Rencananya hampir berjalan sempurna. Changbin—suami Felix, sudah berada tepat beberapa meter di belakang mereka.
Chaewon hanya bisa berharap, pemuda tampan itu mau-mau saja disuruh-suruh olehnya—nanti. Saat mereka berada dipuncak Namsan Tower.
Hehe, doa'kan supaya acara 'memaksa Changbin mengakuiperasaannya' dapat berjalan dengan lancar, oke?
Yaya, rencana Chaewon cemerlang sekali, bukan?
Dia benar-benar merasa gemas setengah mati dengan pasangan suami-istri tersebut—ya, walaupun bertemu dengan Changbin belum sampai setengah hari, tapi Chaewon cukup peka kalau Changbin benar-benar cemburu melihat kedekatannya dengan Felix.
Oh ayolah, Chaewon sudah menganggap Felix seperti saudara kembarnya. Felix itu benar-benar menggemaskan. Benar-benar polos—menjerumus ke bodoh, sih.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Chaewon memberikan satu gembok cinta yang baru saja dia beli.
"Tulis harapan lo tentang hubungan lo sama suami lo, Lix. Gue ke toilet dulu sebentar."
Chaewon langsung pergi berlalu meninggalkan Felix dengan satu gembok cinta yang tadi diberikan Chaewon.
Sekarang Felix sukses bingung. Masa dirinya menggantungkan gembok cintanya sendiri? Terlihat menyedihkan sekali, astaga...
Padahal Felix 'kan sudah menikah—walaupun Changbinnya tidak suka, sih... :(
Dengan perasaan bingung, Felix akhirnya duduk di salah satu kursi dan mulai membuka bungkusan dari gembok cinta tersebut. Dan berakhir larut dalam rangkaian kata yang dia tulis.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Changbin terkesiap kaget ketika tangannya di tarik paksa. Dia baru saja keluar dari lift yang membawa pengunjung menuju puncak Namsan Tower.
"Lo apa-apaan sih?! Gak usah narik-narik juga kali, gue bisa jalan sendiri!"
Chaewon hanya menggelengkan kepalanya dan menyerahkan sebungkus gembok cinta. "Cepet tulis harapan tentang hubungan lo sama Felix. Dia nungguin di depan, tuh," ujarnya sembari menunjuk kearah Felix duduk. Bisa di lihat, Felix sedang duduk dan asik menulis di atas gembok cinta yang Chaewon berikan.
Chaewon menggelengkan kepala, "Gue enggak. Tapi istri lo, dia percaya banget."
"Perlu gue perjelas, gue memang mantannya Felix, tapi dia baru pertama kali jatuh cinta, dan itu sama lo. Gue mohon jangan sakitin dia, Felix udah gue anggap sebagai kakak gue sendiri."
Changbin menatap kearah gembok yang diberikan dan beralih kearah Chaewon.
Perempuan itu hanya menggidikan bahunya dan memberi isyarat agar Changbin segera menulis harapannya.
Dengan perasaan campur aduk, Changbin mulai membuka bungkusan gembok cinta tersebut dan segera menuliskan harapannya.
Setelah selesai menuliskan harapannya, Changbin lagi-lagi menoleh kearah Chaewon.
"Udah kelar? Samperin si Felix sana. Dia lagi nungguin pangerannya."
Changbin mengangguk dan berjalan mendekati Felix. Sedangkan Felix sendiri tidak menyadari bahwa Changbin sekarang sudah berdiri tepat di belakangnya.
"Seo Felix. Siniin gembok cinta lo."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
setelah berpikir dengan waktu yang cukup lama — sekaligus tugas yang bikin otak makin runyam — Ti memutuskan untuk segera menyelesaikanstraightehehehehe.
senang tida senang tida?:D
daripada work ini mubazir dan tidak berlanjut karena kepanjangan, lebih baik segera diselesaikan, bukan? hehehehe:3
setelah ini, mungkin part endingnya akan di post. kira-kira mau bikin work baru atau lanjut crazy rich koreans dulu?
aku punya pikiran buat bikin short fanfic sih. tentang pertemuan para couple skz gitu, lucu bayanginnya ㅋㅋㅋ
