11

12.8K 1.5K 2
                                    

Drtt... Drttt....

Yoonah mendongakkan kepalanya begitu menyadari benda yang ada di dalam sakunya bergetar, wanita itu menghela nafasnya sebelum akhirnya mengambil ponselnya.

"Ada apa?" Lirih Yoonah kepada orang dari seberang sana.

Ia masih berada di dalam ruang inap Jaemin, ia berusaha membujuk pemuda itu. Namun hasilnya nihil, Jaemin memang memiliki kepala yang keras.

"Pulanglah ke Busan..."

Yoonah mengernyitkan dahinya, "Tetapi kenapa?"

"Ibu kambuh."

Yoonah membelakkan matanya tidak percaya, lalu menutup mulutnya.

"Baiklah, aku akan segera kesana."

"Hm, hati-hati di jalan."

Yoonah mematikan sambungan telepon secara sepihak, wanita itu langsung mengirimkan pesan pada suaminya untuk segera bersiap pergi.

Mata Yoonah tertuju ke arah Jaemin.

Tak disangka! Air matanya lolos begitu saja, mengalir membasahi pipinya tanpa permisi.

Yoonah membuka selimut yang menutupi wajah Jaemin. Pemuda itu telah tertidur, tanpa makan terlebih dahulu. Sepertinya Jaemin benar-benar serius jika ia sudah lelah sekarang.

Hati Yoonah seakan tertohok begitu menyadari wajah Jaemin yang kian memucat. Perkataan Jaemin benar-benar tidak membuatnya jera untuk memberi perhatian pada pemuda itu, walau hati Yoonah masih terasa sakit.

Tetapi Yoonah yakin, Jaemin tidak bermaksud seperti itu.

Yoonah menyeka bekas air mata Jaemin dengan ibu jarinya, lalu mengecup lama dahi panas pemuda itu.

"Sembuhlah, aku akan segera kembali..."

****

"Kan ginjalnya sudah di ganti, bagaimana bisa kambuh lagi?"

Yoonah menyimak pertanyaan Taeyeon sembari membereskan barang-barangnya yang berceceran di meja, wanita itu menghela nafasnya pelan.

Kepalanya berdenyut kencang, sepertinya tidak ada hal baik untuk hari ini.

"Aku tidak tahu, aku merasa gelisah. Antara aku meninggalkan Jaemin dengan keadaannya yang masih seperti itu, dan di sisi lain Ibu juga sedang membutuhkanku." Keluh Yoonah, wanita itu menghela nafas kasar sebelum akhirnya mendudukkan dirinya di kursi untuk menunggu jemputan dari Seunggi.

Taeyeon menatap Yoonah sembari tersenyum, "Aku merasa ada yang aneh di dalam dirimu, Yoonah."

Yoonah menoleh dengan dahi mengernyit, "Apa yang eonni maksud? Aneh bagaimana?" Kesalnya, matanya benar-benar perih dan membengkak, ia sudah tidak paham dengan kondisinya saat ini.

Ia pusing, sangat pusing bahkan. Ia memikirkan Ibunya, ia hendak ke Busan tetapi entah ia merasa ada sebagain jiwanya yang tertinggal di sini.

Ia merasa berat dan sangat khawatir, kenapa seakan-akan segalanya benar-benar membuatnya semakin merasa kebingungan? Tak jarang Yoonah selalu sakit kepala memikirkannya.

Taeyeon menggelengkan kepalanya, "Aku juga tidak yakin, akhh... Itu, suamimu sudah tiba." Ujar Taeyeon mengalihkan pembicaraan mereka begitu melihat Seunggi yang mulai mendekat ke arah mereka.

Yoonah memaksakan senyumnya, "Eonni, aku berangkat ya. Aku mohon, jaga Jaemin baik-baik..." Lirih Yoonah sembari menggenggam kedua tangan Taeyeon.

Taeyeon tersenyum tipis, "Kau jangan khawatir, ia akan baik-baik saja. Fokuskan dirimu untuk merawat ibumu..."

[✓] Meet MomDonde viven las historias. Descúbrelo ahora