Jikalau jiwa telah percaya
Menaruh harap pada manusia
Berjuang hebat, tak kenal lara
Hingga terbasuh rasa berdosaTanya tuan siapa yang salah?
Apakah dia sang penggembala?
Ataukah aku sang pendosa?
Mencari benar dalam sudut-sudut ronggaLangkah kaki masih terhentak
Tak berhenti sedikit, walau menyerah terus terbesit
Sampai kapan? harus percaya, pada kebohongan yang benar adanya
Kecewa memang nyata, entah sang gembala
Atau si manusia penuh dosaResiko hancur sudah jadi hal biasa
Tapi percaya dan kecewa, itu adalah pasangan yang beriringan
Hanya bergantung, pada siapa, engkau berani, bertaruh jiwa
Karna rasa, mudah rapuh, tapi 'percaya', sulit sirnaP.s : 'percaya' dalam tulisan ini adalah hal yang author bedakan dengan 'rasa percaya'
YOU ARE READING
Kata Semesta
PoetrySebuah cerita bersama Semesta, banyak orang menyukai senja, tanpa sadar, senja adalah bagian dari semesta. Senja punya banyak cerita, tapi semesta punya alasan nya. Tidak salah kamu menyukai senja, tapi aku hanya ingin memberi tahu. Bahwasanya, seme...