Part 17. Happiness

2.8K 256 9
                                    

Keseharian Chaeyoung setelah dirawat di rumah sakit hanyalah belajar, dan bekerja. Sekolah dan cafe itu sudah seperti rumah keduanya. Namun Chaeyoung sangat senang akan hal itu.

Hari ini Chaeyoung hendak mengajak Mina jalan-jalan.

Mina tetap belum mengetahui apa yang terjadi sebenarnya dengan Chaeyoung. Chaeyoung selalu menyembunyikannya. Tidak hanya kepada Mina, kepada teman-temannya lain juga. Hanya Dahyun dan Tzuyu yang mengetahuinya.

Perihal Mina dengan Bambam? Ah sudahlah. Chaeyoung tidak mau memikirkan itu. Dia hanya menganggap dirinya pengecut jika dia menyerah begitu saja. Karena dia tahu, jika cinta maka seharunya dikejar.

Walaupun dia tahu, satu hal yang membuat hatinya sakit. Bahwa Mina tidak membalas perasaannya.

Hatinya telah beku.

——

"Chaeyoung?"

"Iya?" Chaeyoung menoleh.

Terdapat Mina di belakangnya.

Chaeyoung sedang menggambar di taman sekolah. Tak disangka sosok yang dia cintai tiba-tiba muncul.

"Minari? Kenapa kau kesini?" Tanya Chaeyoung bingung.

"Duduklah." Lanjutnya sambil menepuk-nepuk kursi di sebelahnya.

"Tak apa, hanya ingin. Boleh kan?" Tanya Mina sambil tersenyum.

"Ah iya... Tidak apa-apa." Chaeyoung ngeliat Mina pun salah tingkah.

Mina duduk di sebelah Chaeyoung. Lalu sekilas dia melihat buku gambar Chaeyoung.

"Kau sedang menggambar? Menggambar apa?" Tanya Mina penasaran.

Chaeyoung terkejut dan spontan langsung menutup buku gambarnya. Dia tidak mau semua gambarannya di ketahui Mina.

Kalian pasti sudah bisa menebak siapa yang di gambar oleh Chaeyoung.

"Ahh, i-ini bukan..."
"Bukan apa-apa." Chaeyoung berusaha mengatur detak jantungnya.

Mina hanya terdiam, lalu menatap ke arah taman sekolah.

"Mina?"

"Ne?" Mina segera menatap Chaeyoung kembali.

"Bolehkah aku bercerita padamu?" Tanya Chaeyoung.

"Tentu saja, kau bebas mencurahkan isi hatimu padaku." Jawabnya.

"Lalu bolehkah aku bebas memberikan isi hatiku padamu?"

Blush.
Pipi Mina memerah, padahal sudah berjuta-juta kali Chaeyoung seperti itu. Namun tetap saja Mina tetap blushing setiap digoda Chaeyoung.

"Haha maaf Minari. Aku hanya bercanda." Balas Chaeyoung.

Mina terdiam. Masih berusaha mengatur deru nafasnya.

"Mina...."
"Tolong tatap mataku." Pinta Chaeyoung.

Mina langsung menatap Chaeyoung. Dia penasaran dengan apa yang akan diungkapkan oleh Chaeyoung.

"Aku tahu, aku telah berjuta-juta kali bilang padamu."
"Aku tahu, kau sebenarnya merasa bersalahkan denganku?"

Mina benar-benar terdiam. Dia tidak tahu harus menjawab apa. Dia menunduk, tak kuasa melihat wajah Chaeyoung.

"Aku tahu kau belum membalas perasaanku, ah tidak. Bahkan tidak akan membalas perasaanku." Jelas Chaeyoung.

"I know this is so hard for me. But please, just let me adore you."


——

Sesuai janji mereka berdua, Mina dan Chaeyoung menghabiskan waktu mereka bersama. Chaeyoung mengajak Mina pergi ke taman bermain.

"Chaengie! Ayo kita naik itu." Mina menunjuk wahana roller coaster dan menarik tangan Chaeyoung.

"Baiklah, Ayo!"

Chaeyoung hanya tersenyum melihat kekasih ralat, temannya itu bahagia.

Mina dan Chaeyoung menaiki wahana tersebut dan saat wahana itu dimulai Mina berteriak sekencang-kencangnya.

"Minarii! Jangan teriak-teriak, telingaku sakit!" Chaeyoung menutup telinganya.

Bukannya menghentikan teriakannya, Mina malah berteriak semakin kencang. Dan akhirnya waktu wahana tersebut telah selesai.

"Aigo Minari. Kalau kamu takut seharusnya tidak usah mencoba." Kata Chaeyoung.

"Yak! Aku tidak takut tahu!" Mina tidak terima.

"Apanya. Bahkan kamu berteriak kencang sekali sampai rasanya telingaku hampir tuli." Jelas Chaeyoung.

Mina cemberut.

"Aduh princess jangan cemberut. Mau beli eskrim?" Tawar Chaeyoung.

Seketika wajah Mina berubah 180 derajat.

"Ayo!" Mina segera menarik tangan Chaeyoung dan menuju ke kedai eskrim.

Chaeyoung tersenyum. Hanya begini saja dia sudah bahagia sekali. Dia hanya berharap suatu saat Mina akan jatuh pada dirinya tepat pada waktunya.

"Ahjussi, Eskrim vanilla satu dan Stroberi satu." Pinta Chaeyoung.

"Stroberi?" Tanya Mina.

"Iya itu untukku. Wae?"

"Tidak, hanya bingung saja. Jarang sekali laki-laki yang suka buah stroberi." Jawab Mina.

"Haha entahlah mengapa. Stroberi adalah buah favoriteku." Jelas Chaeyoung.

Mina hanya tersenyum. Melihat tingkah Chaeyoung membuatnya gemas.

Setelah eskrimnya selesai dibuat. Mina dan Chaeyoung duduk sambil memakan eskrim mereka.

"Mina, apa besok kau ada waktu lagi?" Tanya Chaeyoung.

Mina berpikir sejenak.

"Tidak, kenapa?"

"Aku ingin mengajakmu ke Sungai Han." Ajak Chaeyoung sambil tersenyum.

Mina ikut tersenyum. Kemudian ikut mengangguk.

"Ya! Aku mau!" Jawab Mina bersemangat.

Chaeyoung gemas. Dia segera mencubiti pipi Mina.

"Aghh Chaengie! Sakit tahu!" Mina berusaha melepaskan cubitan Chaeyoung.

"Haha, kau sangat lucu Minari." Jawab Chaeyoung.

Sore itu mereka habiskan bersama mengukir sebuah momen indah.

——

Chaeyoung mengantar Mina pulang ke rumahnya. Akhirnya mereka sampai di depan rumah Mina. Saat Chaeyoung akan pulang. Mina tiba-tiba memanggilnya.

"Chaengie?"

"Ne?" Tanya Chaeyoung.

"Terima kasih untuk hari ini." Mina tersenyum.

"Anything for you. Aku harap kamu bisa membuka hatimu untukku."

Mina terdiam. Dia tidak menyangka bahwa Chaeyoung akan berbicara seperti itu.

Chaeyoung tersenyum lalu meninggalkan Mina sambil melambaikan tangannya. Mina membalas lambaian tangan Chaeyoung.

Mina masuk ke dalam rumahnya dan menutup pintu. Dia bersender pada pintu.

Tuhan, apa aku menyakitinya?
Aku juga ingin membuka hatiku, namun entah mengapa hatiku masih berkata lain...

Mina menghela nafasnya. Lalu handphone nya berdering.

"Yeoboseoyo?" Angkat Mina.

"Minari, besok sore kita jadi pergi makan bersama teman-temanku kan?"

Glek. Mina menelan ludahnya.
Kenapa dia bisa melupakan hal itu?

"Ah.. iya. Aku bisa."



Tbc
Mina, Chaeyoung buat aku aja gimana?

Frozen Heart; [michaeng]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang