2. Tukang Maksa

23.6K 1.3K 27
                                    

🍒🍒🍒

Rose melajukan mobilnya dipagi hari membelok dari arah CandleLight

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Rose melajukan mobilnya dipagi hari membelok dari arah CandleLight. Ia mengatur kecepatan pelan saat memasuki area perumahan milik sahabatnya, Saffa.

Sesampainya disana, Rose langsung menghambur ke pintu tanpa mengetuk memanggil nyaring kedua nama anak Alvin dan Saffa.

"Kaideeen Kayaraa."

Kedua anak berusia 4 tahun itu menoleh bersamaan, mereka kemudian saling tatap sambil mengenali lebih jelas siapakah yang memanggil mereka.

"Onty Ce datang," seru Rose yang membuat Kaiden dan Kayara melompat dari sofa.

"Tuuh tuuuh, pelan-pelan kaais," kata Saffa saat melihat kedua anak kembarnya begitu senang tantenya datang.

"Onty Ce bawa apa?" tanya Kayara yang dengan mulut mungilnya sudah sangat lancar berbicara.

Rose tersenyum sambil memperlihatkan kantong plastik pada keduanya, "onty Ce bawa sayur," sahut Rose.

Kaiden tak banyak tanya, alih-alih bertanya Rose membawa apa, ia lebih memilih berkeliling sambil mencari sesuatu apakah ada yang Rose bawa selain kantong plastik berisi sayur.

"Hhuufhh, semua sayur, sayur terus, mama sayur, papa sayur, sayur sayur sayur," gerutu Kaiden sambil menatap Rose cemberut lucu.

Melihat respon Kaiden, Rose pun tertawa, "sayur kan sehat sayang."

"Tapi pait, Yara nggak suka," jawab anak perempuan dengan rambut yang dikepang dua.

"Sayur bikin kalian pintar sayang, sama kayak buah." Saffa datang menghampiri Rose.

Rose pun berdiri dari posisinya lalu menyerahkan kantongan plastik yang ia bawa pada Saffa.

"Ambyar lo?" tanya Saffa saat ia dan Rose berjalan pelan menuju ruang tengah.

Rose tertawa hambar, "kelihatan banget ya," sahutnya.

Saffa menganggukkan kepala, "banget, terus hari ini mau ke CandleLight?"

Rose menyandarkan tubuhnya pada sofa dengan nyaman, "nggak kayaknya, semua pembukuan udah beres kemaren, gue udah bilang ke Marco buat nggak masuk, lo kesana ntar?" tanyanya pada Saffa.

Saffa menggeleng pelan, "Anak-anak pada flu, tadi malam badannya sempat panas jadi nggak berani ngajak keluar, takut kecapekan."

Rose hanya meresponnya dengan anggukan pelan. Saffa melihat sahabat yang sudah ia anggap saudara inipun mulai mendaratkan usapan lembut pada lengan Rose, "kalo udah siap, cerita aja."

Euphoria ✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt