13

1.3K 131 16
                                    

.

.

.

BRUK!!

"Jungkook!"

Seokjin melihat Jungkook terjatuh menabrak seorang. Jungkook membantu pria itu berdiri lalu membungkukkan tubuhnya.

"Ah, maaf paman, aku tidak sengaja. Paman baik-baik saja?Apa ada yang terluka?,"Jungkook memonitor tubuh pria paruh baya yang tiba-tiba memegang bahunya.

"Aku tidak apa-apa. Justru kau yang harus khawatir dengan dirimu sendiri."jungkook tertegun mendengar kata-kata pria tua itu. Ia merasa pernah mendengar kata-kata ini sebelumnya.

"M,maksud paman?"

"Kembalikan apa yang bukan milikmu, nak."ucapan paman itu membuat Jungkook semakin bingung. Tiba-tiba ia tersentak, Seokjin menepuk bahunya.

"Jungkook-ah, gwaenchanna?,"Jungkook menoleh menatap Seokjin.

"Hm?Eoh, gwaenchanna,"Jungkook mengangguk menatap Seokjin lalu menoleh kembali mencari paman yang sudah pergi entah kemana.

"Eoh?Kemana paman itu?,"Jungkook memutar-mutar tubuhnya mencari sosok yang ditabraknya tadi tapi tidak ada.

"Paman? Paman siapa?,"Jungkook kembali menatap Seokjin.

"Paman yang jatuh bersamaku tadi, kau tidak lihat dia kemana?,"Jungkook kembali bingung mencari dimana paman itu.

"Aku tidak mengerti maksudmu, Kookie. Kau jatuh sendiri."

"Ne? Sendiri?,"Jungkook tertegun.

"Ahh, Kajja! Aku rasa kau perlu ice cream,"Seokjin memegang bahu Jungkook dari belakang dan mendorongnya menuju kafe.

***

Dua orang pria muda duduk disalah satu sudut kafe, jarak usia mereka hanya empat tahun. Keduanya duduk saling berhadapan untuk memudahkan berkomunikasi. Didepan mereka sudah tersaji dua piring ice cream yang didesain unik dengan berbagai varian warna dan rasa dengan beberapa toping yang cukup menggugah selera siapa saja yang melihatnya.

Pria yang usianya lebih tua, Seokjin, duduk menikmati ice cream didepannya. Sebenarnya ia tidak benar-benar menikmatinya, karena perhatiannya beralih kearah pria yang lebih muda darinya yang duduk didepannya, Jungkook.

Meski menyuap ice creamnya beberapa kali, mata Seokjin sama sekali tak beralih dari Jungkook. Sementara yang diperhatikan, sama sekali tak menyadari bahwa dirinya sedang diamati.

Jika Seokjin sudah memakan tiga suap, Jungkook malah sedang sibuk mengaduk untuk suapan keduanya. Seokjin geram melihat anak yang tadi merayunya minta ice cream tapi sekarang malah membiarkan ice creamnya meleleh.

TRANG!!

Seokjin meletakkan setengah kasar sendok ditangannya ke meja sampai membuat suara denting sendok yang mengenai piring keramik miliknya.

"Hm?Waeyo?,"Jungkook yang kaget hanya menatapnya polos.

"Wae?! kau yang kenapa, Kookie. Apa yang kau pikirkan?ice creammu meleleh. Kenapa tidak kau makan?,"ucap Seokjin panjang.

"Eoh? mianhae."Jungkook menyendok ice creamnya yang belum meleleh satu sendok penuh dan langsung memasukkannya ke mulutnya dengan cepat.

"Wuahff...huff...huff...,"Jungkook menengadah sambil membuka mulutnya, berusaha menelan ice cream yang terasa dingin menggigit di seluruh rongga mulutnya.

A piece of memory ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang