4. Lega

27 9 23
                                    

💜💜💜
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.

Happy reading

Detak jam dinding menemani sunyi nya ruangan itu. Bulan dengan cahaya lembutnya kini digantikan oleh cerahnya cahaya matahari yang mencoba menerobos dari sela-sela jendela tertutup itu.

Seakan tak mengganggu 2 orang namja yang masih betah menutup matanya, dalam artian yang berbeda tentunya. Sunyi itu pun buyar tak kala dering ponsel berbunyi. Salah satu namja terpaksa membuka matanya dan melihat siapa gerangan yang menghubunginya sepagi ini.

Tanpa ada niatan untuk melihat nama yang tertera dilayar ponselnya. Namja itu langsung menggeser tombol hijau serta menempelkan benda persegi panjang itu ke telinganya.

"Hm"

"....."

"Aku mengerti, bisahkan itu ditunda dulu. Aku tak bisa meninggalkan Jimin dalam keadaan tak sadarkan diri sendirian disini"

"....."

"Ck...bisa tidak beri aku keringanan sebentar a...."

"....."

"Nee aku mengerti, jadi bisakah Anda tidak menghubungi ku saat ini. Apa Anda pikir hanya Anda yang punya masalah disini. Aku akan menyelesaikan nya tunggu sebentar lagi".

Namja itu yang tak lain yaitu Kim Namjoon hanya bisa menghela nafas nya lelah. Seketika kantuk nya hilang setelah mendengar ocehan orang yang menelponnya sepagi ini.

Dasar para pemegang saham yang tak tau di untung. Dengan seenak jidatnya mereka memerintah dirinya untuk segera menyelesaikan nada lagu untuk para trainee yang sebentar lagi akan debut.

Aneh juga mengapa mereka terburu-buru sekali. Dan sejak kapan para pemegang saham itu terjun langsung menangani trainee. Yang padahal itu bukanlah tanggung jawab mereka. Semakin lama mereka semakin seenaknya saja.

Namjoon sekali lagi memijat pangkal hidungnya ia semakin merasa pusing memikirkan pekerjaan nya yang kian menumpuk. Belum lagi keadaan Jimin yang tak kunjung sadar dari semalam, membuat nya semakin bingung dengan semua hal yang terjadi sekarang ini.

Bruk

Suara pintu yang dibuka secara kasar mengalihkan atensi Namjoon, terlihat 2 orang memasuki ruangan inap Jimin dengan tergesa.

"Hyung bagaimana keadaan Jimin? Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana bisa Jimin kecelakaan?"

Namjoon hanya memutar bola matanya malas mendengar pertanyaan beruntun dari namja dihadapannya ini.

"Tae tolong jangan membuat keributan, tenanglah. Ini rumah sakit jaga kelakuanmu itu"

"Bagaimana bisa tenang Hyung sahabatku terbaring seperti itu. Kau tau Hyung kemarin itu aku masih bicara pada Jimin di telpon. Lalu tiba-tiba Jungkook mengabari ku bahwa Jimin masuk rumah sakit karena kecelakaan. Bagaimana tidak panik Hyung".

Namjoon menghela nafasnya pelan ia mengerti kekhawatiran Taehyung. Begitupun dengan Hyemi yang sedari tadi diam melihat suaminya. Benar apa yang dikatakan oleh Taehyung, tadi malam suaminya itu begitu senang bercerita padanya bahwa ia mengabari Jimin tentang keadaan mereka berdua di Daegu.

The Antagonis Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang