CHAPTER 03

39.2K 2.8K 199
                                    

Sebelum baca, tes ombak dulu yuk disini, aku mau liat seberapa banyak yang nungguin cerita ini update 👉🏻👉🏻

************

Rallin menatap intens tiga lelaki yang berjalan mendekat kearah mereka. Rallin merasa tak asing dengan salah satunya, tapi siapa? Apa mungkin hanya kebetulan mirip dengan seseorang? Terlalu banyak orang yang Rallin temui hingga ia tak mengingat banyak nama.

“Kamu kesini kenapa enggak bilang dulu?” Alika bangkit dari duduknya dan memeluk singkat lelaki berkaos abu-abu polos, kekasihnya.

“Iya, kita berangkat pagi juga mau nyelesain tugas, terus aku inisiatif ajak mereka ngerjain disini karena kamu biasanya ada disini,” balas kekasih Alika.

Rallin dan Serli hanya diam mengamati percakapan antara sepasang kekasih itu, lagipula mereka tak saling mengenal satu sama lain.

"Oiya Ra, Li, ini cowok gue, namanya Zeandra, biasanya dipanggil Andra." Sontak Rallin dan Serli bangkit dari duduk saat Alika memperkenalkan sang kekasih.

Rallin mengulurkan tangannya sembari memperkenalkan diri. “Rallin,” ujarnya pada Andra.

Dengan ramah Andra membalas, “Gue Andra, ini temen-temen gue, Rifal sama Kevin,” kata Andra dengan memperkenalkan kedua temannya yang sedari tadi hanya diam menyimak.

Rallin mengangguk singkat dan turut menjabat tangan kedua teman Andra, setelahnya Serli berganti berjabat tangan dengan Andra, saling memperkenalkan diri.

“Gue baru tau Lo punya tatto, Ndra,” Ujar Kevin tiba-tiba sembari mengamati dengan selidik lengan atas Andra. Saat berjabat tangan dengan Serli lengan kaos pendek Andra sedikit tersingkap membuat warna hitam tatto itu terlihat.

Pandangan semua orang termasuk Rallin menatap ke lengan Andra, kening Rallin berkerut dalam saat mengenali simbol tatto yang ada di lengan Andra. Mata Rallin menatap tak menyangka pada Andra, pantas saja sejak tadi ia tak asing dengan wajah lelaki itu.

“Owh iya, belum lama gue punya.” Balas Andra gugup, sebelah tangannya sibuk menurunkan lengan kaos untuk menutupi bagian yang bertatto itu.

“Kalo gitu gue pesen makan dulu, kalian duduk aja dulu.” Andra melenggang pergi begitu saja menuju warung kantin. Sekilas kepanikan terpancar diwajah lelaki itu.

Rallin memperhatikan punggung Andra dengan tajam, hal itu diperhatikan oleh Alika. Merasa heran, Alika pun bertanya, “Ada apa Ra? Ada masalah?”

Rallin tersadar dari pemikirannya, ia menggeleng pelan. “Gue mau pesen makanan juga, sebentar ya.” Kata Rallin cepat lalu melangkah pergi menyusul Andra.

Alika mengernyitkan keningnya, Rallin terlihat aneh, tak seperti biasa, namun tak ingin ambil pusing jadi Alika hanya menghendikkan bahu tak acuh, lalu ia mempersilakan agar kedua teman Andra duduk.

Disisi lain Rallin pergi ke kantin dimana ada Andra disana, lelaki itu tengah memesan siomay dan jus. Rallin berdiri disamping Andra, ia berpura-pura tengah memilih makanan, disaat suasana sepi Rallin sedikit mencondongkan badannya mendekat pada Andra dan berucap pelan.

Next time pakai kemeja panjang, kalo Lo teledor musuh Lo bisa tau kalo Lo anak RD.” Tubuh Andra seketika kaku dan wajahnya pucat pasi saat mendengar ucapan Rallin.

Lelaki itu sontak menoleh dengan cepat, sampai-sampai Rallin takut jika leher Andra akan terkilir. Andra menatap ke sekitar, setelah ia memastikan jika tidak ada yang memperhatikan mereka, Andra pun dengan kasar menarik Rallin keluar dari kantin dan menjauh dari kerumunan.

Two SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang