Part 20

15.2K 535 17
                                    

Selamat membaca ya🤞, happy sunday semua.

●●●

Erino dan Enisa berdiri didepan gedung tinggi.

"Yakin masuk gak?" Tanya Enisa kepada Erino membuat Erino mengangguk.

Erino menarik tangan Enisa masuk kedalam gedung tinggi itu.

♤♤♤

Pagi yang cerah untuk memulai aktivitas. Seperti biasa Pita menyiapkan sarapan disaat sela-sela sedang memasak sayur.

Ting!tong!

Pita mengharaukan bunyi bell, ia tetap melanjutkan masak.

Ting!tong!ting!tong!ting!tong!

"PITA LO GAK BISA BUKA APA?!KAKI LO MASIH BAGUS KAN?!" Teriak Reyo dari dalam kamar membuat Pita mengendus kesal.

"Iya gue buka!" Ucap Pita dengan kesal.

Pita juga manusia yang punya jiawa kemalasan. Masih pagi-pagi selali seseorang menekan bell kadang kita malas buka. (Hayo siapa yang gini😂).

"Sia-" Ucapan Pita terpotong saat melihat bocah kembar sudah dihadapannya dengan wajah senyum lebar lebih tepatnya Enisa yang tersenyum lebar.

"Eh? Erino dan Enisa? Kalian kesini? Sama siapa? Kenapa bisa?" Tanya Pita dengan wajah kebingungan.

Enisa menyelinap masuk yang diikuti Erino.

Bukannya menjawab pertanyaan Pita, mereka duduk disofa sambil mengambil cemilan diatas meja, layaknya seperti rumah mereka sendiri.

"Enak ya disini" Ucap Erino dengan wajah senyum lebar.

Pita menutup pintunya lalu mendekati sikembar dengan wajah keheranan.

"Kalian membuat aku bingung" Gumam Pita dengan wajah kebingungan.

"Siapa?" Tanya Reyo yang baru saja keluar dari kamar.

Dengan menggunakan tongkat yang berada diketiaknya, Reyo berjalan mendekati kearah mereka dan langsung memasang wajah terkejut.

"Kalian?! Kenapa bisa kesini?!" Tanya Reyo dengan wajah kebingungan.

"Kami mau tinggal dengan kalian, please" Ucap Enisa dengan wajah memohon.

"Eh? Ada apa ini?" Tanya Reyo dengan wajah tidak mengerti.

"Kalian kenapa? Bicara dulu sama kakak" Ucap Pita dengan lembut.

Pita mengerutkan dahinya saat melihat wajah Erina berubah ketakutan hingga tangannya bergetar hebat. Erino mengenggam tangan kembarannya dengan kuat walau ia sendiri juga takut, terlihat jika wajah Erino mengeluarkan keringat.

"Kenapa kali-" Ucap Reyo terpotong saat Pita memberikan tanda untuk diam.

"Yuk kakak bawa kalian kekamar, istrirahat dulu" Ucap Pita dengan lembut sambil menuntun mereka kekamar lamanya.

Pita tersenyum lembut saat melihat si kembar tidur dengan pulas dikamarnya, keadaan mereka sudah meembaik jauh dari sebelumnya.

Pita menyeritkan dahinya saat melihat tangan Enisa yang naik keatas dan memperlihatkan luka leban didekat ketiaknya.

Apartemen Kita {COMPLETED}Where stories live. Discover now