tau? Aku menangis kemarin haha. Senang sekali melihat mereka bisa sebahagia itu, membayangkan bagaimana jika kau masih ada disisiku dan kita menyaksikan kebahagiaan anak dan cucu kita bersama pasti rasanya akan sangat menyenangkan dan lengkap

Dulu ku pikir aku tidak akan mampu membesarkan Dohyon tanpamu disisiku. Tapi aku bisa sayang, putra kesayangan kita berhasil menjadi dokter seperti kemauanmu dan kita memiliki cucu cucu yang sangat mengemaskan seperti Naeun dan Gunhoo.

Tetapi tetap saja, dari semua bahagia itu masih terasa kurang tanpamu. Maafkan aku ya, selama ini aku masih belum bisa benar benar bersukur atas semuanya. Tuhan juga tau aku hanya ingin kamu sayang, Cho Seungyoun suami tercintaku.

Oh iya hari ini aku melewatkan sesi hemodialisa yang menyakitkan itu. Dohyon juga sepertinya menyerah memaksaku. Cih anak itu, malam natal kemarin dia berdiskusi bersama istrinya untuk memberikan satu ginjalnya untuk ku. Tapi aku tidak akan membiarkan itu. Anak kita itu sangat menyayangiku dan tetap manja padahal dia juga sudah berumur. Aku jelas menolak ide gilanya. Karena aku sangat merindukan mu dan sudah lelah dengan jarum yang bertahun tahun ini selalu menyentuh kulitku. Suamiku kau harus memarahi jarum jarum itu pokoknya!

Rasanya sakit sekali. Sesakit itu hingga membuatku menangis setiap kali melakukan HD. Aku merasa sudah cukup untuk mendampingi putra kita dan keluarganya dan aku sangat merindukanmu :(

Oh iya sekarang aku sedang dirumah sakit. Harusnya aku tidak disini hari ini tapi anak nakal kita terlalu memanjakanku, dia terlalu kawatir karna beberapa hari ini aku tidak nafsu makan dan menempatkan aku diruangan perawatan yang mewah ini. Ruangan ini bahkan ada kamar tunggu, dapur dan ruang tamu di ruangan perawatan ini. Dia tidak tau saja mood makan orang tua tidak seperti saat muda

Suamiku maaf ya tadi aku memarahi putra kesayangan mu. Dohyon membelikanku kursi roda dan menyuruhku menggunakannya tapi aku tidak mau mengunakannya. Itu akan merepotkan mereka dan aku masih sanggup berjalan sendiri

Sebenarnya aku masih ingin bercerita dengan mu. Tapi tangan tua ku sangat payah diajak kerja sama. Rematik sungguh menyebalkan huh. Suamiku cukup disini dulu ya suratku hari ini. Aku akan beristirahat sebentar dan berharap bisa melihat senyumu di mimpiku.

Dari aku yang selalu merindukan mu.

Love. Cho Hangyul





***





T

idak lama kemudian deritan pintu tanda terbuka mengalihkan fokus pria tua yang tengah terbaring lemah di tempat tidur rumah sakitnya. Senyuman lemah terukir indah di wajah tuanya saat melihat siapa yang masuk

"Glandpaaa"

Teriak anak manis berumur 5 tahun Cho Naeun. Kaki kecilnya melangkah cepat menuju tempat kakek kesayangan. Dibelakangnya ada Dohyon dan Yena istrinya menyusul langkah kecil putri merka, oh iya ada si gembul Cho Gunhoo di gendongan Dohyon

"Cucu grandpa sudah selesai makan siangnya eungg?"

Hangyul bertanya pada cucunya yang sudah duduk di samping ranjangnya

"Udah glanpaa. Tadi naeun dan gonu juga cempat main di taman hehe"

Dan pembicaraan itu berlanjut panjang hingga tibalah gelap dan saatnya untuk beristirahat dari panjangnya hari. Menyambut mimpi dan mempersiapkan diri untuk esoknya lagi


***


Hujan salju menghiasi pagi di akhir desember. Keluarga kecil Dohyon masih terlelap di kamar jaga Hangyul. Dalam suasana dingin di pagi yang putih itu Hangyul mulai merasakan sesak dalam dirinya dan rasa nyeri luar biasa di setiap persendian tubuh tua nan ringkih itu.

Hingga dengen kelegaan batinnya dia merasa cukup untuk selama ini dan berhembus untuk yang terakhir kalinya di tengah nyamannya suasana pagi itu Hangyul pergi untuk selamanya meninggalkan putra hebat kesayangannya meninggalkan menantu terbaiknya dan meninggalkan cucu cucu lucunya dangan harapan akan bertemu dengan suami tercintanya di keabadian setelahnya

Di akhir hayatnya hangyul tersenyum. Merasa bersukur telah hidup di dunia ini dengan jalan hidup yang Tuhan berikan. Menikah dengan suami hebat dan tampan seperti Cho Seungyoun, melahirkan putra tunggalnya Cho Dohyon melihat bagaimana anaknya tumbuh menjadi seorang dokter yang hebat dan mempunyai Naeun dan Gunhoo sebagai cucunya yang sangat mengemaskan

Hangyul merasa semuanya cukup untuk dia nikmati, bagaimana luka membuatnya kuat dan cinta membuatnya bertahan untuk putra satu satunya.

"Haii suamiku....😊"









____________________________






Jan242020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Seungyul StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang