part 33

715 21 0
                                    

Dyan dan kak Eva menghabiskan waktunya untuk bercerita satu sama dan Kak Eva juga sudah berani mengakui bahwa ia dengan Kak Putra sudah berpacaran, Dyan sangat antusias dengan ucapakan kak Eva itu tapi tidak membuatnya berkeinginan untuk berpacaran dan ia hanya terfokus pada cita-citanya.

"Kak besok anterin gue sekolah yah"ucap Dyan.

"Gak ah gue pengen bangun siang mumpung lagi gak solat"ucap Kak Eva.

"Ih ayolah gue dilarang papah bawa motor nih"ucap Dyan.

"Yaudah sama Suga aja"ucap Kak Eva.

"Gamau ah"ucap Dyan.

"Dih kenapa?"tanya kak Eva.

"Yaudah kalo gamau juga gak maksa ini ahh, gue tidur duluan aja bye"ucap Dyan yang langsung tidur sembari memeluk boneka yang besar pemberian dari Suga.

"Cie yang beraninya meluk bonekanya doang"ucap kak Eva.

"Selamat memperjuangkan cinta dalam diammu wkwk"bisik Kak Eva tetapi tidak ada jawaban karena Dyan sudah tidur.

Kak Eva hanya memperhatikan Dyan yang tengah tidur karena ia tidak sama sekali menyangka bahwa Dyan dan Suga saling memendam perasaan yang sama. Kak Eva hanya memperhatikan Dyan dengan penuh kasih sayang.

Hari ini Dyan berangkat sekolah diantar dengan papahnya karena kak Eva tidak mau mengantarkannya dan terpaksa pulangnya ia harus naik angkutan umum.

"Yan lo bawa penggaris gak?"tanya Rara.

"Bawa"ucap Dyan.

"Yahh, anter gue yah kekelas Ikam"ucap Rara

"Pasti lo lupa kalo hari ini ada pelajaran seni"ucap Dyan.

"Iya, yaudah yu mumpung belum bel"ucap Rara mereka pun langsung menuju kelasnya Ikam mungkin kemaren Ikam dan Suga yang meminjam penggaris entah apa yang membuat Rara lupa membawa penggaris padalah sudah mengetahui bahwa guru mapelnya sangat kiler.

Mereka pun berjalan dengan sedikit menuju kelasnya Ikam karena waktu menuju masuk sangat mepet sekali. Setelah mendapati kelas Ikam Rara langsung memanggilnya dan memintanya meminjamkan Penggaris.

"Ra kamu emang gak bawa penggaris?"tanya Ikam.

"Lupa tadi aku bangunnya kesiangan"ucap Rara. Sedangkan Dyan hanya melirik sedikit kekelas Ikam mencari apakah Suga ada ataukah tidak tetapi ia tidak melihat keberadaan Suga padahal ini sudah siang.

"Nyari siapa yan"ucap Ikam.

"Suga kemana?"tanya Dyan.

"Dia gak masuk yan"ucap Ikam.

"Hah kok bisa kenapa?"ucap Dyan kaget karena sepertinya Suga tidak pernah bolos sekolah.

"Sebenernya gue dilarang sama dia buat ngasih tau keadaannya"ucap Ikam.

"Dia kenapa"tegas Dyan.

"Kasih tau aja kam biar Dyan tau"ucap Rara.

"Jadi gini yan, kemaren sepulang dari rumah lo dia itu kecelakan dengan mobil keadaanya gak terlalu parah yan cuman kakinya doang patah sama lecet-lecet kayaknya gue juga belum liat keadaanya baru kemaren aja gue di hubungin sama bapak-bapak yang nolongin dia"jelas Ikam.

"Astagfirullah, gara-gara gue Suga jadi celaka"ucap Dyan.

"Udahlah yan ini musibah lo gaboleh nyalahin diri lo sendiri"ucap Rara.

"Emang dasar sih ya lo itu bukan cuman cewe gatel tapu juga cewe apes liat Suga udah celaka gara-gara deket sama lo dasar makanya jangan so kecantikan deh ya, dan gue minta jauhin Suga"ucap Dina entah dari mana ia berasal mulutnya gak pernah ia jaga, Dyan sudah tidak kuat lagi dengan ucapannya ia langsung membantah ucapannya itu.

Cinta Dalam Diam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang