Tenth: Him?!

516 60 0
                                    

Saktika adalah salah satu dari most wanted fakultas Bisnis. Tapi sayangnya setiap Saktika didekati bukan hanya Rama tapi Sinta segeng. Saktika lama-lama jadi bucinnya Sinta aja saking gak pernah dideketin cowok.

"Sin kalo lo ngelarang gue buat bacaran bisa-bisa gue bucinin elo nih?!" Protes Saktika yang malah dapat respon kurang mengenakan untuknya.

"Najis gue normal." Jawabnya.

"Ya makanya Lo tuh harusnya gak ngelarang ini itu anjir."

"Lo mau sama siapa?!"

"Gak tau gak pernah ada yang bikin gue nyaman cuma cowok 12 tahun lalu yang bener-bener bikin gue jatuh cinta sampe sekarang."

"Ketemu cuma dua kali aja udah deklarasiin kalo lo cinta."

"Fyi, cinta itu datengnya gak disangka-sangka."

"Kayak bisa aja lo jatuh cinta sama kembaran gue." Lanjut Saktika.

"Najis."

"Udah ah gue ada kelas." Pamit Sinta kemudian meninggalkan Saktika.

Saat Saktika mengedarkan pandangannya Saktika menemukan pria yang ia kenal baru beberapa hari lalu. Saktika memandangi seorang pria yang sedang menatap laptopnya. Saktika terpaku dengan senyum pria itu, dia Danis. Sahabat Rama yang mengingatkan Saktika pada senyum yang mampu menembus keras kepala seorang Saktika.

"Woe! Ngalamun aja mbak bro." Seseorang menepuk pundak Saktika.

"Gue pikir siapa lo anjir." Iya dia Dinta, kakak Keinan yang memiliki beribu pesona.

"Ngapa lo? Ketemu setan lagi ha?" Dinta tau Saktika itu indigo karna SMA mereka itu sama dan mereka sama-sama anak club Dancer disalah satu komunitas Dancer.

"Sok tau lo anjir."

"Ngapain lo liat-liat mantan ketos SMA kita?" Tunjuknya pada Danis.

"HA?!" Jelas kaget. Saktika tidak tahu jika Danis adalah mantan Ketos pada jamannya karna pertemanan Saktika sekedar itu-itu saja.

"Kok gue gak tau?!" Tanyanya pada Dinta.

"Lo sih terlalu terpaku sama cowok masa lalu lo sampe gak sadar kalo ketos kita dulu seganteng itu."

"Najis! Daripada lo jatuh cinta sama cowok mirip tupai yang tiap hari lo ceritain."

"Tik! Jangan diomongin nanti orangnya dateng. Kayak elo yang diomongin bentar langsung nongol."

"Sialan!" Dengus Saktika.

Baru 5 menit Saktika dan Dinta membicarakan lelaki yang bikin Dinta jatuh sejatuh-jatuhnya ternyata benar ia datang. Dia Damar, teman Rama.

"Tuh kan Tik dia dateng!" Sungut Dinta.

"Percintaan temen-temen gue kenapa gak bisa lepas dari Rama sih?!" Protes Saktika setelah menatap Dinta yang memandang Damar lekat.

"Ya lo nya juga kenapa ngikut kepincut sama mantan Ketos?"

"Kepincut ndasmu!" Umpat Saktika.

"Lo gak ada Tami gak punya pawang ya anjer. Makin fasih tuh bahasa."

"Ada noh Lia."

"Tinggal Lia anjir, dan dia udah jadi sespesies kek elo. Udah gak ngerti lagi gue."

"Fyi, Lia sekarang ngebucin sama Lino tambah bingung... bingung... kumemikirkaan~" Nyanyinya seperti orang memainkan rebana.

"Perdamaian perdamaian." Nyanyi mereka berdua serempak kemudian tertawa. Membuat mereka berdua menjadi pusat perhatian pengunjung.

The House of Wajendra FamilyOù les histoires vivent. Découvrez maintenant