19. Man With Girl's Uniform

219 23 0
                                    




Augusto sedang memakai seragam sekolahnya. Sudah menjadi kegiatan keseharianya untuk mempersiapkan diri dengan segala atribut Chabelitanya. Biasanya Mikail akan mengamatinya sambil terus menggodanya ketika Augusto mengenakan rok serta atributnya. Tapi kali ini Mikail pergi bekerja lebih pagi dari biasanya. Augusto memastikan penampilanya sendiri didepan cermin. Rambut palsu, riasan, stoking dan segalanya telah sempurna. Dirinya yang telah berubah menjadi Chabelita keluar dari walking closet milik Mikail tanpa menaruh curiga.

Tidak akan ada pelayan atau siapapun di pagi buta seperti itu. Cha melenggang memasuki kamar Mika untuk membangunkan serta membantunya bersiap. Tanpa diduga, Mika telah sibuk dengan buku-bukunya.

"Tumben bangun pagi." Ejek Chabelita.

"Baru saja menyelesaikan tugas, kemarin kan aku ketiduran."

Chabelita manggut-manggut lalu mulai membantu memasukan buku-buku milik nona mudanya ke dalam tas sekolahnya. Mika sendiri memasuki kamar mandi melakukan kegiatan pagi harinya.

Mika memekik keras ketika Chabelita memegang bra miliknya yang memang selalu dilepas dan dibuangnya sembarangan ketika akan tidur. Buru-buru dirampasnya kasar untuk disembunyikanya dibelakang punggungnya. Chabelita tidak terganggu oleh sikap sang nona muda, ia kini menyingkap selimut di atas tempat tidur Mika dan mendapati bercak merah disana. Tanpa banyak bicara, Chabelita menurunkan sprei dan selimut yang telah kotor tersebut.

"Kenapa dilepas sprei nya?" Tanya Mika setelah memasukan bra miliknya ke dalam keranjang cucian kotor.

"Kotor, sepertinya nona lupa menandai tanggal datang bulan."

Hening.

Mika benar-benar malu dibuatnya. Wajah gadis itu sudah semerah kepiting rebus, tanganya mengepal menahan rasa malu yang luar biasa. Chabelita mengatakanya tanpa rasa canggung atau apapun dan itu semakin membuat Mika malu.

"C-cha... L-lain kali biar aku mengurus diriku se-sendiri."

"Tidak apa—"

"Tapi aku malu!!" Raung Mika, sontak Chabelita membeku dibuatnya.

Cha menghela nafas lalu mengangkat sprei beserta selimut kotor milik Mika,

"Bukankah sudah terlambat untuk malu. Saya bahkan pernah membantu nona waxing bulu kaki dan ketiak, bahkan membantu mengganti sprei—"

"Oke-oke! Mulai sekarang biarkan pelayan yang melakukanya. Mereka digaji untuk itu, dan kau digaji untuk melindungiku bukan membereskan persoalan kewanitaanku!"

Mika merutuki mulutnya sendiri yang tanpa malu menyebutkan kata 'kewanitaan' dihadapan seorang lelaki.

'Seorang lelaki'. Mika masih tidak menyangka bahwa dirinya akan dapat bersikap biasa saja ketika mengetahui bahwa Chabelita adalah lelaki yang menyamar sebagai wanita. Kejadian pagi ini telah membuktikan kecurigaanya yang muncul dikepalanya sejak semalam.

Pagi ini tanpa sengaja Mika memergoki seorang lelaki yang tidak lain adalah sahabat Mikail sedang berganti baju di dalam walking closet milik sang kakak. Jika bukan karena seragam sekolah yang ditenteng Augusto saat itu, mungkin Mika tidak akan mengintipnya. Mika benar-benar melihat bagaimana Augusto berubah menjadi Chabelita. Hal tersebut cukup menjelaskan kecurigaanya malam sebelumnya.

.

*Flashback Malam sebelumnya*

Sejenak Mika menyesali keputusanya untuk tidur satu ranjang bersama Chabelita. Pasalnya hal tersebut malah membuat Mika tidak dapat tidur dengan nyenyak. Chabelita tidak melakukan apapun dan hanya tidur nyenyak disebelahnya, akan tetapi entah kenapa jantungnya berdebar tidak karuan. Ditambah mereka sedang tidur berhadapan, Chabelita yang sedang tertidur pulas nampak sangat manis bagi Mika.

The Bodyguard : Man with a Girl's Uniform [ COMPLETE √ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang