IBL

1.6K 95 6
                                    

Para Taruna/i mendapatkan IBL untuk pertama kalinya setelah hampir setahun menyandang pangkat sertar dan Aliza akan pulang ke rumah untuk bermalam minggu bersama teman temannya yang tak bisa pulang karena jauh dan mahal

"Za, aku ikut ke rumah ya"

"Aku jugaaaa" teriak Rahma dari kamar mandi

"Akuu ikutt dong" sahut Arum

"Gue mau juga"

"Iya iya siap, bentar aku telfon ibu nanya ada di rumah ga"

"Hallo, assalamualaikum bu. Ibuk di rumah gak?"

"Iyo iki, pie za?"

"Gapapa cuma nanya aja, ibuk sehat kan?"

"Alhamdulillah"

"Ya udah kalo gitu bu. Aku tutup telfonnya, wassalamualaikum"

Setelah sambungan telfon mati Aliza dkk berjalan keluar dari kamar untuk mengikuti apel IBL mereka. Saat apel dilaksanakan pelatih bilang bahwa IBL dimulai pukul 4 sore dan diakhir i 4 sore hari Minggu. Setelah selesai apel mereka bergegas keluar dari akademi, sebelumnya salah satu dari mereka sudah memesan gocar untuk mengantarkan mereka ke tempat tujuan

Di dalam mobil

“Eh eh ada yang liat snapgramnya Bang Rehan gak sih?” Tanya Rahma Antusias

“Liat dong, post foto cewe kan? Pake seragam dinas PDPM”

“Yups… bener banget. Tapi sayangnya dia madep depan dan bang Rehan fotonya dari belakang jadi kita gak tahu dia siapa”

“Iya, jadi kesel”

Saat perbincangan mereka Aliza jelas mendengarnya, tapi ia malas ikut berbicara dan berkomentar jelas saja kalau yang mereka bicarakan itu adalah dirinya sendiri. Ia tahu karena saat makrab taruna/I dia tepat ada di depan rehan tapi ia tak tahu bahwa Rehan akan menggambil gambar dirinya.

Satu sisi dia senang satu sisi dia cemas. Dia takut kalau kalau suatu saat teman temannya mengetahui dia ada hubungan dengan Rehan, kira kira apa yang akan dilakukan Rahma, Arum, Aisya, dan Xania saat tahu rahasia itu? Juga apa yang harus Aliza lakukan? Haruskah ia jujur saja. Tapi hubungnnya dengan Rehan saja masih abu abu, tidak pacaran juga, karena Aliza tidak mau. Tapi komunikasi keduanya juga tidak pernah putus.

Saking asiknya melamun dan memikirkan apa yang belum tentu terjadi, handpond Aliza berbunyi tanda ada telfon masuk. Rahma yang mendengarnya langsung menegur Aliza dan memintanya untuk mengangkat telfon tapi tak kunjung di angkat. Langsung saja Rahma mengeluarkan jurus andalannya. Menabok pipi Aliza dan mujarab kawan. Aliza yang tadinya ingin marah langsung beralih pada hpnya yang berdering dan melihat siapa yang menelfonnya. Ternyata!!! Rehan gaisss. YA AMPUNNN! Masa ia Aliza harus mengangkat ? nanti kalau ketahuan gimana?

“Halo?”

“Ya ampun dek kemana aja sih lama banget, apa dapet tugas dari dosen? Apa dari pelatih? Kasuh kamu?”

“Em… gak kok. Tadi lagi ngobrol sama temen ga denger ada notif”

“Ngobrol apaan, orang ngalamun aja dari tadi” sahut Rahma langsung mendapatkan tatapan tajam dari Aliza. Mampus!

“Nah tuhh tadi Rahma bilang, ngalamunin apaan sih dek. Jangan banyak ngalamun loh gak baik”

“Iya siap. Em… nanti dilanjut ya”

“Iya”

Setelah sambungan terputus Aliza dkk keluar dari mobil karena mereka sudah sampai di sebrang rumah Aliza. Dari depan rumah pandangan Alia sudah mengarah ke pagar tangga yang tertanam buah anggur, bahkan anggurnya sudah matang. Ia tak sabar ingin memanen. Juga sepertinya para anak kecil tidak meliat atau dilarang? Wkwk

Mereka menyebrang setelah melihat kanan dan kiri tapi bukannya ke 4 orang itu mengikuti Aliza, malah anteng melihat buah anggur yang minta di petik, haduh! Kek anak kecil baru dapet mainan aja deh!
“Ya Allah, ayo masuk dulu ketemu ibu baru petik anggur. Ayooo” tarik Aliza pada tangan Rahma disusul Arum Aisya dan Xania

“Liza mauuuu”

“Iya nanti ayooo”

“Assalamualaikum Bu. Ini Aliza”

“Waalaikumsalam. Balik kok ra ngabari, pantes mau takon ibuk neng omah ora”

“Hehe maaf ya Buk. Oh ya kenalin ini Rahma, Aisya, Arum, dan Xania. Temen Aliza dari masa berjuang hehe”

“oawalh iyo iyo, ayo masuk sek. Jikokno minum sek koncomu”

“Maaf Tante izin. Apa saya dan teman teman boleh memetik  anggur di depan?”

“Ooo…. Iyo nduk petik wae, emang wes do mateng. Niat e emang meh di panen hari iki ro bapak e Aliza. Eh kok malah podo rene”

“Za jikuk alat e go metik”

“Siap Buk” Aliza mengangguk dan segera ke dapur untuk mengambil gunting dan keranjang anggur lalu kedepan untuk menyusul teman temannya. Dan apa yang ia lihat? Rahma dan Arum sudah memanjat sisi kiri dan kanan padahal mereka masih memakai rok gais ya ampun!

“Ya Allah kalian iniii! Kalau kek gini ketemu pelatih udah di ketawain kalian” ucap Aliza sambil menggelengkan kepalanya, memang 2 temannya itu sangat sangat ajaib!

“Abis kelamaan ngambil guntingnya, siniin”

“Turun dulu aku ajarin cara metiknya dan milih anggur yang masak sama belum”

“Lihat ini, merahnya udah pekat dan siap untuk dipetik. Nah cara metiknya gak boleh sembarang loh harus sesuai. Sebenernya pake tangan juga bisa sih, terserah kalian aja mau gimana enaknya”

“Ribet banget sih Za ya ampun”

“Emang sih hahah aku juga kadang males ngikuti anjurannya. Nih kalo ada yang mau pake gunting”

“Siniin Za biar aku yang pake gunting” kata Aisya sambil mengambil gunting dan keranjang di tangan Aliza

Saat teman temannya sibuk memetik Aliza malah asik chat dengan Rehan karena yahh bisa dibilang meraka gak pernah ketemu selama hampir 1 tahun, jadi terhitung 2 tahun mereka kenal, setahun kenal di Akmil . kenapa dia belum mau bilang? Ya karena belum saatnya dia mempublish hubungannya dengan Rehan, bisa bisa geger se-Akmil dan AAU apalagi teman teman taruni Aliza yang mengidam idamkan Rehan. Kecuali Nisya karena dia melihat dan mendengar sendiri percakapan antara Aliza dengan Rehan.

Ngomong ngomong tentang Nisya, kabar dia baik. Cuma ya gitu gengs dia bilang kalau beberapa bulan yang lalu dia ngelihat sosok itu di AAL bahkan hampir tiap hari Nisya bilang dan yakin bahwa sosok itu selalu di AAL dan di sekelilingnya. Jujur saja ucapan Aliza waktu di Akmil itu beneran nyata sewaktu Nisya memberanikan diri untuk menghadap dia. Dia meminta tolong kakak tingkatnya yang se-pangkat dengan sosok itu untuk dipertemukan. Dia sungguh berubah 360 derajat, kata Nisya dia berubah dari ujung kaki sampai rambut, dia makin tinggin dan ganteng katanya, tidak berkulit sawo matang pada umumnya seperti orang Jogja tapi putih! Benar benar putih Aliza pun percaya setelah melihat foto dan video saat Nisya berbicara padanya hari itu. Kabar baiknya lagi… Nisya mulai dekat dengan sosok itu semenjak pertemuan mereka, dan kata Nisya juga sosok itu udah menyadari bahwa nanti dia bakal bertemu dengan Nisya di AAL , ternyata selama ini dia mencari informasi tentang Nisya dan mengkepoi instagram milik Nisya lewat akun instagramnya.

Abang Tarunaku (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang