Chapter 8

2.3K 234 8
                                    


JIMIN POV

"Park Jimin" aku memperkenalkan diriku padanya

Itu adalah pertemuan pertama kami, disebuah pesta pernikahan. Sebenarnya aku tidak berniat berkenalan ataupun sok akrab dengannya tapi ini yang harus aku lakukan, untuk mencapai tujuanku.

"Kau Kang Seulgi kan? Ahh atau sekarang aku harus memanggilmu Kim Seulgi" candaku bermaksud mencairkan suasana

Jelas aku tau siapa namanya karena ayahku yang memberitahuku sebelum kami sampai dipesta ini. Dia adalah anak dari perempuan yang akan dinikahi oleh rekan kerja ayahku.

Tapi dia sama sekali tidak berespon bahkan ekspresinya sangat sulit untuk dimengerti, yang jelas sifatnya sangat berbeda dari adik tirinya. Jennie.

Bukankah harusnya dia senang dengan pernikahan ini setidaknya hidupnya akan lebih baik kan karena ibunya menikahi seorang pengusaha yang sukses. Apalagi jika kulihat ibunya dan Jennie sudah sangat dekat.
Atau jangan -jangan Seulgi memang tidak suka pernikahan ini ada? Tapi bukankah terlalu egois jika dia berpikir seperti itu, harusnya dia senang kan melihat ibunya senang. Pikirku.

Tapi masa bodoh, toh aku tidak merasa itu penting, yang terpenting adalah aku bisa dekat dengan Jennie melalui pesta ini. Hanya itu.

Sesi foto keluargapun dimulai.
Aku melihat gummy smile yang sangat aku kagumi sejak dulu.

"Jennie sangat manis" gumamku yang terus tersenyum

Aku berandai-andai jika suatu saat nanti aku bisa melihat senyum yang menjadi canduku setiap hari, pasti benar-benar menyenangkan. Tapi disatu sisi aku melihat sikap Seulgi yang terus menolak untuk diajak foto bersama padahal ibunya dan Paman Kim sudah membujukknya.

"Dia benar-benar keterlaluan" batinku

Kulihat Paman Kim dan istri barunya menyerah dan memilih berfoto hanya bersama Jennie kemudian melanjutkan berfoto dengan kerabat ataupun tamu lainnya termasuk keluargaku.
Aku sangat senang, tentu. Karna aku bisa berfoto dengan Jennie, berlebihan? Siapa yang peduli yang jelas dari sini aku bisa menyapanya.

"Annyeong.." aku menyapanya

Jennie hanya membungkukkan badannya lalu pergi. Tentu aku mengikutinya, terus.

"Namaku Park Jimin. Senang berkenalan denganmu" aku menghalangi jalannya dan berkenalan dengannya

"Jennie" dia hanya menjawab singkat tanpa membalas uluran tanganku

Aku hanya tersenyum dan mencoba mengalihkan pembicaraanku "Ku dengar kau lama tinggal di luar negri? Apa sekarang kau akan menetap disini?"

"Maaf. Aku harus menemui temanku" jawabnya dengan wajah yang sangat dingin dan seperti tidak suka dengan keberadaanku

Aku terdiam, aku bingung harus melakukan apa ketika Jennie sudah berjalan melewatiku dan pergi menemui temannya.

"Apa ada yang salah denganku" batinku

Aku menoleh kearah Jennie berada dan ternyata tatapan kami saling bertemu tapi kulihat Jennie tersenyum kecut dan dengan cepat mengalihkan pandangannya dari ku.

Aku memutuskan pergi ke tempat lain karna aku belum siap menerima tanda-tanda penolakan dari Jennie.
Tentu hatiku rasanya sakit. Bahkan aku belum memulai tapi aku merasa Jennie sudah menjuahiku. Tapi karna apa? Kenapa?

Tapi disini aku melihatnya lagi, Kang Seulgi. Dia pergi meninggalkan pesta yang jelas-jelas belum selesai. Aku mengikutinya bukan tanpa sadar tapi aku memang sengaja mengikutinya, pikiranku sudah buntu untuk mendekati Jennie yang jelas jelas tidak menyukaiku jadi jalan satu-satunya hanyalah melalui Seulgi. Kupikir dengan berteman dengan Seulgi aku bisa leluasa bertemu dengan Jennie. Dan memulainya dari awal.

OBSESSION (SeulMin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang