Part 9

2.5K 211 41
                                    

***

"Nona Park?"

"Ne?"

"Silahkan berbaring di sana, dokter Nam akan memeriksamu."

Jiyeon berpegang erat pada tangan Jeon, perempuan itu melihat pada Jeon dengan penuh kekhawatiran. Jeon menepuk pelan tangan Jiyeon sambil tersenyum, mengisyaratkan kalau Jiyeon tidak perlu takut dan khawatir. Mereka di sini untuk mengobati luka Jiyeon, bukan untuk hal lain.

Setelah itu Jiyeon memilih untuk duduk daripada berbaring karena punggungnya terasa ngilu. Tak lama dokter Nam datang dan langsung memeriksa Jiyeon setelah melemparkan beberapa pertanyaan dasar.

"Wahh luka lebamnya cukup parah dan banyak." Ucap dokter Nam, kemudian dia menoleh pada Jungkook yang berdiri tak jauh dari mereka berdua.

Seolah mengerti arti dari pandangan tersebut, Jiyeon langsung menyilangkan tangannya dengan cepat dan membantah kalau luka ini bukan Jungkook yang membuatnya.

"Bukan! Bukan dia pelakunya! Aku berani menunjukkan rekamannya padamu!"

"Ah, geurae." Singkat dokter Nam yang kemudian melanjutkan pemeriksaan pada Jiyeon.

Setelah itu dia mengobati luka yang ada pada Jiyeon, perempuan itu meringis sebab cairan antiseptik itu cukup menyengat.

"Hasil x-ray bersih, tidak ada retakan pada tulang dada, tulang punggung maupun tulang paha. Tidak ada pendarahan serius dan hanya memar biasa saja. Beruntunglah, kamu akan sembuh dalam beberapa hari, mungkin seminggu sampai dua minggu jika kamu tidak berhenti menggunakan obat yang saya resepkan nanti."

"Terima kasih, dok."

Dokter Nam mengangguk sambil melepaskan sarung tangannya, Jiyeon kembali menarik pakaiannya setelah menerima pengobatan di punggungnya yang dibantu oleh Jungkook.

"Alangkah lebih baik kamu bisa melakukan beberapa teknik bela diri, kamu tidak akan terluka seperti ini."

"Iya, dok. Aku sekarang berpikir untuk berlatih bela diri."

"Itu bagus." Dokter Nam menuliskan resep yang ia maksud untuk Jiyeon, kemudian dia memberikannya setelah selesai.

"Ini resepnya. Semoga cepat pulih."

"Sekali lagi terima kasih dok!"

"Kajja, kita ambil obatnya."

Jiyeon mengangguk kecil dan turun dari kasur dibantu oleh Jungkook. Pria itu memegang tangan Jiyeon dan tersenyum lagi untuk kesekian kalinya sampai membuat Jiyeon merasakan sensasi yang menggelikan di perutnya.

Baginya, Jeon adalah penyelamatnya. Jiyeon bersyukur bahwa Jeon telah menyelamatkannya hari ini.

Pada saat kejadian, Jiyeon benar-benar panik dan takut, dia bingung harus berbuat apa dan meminta tolong pada siapa disaat dirinya tak punya banyak teman.

Tetapi beruntung saja orang yang menyelamatkannya adalah orang yang telah memberikannya kesempatan untuk bertahan hidup, orang yang telah menjadi alasan mengapa dirinya harus tetap hidup meskipun dunia ini tak adil untuknya.

Fifty Shades of Jeon✔ || Jeon JungkookWhere stories live. Discover now