Chapter 25

1K 86 11
                                    

"kau sudah merasa lebih baik?"

Chanyeol mengangguk pelan sambil mengulas senyuman tipis, beberapa menit yang lalu pria itu mengeluh karena merasa sakit di bagian kepalanya. Pria itu seketika takut jika loey akan mengambil alih dirinya di pagi hari ini. Chanyeol panik, dan di sanalah chaeyoung mulai memenuhi perannya lagi.

"Kau yakin akan berangkat kerja?" Tanyanya ragu.

"Hm, tentu saja. Kenapa? Tenanglah, aku tidak apa-apa. Jangan begitu, aku tahu kau sangat mencemaskan aku, kan?" Dengan penuh percaya dirinya chanyeol mengatakan hal itu seraya menatap chaeyoung dengan senyuman iseng. Membuat chaeyoung seketika langsung teringat, jika pia di depannya ini adalah pria yang sangat menyebalkan. Benar-benar menyebalkan  karena yang dikatakan pria itu adalah sebuah kebenaran.

"Percaya diri sekali kau tuan park, aku hanya ingin memastikan kau baik-baik saja karena aku takut kau akan membuat pekerjaanmu berantakan karena kondisimu"

"Tenang saja aku baik-baik saja, pekerjaanku tidak akan berantakan dan tidak akan menyusahkan diriku sendiri. Tak perlu secemas itu padaku"

"Sudah kubilang aku tidak mencemaskan mu"

"Ya ya terserah, aku berangkat. Bye!" Chanyeol kemudian langsung pergi, meninggalkan chaeyoung dengan puluhan rasa kesal yang rasanya sudah mendidih. Kesal sekali, kenapa ucapan chanyeol terdengar seperti mengejek namun memang benar adanya. Nyatanya, chaeyoung memang sungguh-sungguh mencemaskan chanyeol. Bagaimana jika chanyeol terluka? Mungkin saat pria itu berjalan dan tiba-tiba tersandung. Oke, baiklah itu terlalu konyol dan chanyeol adalah pia dewasa yang tak akan menangis kesakitan karena tersandung saat berjalan. Chaeyoung benar-benar telah dibuat bodoh dengan rasa cemasnya yang sedikit berlebihan.

Tring ...

"Kau dimana?"

"Ah! Kau sudah sampai? T-tunggu sebentar aku akan segera kesana"

•••

Seharusnya chaeyoung ikut menemani kemanapun chanyeol pergi, mengawasi kondisi pria itu untuk memastikan jika pria park itu baik-baik saja dan dia bisa menangani chanyeol jika memang terjadi sesuatu padanya. Namun, untuk hari ini chaeyoung absen dari kegiatan itu. Kini ia justru sedang duduk dengan rasa bersalah yang mengepul di hatinya.

Jeon jungkook, pemuda yang sedang duduk berhadapan dengannya. Kepalanya menunduk dalam, tangannya dingin karena gugup dan takut. Rasa bersalah itu masih setia mengisi relung hati jungkook. Sekarang baik chaeyoung dan jungkook, keduanya sama-sama merasa bersalah . Chaeyoung sudah memikirkan hal ini dengan baik-baik, sejak awal seharusnya chaeyoung mengerti keadaan jungkook. Pemuda jeon itu juga merasa tertekan, tapi dirinya justru bereaksi sedemikian rupa dan itu membuat jungkook semakin tertekan dengan rasa bersalahnya.

"Kookie ... Jangan menunduk seperti itu. Ayo tatap noona, sekarang sudah baik-baik saja. Noona juga ingin meminta maaf. Maaf karena noona sudah membuatmu sedih dan takut" ucap chaeyoung pelan, seraya meraih tangan jungkook yang sudah mengepal kuat. Sedangkan jungkook, dia malah menarik kembali tangannya kemudian menggeleng dengan cepat.

"T-tidak, aku sudah membawa noona dalam bahaya. Jika saja saat itu noona tidak segera dibawa pergi dari sana, mungkin noona sudah mati. Dan itu karena aku"

"Tapi sekarang noona disini, di hadapanmu dan dalam keadaan baik-baik saja. Aku sudah memaafkanmu, dan aku juga merasa bersalah sekarang"

"Jungkook-ah, tatap noona ... "

Dengan pelan, jungkook mulai mengangkat wajahnya. Menatap chaeyoung dengan takut. Chaeyoung tersenyum, bahagia namun juga merasa sedih. Chaeyoung tahu betul apa yang jungkook rasakan, apa yang jungkook takutkan. Semuanya terlihat jelas di dalam pandangannya.

TWO PERSONS (ChanRosè)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora