Part 2

4.7K 406 41
                                    

***

Setelah selesai pelajaran hari itu, Jiyeon langsung mengangkat kakinya dari ruangan tersebut dengan tergesa-gesa. Biasanya dia setelah beres perkuliahan dia akan mendekati dosen dan menghujaninya banyak pertanyaan tetapi pengecualian untuk dosen yang satu ini.

"Park Jiyeon-ssi?" Panggil Jeon.

Gadis itu langsung mematung dan menekuk wajahnya kesal karena Jeon memanggilnya, padahal sedikit lagi dia bisa kabur dari tempat itu setelah membuka pintu.

"Kau Jiyeon 'kan?" Tanya Jeon, Jiyeon membalikkan badannya dengan kesal dan mendapati tatapan random dari teman-teman sekelasnya.

Akhirnya Jiyeon dengan berat hati menghampiri Jeon dengan mata yang merunduk ke bawah.

"Ya? Ada perlu apa?"

"Bisa bawa semua ini ke ruanganku? Ada yang ingin aku bicarakan juga sih."

Feelingnya sudah tidak enak, pasti Jeon akan menghukumnya karena sudah bersikap tidak baik pada dosen.

Jiyeon menghela napasnya sambil membawa barang milik Jeon, setelah itu Jeon melangkah lebih dulu dan Jiyeon mengikutinya dari belakang. Jalan menuju tempat dosen itu sepi dan tak banyak orang, hanya ada beberapa petugas administrasi yang lalu lalang sambil membawa dokumen kampus. Ini bukan kali pertama bagi Jiyeon datang ke tempat ini, karena yah tau sendiri lah bagaimana Jiyeon ini orangnya.

Begitu sampai mereka masuk dan Jeon langsung memberikan absensi mahasiswa pada bagian akademik. Lalu Jeon menandatangani daftar hadir untuk dosen dan memberikan daftar tersebut pada Jiyeon.

"Untuk apa ini?"

"Kamu juga harus tandatangan di situ, kamu mulai hari ini jadi asistenku." Jawab Jeon secara sepihak.

Jiyeon terkejut bukan main, padahal ada banyak mahasiswa yang ingin menjadi asisten untuk matakuliah ini namun sering ditolak oleh dosen sebelumnya. Dan sekarang, hari ini dan detik ini posisi yang menjadi rebutan banyak orang menjadi miliknya dengan semudah ini?

Jeon pasti bercanda ya?

"Bapak tidak salah? Kenapa menawarkan hal seperti ini padaku?"

"Jadi kamu gak mau?"

Jeon menatap Jiyeon dengan penuh arti, untuk beberapa detik Jiyeon membalas tatapannya dan pupil matanya membesar. Dia kagum dengan tampang dosen ini. Kemudian dia segera menyadarkan dirinya dan menandatangani daftar tersebut.

Dia harus menerima tawaran ini, karena dia juga akan mendapatkan upah dan penghasilannya akan bertambah juga.

"Bu, Jiyeon jadi asistenku mulai hari ini, jadi kalau suati saat aku berhalangan, Ibu bisa menyuruhnya."

"Baik, Pak." Jawab si orang akademik.

"Ayo, kita ke ruanganku."

Sebelum pergi, Jiyeon tersenyum ramah pada orang akademik itu dan mengikuti Jeon lagi dari belakang.

Postur tubuhnya begitu tegap dan Jeon memiliki tinggi badan yang ideal. Rambutnya ditata rapih ala anak millennial dan pakaiannya juga sangat cocok dengan Jeon.

Fifty Shades of Jeon✔ || Jeon JungkookWhere stories live. Discover now