Malam tampak semakin larut dengan sosok pemuda dalam tubuh Yoongi yang masih tak mampu memejamkan matanya, menatap pahatan wajah yang begitu sempurna dengan segala kehangatan yang terasa begitu nyata, seperti dalam bayangannya dulu mengenai Kim Taehyung, pria yang dicintainya dalam diam.
Setelah Kim Taehyung yang tiba- tiba merasa tenang dan memaksanya untuk menginap dan Kihyun yang hanya mengangguk tannpa melarang, membuat Jungkook terjebak dengan degup jantungnya yang tak bisa berhenti dan kegugupan yang menjalar keseluruh tubuhnya.
Sesekali Jungkook mengerjapkan matanya, memukul pipinya untuk memastikan bahwa yang dilaluinya bukanlah mimpi belaka ketika sebuah walkman membawanya ke masa dimana Taehyung masih berada dihadapannya, bahkan begitu dekat.
Hal itu membuat Jungkook berpikir jika tuhan tengah memanjakannya dan memberikannya kesempatan untuk bersama dengan Kim Taheyung, walaupun nyatanya Jungkook mengharapkan sesuatu yang lebih besar, berharap jika Kim Taehyung hidup kembali dan melihatnya--Melihat Jeon Jungkook.
"Hyung—ssst—Hyung"
Jungkook tersentak, terbangun dari lamunan panjangnya setelah mendengar suara barithone yang berbisik memanggilnya, memanggil Min Yoongi yang tengah dipinjam olehnya hingga maniknya pun melirik pada Taehyung yang masih memejamkan matanya.
"Kau bermimpi?" ucap Jungkook yang kini berusaha keras untuk bersikap seperti Min Yoongi yang ketus walaupun hatinya hangat, hingga Jungkook pun kembali menemukan kelopak mata yang perlahan terbuka, mengedarkan pandangannya pada ruangan yang gelap.
"Kihyun hyung sudah kembali bukan? Kau ingat rencana kita?"
Jungkook memiringkan kepalanya, menatap Taehyung yang kini telah duduk dan menatapnya dengan alis terangkat, membuatnya tersenyum canggung dan menganggukkan kepalanya pelan hingga sosok pria bermarga Kim itu menghilangkan wajah semangatnya dan menatap pada Yoongi dengan jiwa Jungkook.
"Hyung melupakannya! Hyung akan mengantarkanku malam ini—Seperti biasa" ucap Taehyung ynag semakin membuat Jungkook tersenyum canggung dan hanya menganggukkan kepalanya pelan. Ia pun bangkit, menghindari jika Taehyung akan kembali curiga.
"Ini—Kuharap kau tidak mengantuk, hyung" ucap Taehyung sambil melemparkan kunci mobil pada Yoongi, yang sukses membuat Jungkook didalam tubuh itu terkejut dan menangkap kunci mobil itu dengan helaan nafas lega karena kini dirinya bisa menyetir—
Taehyung pun bangkit dari tidurnya dan meraih sebuah jaket yang menggantung disudut ruangan, menutupi pakaian pasien yang mungkin akan menjadi boomerang untuknya nanti jika kakaknya, Kim Namjoon ataupun Kihyun mengetahuinya.
Taehyung pun mengangkat pandangannya dan mendapati Yoongi yang tengah menatap begitu teduh hingga keningnya pun kini berkerut.
"Kau banyak tersenyum hari ini hyung—Apa kau bertemu Jimin?"
Jungkook tersadar dari lamuannya dan menggelengkan kepalanya begitu cepat, lalu berbalik dan melangkahkan kakinya keluar terlebih dahulu meninggalkan Taehyung yang masih mengancingkan jaketnya. Tanpa Jungkook sadari, pria bermarga Kim itu menatap punggungnya dengan kening berkerut.
"Yah—Aku gila—Tapi kurasa, Jimin waktu itu, dengan Yoongi hyung malam ini sangat mirip" gumam Taehyung yang merasa jikalau Jimin waktu itu, dan Yoongi saaat ini memiliki tatapan bahkan kehangatan yang sama, dan mampu membuatnya tenang bahkan ketika halusinasi mulai menguasainya.
***
Jungkook mengendarai mobilnya dengan fokus pada jalanan yang tampak begitu lenggang dengan pendengarannya yang juga terfokus pada suara Kim yang terus mengarahkan jalan tanpa memberitahu tempat yang mereka tuju—Namun, Jungkook tampak familiar dengan arah yang tengah ditunjuk oleh pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RECORDING FOR YOU [TAEKOOK]
Romance"Annyeong Jungkookie--Panggilan itu terdengar lucu bukan?" - Kim Taehyung. "Taetae hyung--panggilan itu, terdengar lucu kan?" - Jeon Jungkook. Karena perpisahan yang paling menyakitkan adalah kematian, denganmu yang belum menyampaikan perasaan.