Part 5. How is Love?

3.1K 303 2
                                    

Ting


Matahari pagi telah menyinari kota Seoul. Chaeyoung pun terbangun dari tidurnya yang dalam posisi terduduk. Dia meregangkan badannya karena merasa pegal tidur sambil duduk. Dia melihat jam.

Ah, masih jam 6 pagi.

Chaeyoung mengambil dan membuka hpnya. Dan terkejut melihat notifikasi handphonenya. Ada notifikasi masuk tadi malam dan dia tidak membalasnya karena tertidur.




"Tzuyu?"

Chou Tzuyu

Hei Tiger. Aku punya kabar baik.

Chaeyoung antara bingung atau senang. Sudah lama dia tidak mendengar kabar sahabatnya itu.

Ya, Chou Tzuyu atau Tzuyu adalah sahabat Chaeyoung dan Dahyun semasa SMP. Namun, karena orang tuanya yang pindah kerja ke Amerika, Tzuyu harus berpisah dengan Chaeyoung dan Dahyun. Tak bisa dipungkiri betapa rindunya Chaeyoung kepada Tzuyu.

Chou Tzuyu

Hei Tiger. Aku punya kabar baik.

Yak Juwi!! Kenapa kau baru menghubungiku setelah sekian lama?

Mian. Aku jarang membuka handphoneku.

Kau tahu aku sangat merindukanmu, aku sayang sama kamu

Son Chaeyoung! Aku normal! masih suka perempuan!

Hehehe. Mianhae Juwi. Ada apa?

Aku akan pindah lagi ke Korea, Tiger. Dan aku pindah ke SMA Seoul.

JINJJA?! Kau akan bertemu denganku dan Dahyun lagi!!

Aku sudah tau. Makanya aku bilang kabar baik, sudah ya. Ku akhiri.

Chaeyoung menatap handphonenya.

"Tzuyu-ya, Kau tahu? aku merindukan masa-masa kita bertiga dengan Dahyun dulu." Gumam Chaeyoung sambil tersenyum lebar.

——

Chaeyoung memakirkan motornya di parkiran sekolah, setelah itu dia melepaskan helmnya dan menaruhnya di spion motor. Tak lama, dia melihat Mina sendirian sambil membawa dus. Chaeyoung langsung berlari menghampirinya.

"Annyeong, Mina noon... eh Mina." Sapa Chaeyoung sedikit gugup.

"Oh, Hai Chaeyoung. Bagaimana pelipismu sudah lebih baik?" Tanyanya lembut.

"Ah ini tidak apa-apa kok." Jawab Chaeyoung

"Syukurlah." Mina bernafas lega

Tiba-tiba Chaeyoung merebut dus yang dibawa oleh Mina.

"Chaeyoung! Kenapa kau merebut dusku?"

"Biar aku yang membawanya saja Mina, lagian ini juga lumayan berat loh."
"Untuk apa sih dus ini?" Tanya Chaeyoung

"Tidak usah repot-repot, aku tidak apa-apa Chaeyoung. Dus itu isi barang-barang untuk di lokerku, aku mau merapikan lokerku." Jawab Mina

"Sudahlah biar aku saja yang membawa, ini memang sudah pekerjaan laki-laki, oke?" Chaeyoung tersenyum menunjukkan giginya kepada Mina.

"Arraseo. Kamsahamnida." Jawab Mina.

Selama perjalanan menuju tempat loker, Chaeyoung dan Mina hanya saling diam. Tidak ada yang memulai pembicaraan. Chaeyoung memang diluarnya terlihat biasa saja tetapi didalam dia sangat sangat gugup. Ya, dia memang pandai menyembunyikan yang sebenarnya.

Sampai di tempat loker, Chaeyoung meletakkan dus tersebut di lantai lalu menepuk-nepuk kedua tangannya. Mina membuka lokernya dan menaruh barang-barangnya secara rapi.

"Mina, apa kau mau aku bantu lagi?" Tanya Chaeyoung

"Tidak usah Chaeyoung, Aku tidak apa-apa. Kembalilah ke kelas, Dahyun sudah menunggumu di sana. Terimakasih sudah membantuku." Jawab Mina

Spontan Chaeyoung menatap arah yang di tunjuk Mina dan benar saja ada Dahyun disana, setelah itu Chaeyoung pamit pada Mina.

"Terima kasih." Mina tersenyum padanya.

Chaeyoung yang melihatnya langsung berbalik badan.

Oh tidak, senyuman itu lagi.

Wajah Chaeyoung memerah lagi. Dia langsung berlari menuju Dahyun supaya tidak ketahuan Mina bahwa wajahnya memerah.

"Hei Tiger." Sapa Dahyun

"Hei Dubu." Sapa Chaeyoung sambil menunduk, dia tahu wajahnya masih merah dan tidak mau Dahyun mengetahinya.

"Pelipismu kenapa?" Tanya Dahyun

"Gapapa, kemarin cuma ada kejadian." Jawab Chaeyoung, dia masih menunduk.

Dahyun tersenyum.

"Sudahlah tidak usah kau sembunyikan, aku sudah bersamamu selama 4 tahun Chaeng." Kata Dahyun santai.

"Maksudmu?" Tanya Chaeyoung

"Aku tahu kau menyukai Mina noona."

Menyukai? Apa perasaan ini disebut menyukai? Bahkan aku sendiri bingung dengan perasaanku sendiri.
Batin Chaeyoung.

"Ti-tidak, aku tidak menyu..."

"Tidak usah berbohong Chaeng, Aku tahu kau dan kau tahu aku. Kau masih meragukan itu?" Balas Dahyun

Huft.
Sepertinya aku memang harus menceritakan semuanya dengan Dahyun. Batinnya lagi

"Dahyun-ah." Panggilku lirih.

"Kenapa Chaeng?"






"Bagaimana rasanya jatuh cinta?"


Tbc
Chaeng udah mulai bucin nihh😂

Frozen Heart; [michaeng]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang