02

228 33 5
                                    

Jongin berjalan ke dalam rumah dengan tubuh lelahnya. Ia menatap seorang wanita yang berjalan menghampirinya. Ia merasa heran dengan wanita itu, walaupun mereka sepasang suami istri tapi mereka tak pernah bermesraan bahkan berbincang pun jarang. Dia istrinya, Do Kyungsoo tidak lebih tepatnya Kim Kyungsoo.

Tidak biasanya wanita itu datang menghampirinya ketika ia pulang bekerja. Tapi entah mengapa ia sangat senang hanya dengan membayangkannya. Membayangkan wanita itu berjalan menyambutnya dengan sapaan hangat dan rentangan tangan lalu memeluknya sambil berkata jika ia merindukannya.

Sayangnya semua hanyalah khayalan Jongin yang entah kapan akan menjadi nyata, atau mungkin tidak akan pernah menjadi nyata.

"Aku sudah tidak membutuhkannya." Ucap Kyungsoo sambil memberikan sebuag kartu berwarna hitam pada Jongin.

Jongin hanya mengangguk dan menerima kartu itu lalu memasukkannya ke dalam saku jasnya.

"Lain kali jangan terlalu boros." Nasihat Jongin dengan nada lembutnya pada wanita itu.

"Tidak usah mengaturku! Dan jangan bersikap seolah-olah kau suamiku!" Peringat Kyungsoo.

"Aku memang suamimu." Jawab Jongin dengan datarnya.

Kyungsoo berdecih kesal saat mendapat jawaban dari Jongin.

"Terserah, yang penting aku tidak menganggapmu sebagai suamiku!" Ucap Kyungsoo acuh.

Kyungsoo berbalik guna berjalan menuju kamarnya, tapi saat beberapa langkah ia menghentikan langkahnya.

"Kita sudah berjanji untuk tidak mengusik kehidupan masing-masing, jadi ku harap kau ingat itu!" Peringat Kyungsoo sebelum kembali melangkah menuju kamarnya.

Hanya kamarnya bukan kamar mereka, karena mereka tidur di kamar yang berbeda. Itu yang diinginkan Kyungsoo.

Jongin menghela nafasnya dalam-dalam dan mengusap kasar wajah lelahnya. Sudah berkali-kali Kyungsoo mengatakan itu, rasanya memang sakit tapi mau bagaimana lagi dia memang sudah salah sejak awal.

.

.

"Sooyoung-ssi tolong salin dokumen ini." Pinta Kyungsoo pada seseorang.

"Nde, Bujangnim." Ucap perempuan bernama Sooyoung dengan berjalan mendekat ke arah Kyungsoo.

Kyungsoo segera memberikan kertas dokumen yang cukup tebal pada gadis itu. Setelahnya ia kembali fokus pada layar computer miliknya dengan jari yang menari-nari di atas papan ketik computer tersebut.

"Kyungsoo-ya, apa kau tahu?" Tanya seorang wanita yang kini berdiri di depan meja Kyungsoo dengan nada antusiasnya.

"Jika kau hanya ingin membicarakan pacarmu aku tidak ada waktu untuk itu Baek." Jawab Kyungsoo acuh sambil mengetikkan sesuatu pada layar komputernya dengan sesekali membolak-balikkan kertas yang berada di samping komputer miliknya.

"Bukan itu, apa kau benar-benar tak ingin tahu?" Tanya wanita itu dengan nada berbisik sambil sedikit membungkuk dan mendekatkan wajahnya pada Kyungsoo.

"Aku sedang sibuk, kembalilah ke mejamu Byun Baekhyun." Pinta Kyungsoo yang masih terus fokus dengan pekerjaannya.

Baekhyun bersungut sebal saat mendengar jawaban Kyungsoo yang seperti tengah mengusirnya.

"Bujangnim, ini salinannya." Kata Sooyoung yang kembali ke meja Kyungsoo dengan membawa kertas yang telah diperintah Kyungsoo.

"Terima kasih Sooyoung-ssi." Ucap Kyungsoo dengan senyum manisnya mengambil kertas dokumen itu.

At The EndМесто, где живут истории. Откройте их для себя