26« keputusan bulat

131 11 0
                                    

Upacara Dandelion berlangsung tenang. Semua warga Dandelion mengikuti upacara tanpa berisik, tanpa ada yang mengkipas-kipas karena kegerahan, berdiri dengan tegap. Itu semua karena Dandelion kedatangan kepala yayasan.

Zafran yang biasanya mengoceh selama upacara berlangsung seperti burung beo—diam seketika. Ia tidak ingin membuat malu Papah nya karena status Zafran; seorang anak ketua yayasan Dandelion.

Ketua yayasan memberi wejangan untuk kelas XII agar belajar lebih giat, mengejar nilai yang kosong karena nanti mereka akan menghadapi ujian nasional. Setelah wejangan dirasa cukup, Abyan mengakhiri pidato nya.

Sekian dari saya, kurang lebih nya mohon maaf, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu.
-----

"Tumben selama upacara diem aja. Sariawan lo?" Celetuk Thomas

"Ada bapaknya bloon" sahut Raden

"Thanks ya, sa" ucap zafran sambil memberi topi pada empunya

"Sip" ansa mengambil topi nya

Sesampainya mereka di kelas, mereka duduk di bagian belakang kelas yang jangan ditanya lagi bagian belakang adalah markas mereka.

"Lagi dekat sama safira ya, zaf?" Tanya xello

"Mau? Ambil aja" jawab zafran cuek

"Beneran? Oke" jawab xello senang

Sebenarnya Zafran tidak rela Safira untuk xello. Tapi ia harus menghargai Anjani, walaupun entah apa hubungannya saat ini.

"Gercep banget lu" celetuk Thomas

"Berisik lu player"

"Player. Bahasa dari mana tuh"

Xello tidak mengindahkan ucapan Thomas. Ia sibuk men-stalk Instagram Safira
-----

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu. Mohon izin panggilan untuk Zafran XII IPS-1, Anjani X IPS-1, Wildhan X IPS-1 di mohon ke ruang kepala sekolah sekarang. Terimakasih"

Speaker pun mati. Anak kelas Zafran dan Anjani langsung berbisik-bisik. Tanpa basa-basi Zafran langsung berdiri disambut pertanyaan-pertanyaan dari teman nya

namun zafran tidak mengindahkan itu.

Anjani bangun dari bangkunya. Ia langsung menghampiri Wildhan dan pamit kepada guru yang sedang mengajar di kelas nya.

Di ruang kepala sekolah terdapat bapak kepala sekolah, ketua yayasan, Farel, Ibu Farel, Anjani, Zafran, dan Wildhan. Suasana sempat canggung namun Abyan membuka percakapan

"Langsung saja, nak Farel" ucap Abyan selaku ketua yayasan

Farel terdiam menunduk. Terlihat bukan seperti biasanya.

"Farel, jadilah anak yang bertanggungjawab" ucap ibu farel dengan lembut

"Maafin perlakuan gue selama ini, Zaf. Dan maaf juga Anjani, gue udah melakukan hal yang gak pantes ke lu. Dan gue juga minta maaf, Dhan" ucap farel terhadap Zafran, Anjani dan Wildhan

"Buat gue yakin atas perminta maafan  lu itu" ucap Zafran

"Gue pindah dari sekolah ini sekarang juga" ucap farel mantap

"Lo serius?" Ucap Anjani tak percaya. Jabatan Farel di OSIS adalah ketua dan dia juga sudah duduk di bangku kelas XII. Itu adalah keputusan konyol farel untuk pindah dari dandelion

"1000 persen gue yakin. Alasan gue pindah karena gue merasa kesalahan gue udah fatal terhadap kalian. Gue malu, walaupun belum semuanya anak dandelion tahu berita kemarin, gue rasa sebentar lagi berita nya kesebar. Karena sepintar pintar nya bangkai ditutupi, pasti bau nya kecium juga" jelas Farel

"Gue juga mau pindah dari sekolah ini karena gue mau jadi pribadi yang lebih baik. Karena gue rasa kalau gue tetap di dandelion, karakter gue akan begini aja" sambung Farel

"Gue harap di sekolah baru lu, lu menjadi pribadi sendiri. Yang jelek lu perbaiki bukan menjadi pribadi orang lain" nasihat Wildhan

Farel mengangguk mantap.

Who is my heart fill?   [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang