Bibit, bebet, bobot.
3 hal yang membuat Levin harus menikah dengan perempuan pilihan orang tuanya yang dia anggap kuno dan terlalu mematuhi adat istiadat Jawa.
⚠️ Warning : 21+!!!
#1 - jaeminjeong (20 Juli 3023)
#1 - jawa (26 Juli 2023)
Start : 31 D...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Winara!"
Cowok bertubuh tinggi bongsor itu nyamperin Nara jelas didepan mata Levin.
"Jake? What are you doing here?"
"I will one more company branch with you." (Aku bakalan satu cabang perusahaan lagi sama kamu)
"What?! I mean, in Indonesia?"
"Ya, in your country. I told you I will go where you go." balas Jake sembari terus senyum natap cewek di depannya.
Nara nggak habis pikir, bisa-bisanya mantan dia satu ini ngomong gitu didepan Levin.
"But Jake, I'm—"
"My name is Levin, Nara's husband. Sorry for being rude other day, but right now my wife and I are busy." skakmat Levin yang tetiba aja dateng didepan Nara. Dan keliatan banget dari mata tajemnya natap Jake.
"But we're on the same flight, shouldn't we go together?" jawab Jake masih ngotot.
"No, we can't be together, cause my wife and I are in the VIP class, and you're just a lower class."
Kali ini balesan dari Levin bikin Jake kehilangan senyumnya dan langsung cilep. Merasa direndahkan sekaligus ditendang jauh lewat kata-kata sinis tadi.
"Levin.." bisik Nara.
"Ups sorry, but we still have a lot to do. Something very private and intimate."
Nara melotot sedikit kearah Levin waktu denger sang suami yang asal ceplos. Dia pasrah aja ketika Levin narik dan genggam tangannya, takut kalo ada perkara cemburuan lagi kan berabe.
Levin langsung geret Nara masuk mobil yang udah disiapin. Masabodo sama Jake yang masih diem membisu disana.
***
"Kenapa dia ikut kamu sih?!" sentak Levin begitu udah mapan di tempat duduk VIP nya di pesawat.
"Ya mana aku tau, mungkin cabang yang ada di Jakarta juga membutuhkan dia."
"Tapi nggak masuk akal banget, dia pasti yang minta dipindahin ke Indonesia demi kamu, Nara."
Seketika aja Nara noleh kearah Levin, dia senyum sendiri ngeliat muka ngambek suaminya yang udah persis anak kecil.
Dua tangan Nara ngerangkul tangan Levin, dia gandeng erat-erat sekaligus nyenderin kepalanya di bahu lebar sang suami. Dan nggak lupa..
