Yes Mistress

.....

Satu jam kemudian aku keluar kamar dengan kondisi lebih segar. Ya berendam air hangat memang menyenangkan. Ku lihat Liam masih berlutut tanoa bergeser sedikit pun. Stamina yang bagus. Mungkin karena dia rajin berolahraga.

Ku buka laci penyimpananku dan mengambil collar berwarna merah. Ku pasang di leher Liam pada lobang paling ketat.

Liam bergerak tak nyaman dan mulai terbatuk. Ku tarik tali collardan membuat dia merangkak ke arah single sofa di depan jendela apartemenku. Ku tarik gorden jendela sehingga posisiku tertutup sementara posisi Liam terlihat jika ada yang iseng melihat ke jendelaku dari tower depan.

Ku tarik Liam hingga kepalanya tepat di selangkanganku yang hanya tertutup gstring. Matanya tampak penuh gairah tapi ya dia tak bergerak karena aku hanya diam tak memberikan perintah.

"Kamu mau apa dari aku?" tanyaku setelah 15 menit

"Mau jadi budak mist"

"Aku sadis loh"

"Saya hidup buat melayani mist"

"Aku sudah slave lain. Kamu ga bakal sering ku perhatiin gimana?"

"Saya yang akan perhatikan mist. Saya hanya perlu mist jadi nyonya saya. Selain itu tak ada yang saya mau."

"Kamu siap kalau aku panggil sewaktu waktu?"

"Kebahagian saya bisa mist panggil"

"Oke kita mulai test kamu"

"Baik mist"

Aku menarik tali collar Liam dan mengajaknya ke arah dinding. Disana sudah ada terpasang borgol kaki dan tangan yang tertanam di dinding. Ku borgol Liam dengan posisi Vitruvian man dan menfotonya. Ku lihat cairan precumnya keluar lebih banyak. Dan menambah poin untuk foto koleksiku. Selesai menfotonya. Ku ambil penjepit puting dengan pemberat dan chastity serta ballgag. Ku pasang satu per satu di tubuh Liam dan sedikit dengan paksaan pada penisnya yang tak muat dengan chastityku. Semua terpasang dan satu foto lagi sebelum aku meninggalkannya untuk tidur. Ya sudah larut malam sementara aku besok masih harus mengajar.

"Night puppy"