Minuman Kaleng

949 132 9
                                    

"Gue mau ketemu Changbin." Ucap seseorang ketika ditanya ada perlu apa kakak tingkat paling populer di sekolahnya ini datang ke kelasnya yang bobrok luar biasa.

"Woy Seo Changbin !! Ada yang nyariin nih !!" Ketua kelas yang bernama Jeno itu teriak dengan tenaga dalamnya, sampe ke ruang guru di sekolah seberang pun kedengeran jelas.

"Biasa aja kali No." Balas Changbin dengan malasnya. (Perasaan si Changbin males mulu dah bawaannya_-)

"Ada apa ?" Tanya Changbin Tanpa embel embel 'kak' atau 'dek' . Dia males nyari tau. (Tuh kan_-)

"Kenalin, gue I know, You know, Lee Know dari 12 IPS 5." Ucapnya sambil menyerahkan telapak tangannya untuk dijabat.

"Sorry, tapi gue nggak know." Changbin itu emang agak bego bahasa Inggrisnya, tapi dia masih tau lah kalo know itu artinya tau, ya sebatas itu dia tau.

Lino punya julukan itu dari fans nya, karna semua orang pasti tahu Lino, secara dia kan pernah dinobatkan rank 1 kakel terganteng ( baca chapter 2 ).

"Lucu deh." Jawab Lino sambil menyubit pipi kiri Changbin pelan dan segera melepaskannya karna ditepis oleh sang pemilik pipi.

"Apa sih, Lo ada urusan apa kesini kak?" Changbin Eh Moh Sih kan jadinya, mana dia lagi bad mood banget gara gara kemarin ketemu mantan. Mantan gebetan :")

"Sori sori, gue cuma mau ngundang Lo ke party gue malem ini." Lino ngasih undangan seukuran kartu nama dengan tulisan 'VVIP'

"Kenapa gue harus Dateng?" Changbin itu savage, apalagi kalo lagi bad mood gini, 7x lipat savage nya.

"Karna Lo tamu spesial gue. Dateng ya, gue tunggu." Untung Lino baik, jadi dia masih mau ngeladenin savage nya Changbin yang dimata dia malah jatohnya unyu unyu gimana gitu.

Abis ngomong gitu, Lino mengusak rambut Changbin yang langsung di tepis kasar dengan ekstra pelototan. Lino cuma terkekeh dan pergi sambil dadah dadah.

'Apaan yang terganteng? Gantengan juga mantan gebetan gue -eh gue maksudnya' batin Changbin.

=======

Sebenernya party itu bukan style Changbin banget, dia agak gak suka suara suara berisik gajelas. Jedag jedug sound system bikin telinganya berdengung sakit, apalagi dia sadar diri lemah banget kalo masalah minum.

"Binnie, Lo Dateng juga !" Teriak Lino sesaat setelah melihat Changbin memasuki mini bar di rumah mewahnya.

"Yuk, ikut gue !" Belum juga Changbin membalas ucapan Lino, Lino langsung menarik tangan Changbin menuju balkon.

"Nah disini kan enak, gausah teriak teriak." Mini bar di rumah Lino ada di lantai 3 rumahnya dengan dinding kedap suara tentu saja. Jadi ketika pintu balkon di tutup, dari luar gak akan kedengeran apa apa.

"Makasih lo udah mau dateng." Lino senyum ganteng, dan Changbin cuma angguk angguk doang.

"Tadi dipintu masuk bar gue dikasih kondom sama minuman kaleng." Changbin mengambil satu sachet kondom dengan bungkus merah.

"Ahahaha iya itu hadiah buat yang nunjukin kartu VVIP. Sini gue aja yang pegang." Lino langsung merampas kondom di tangan Changbin dan memasukkan ke saku jeans nya.

"Minuman kalengnya gak Lo minum kan?" Lino melanjutkan bicaranya.

"Kenapa? Beracun?" Changbin malah balik bertanya.

"Itu Vodka campur perangsang asal Lo tau." Lino jelasin dengan muka santai dengan bumbu smirk di sudut bibirnya.

Changbin jelas melotot kaget, dia tadi minum minuman kaleng itu seteguk, karna rasanya bukan cola jadi dia buang sisanya.

'Semoga seteguk itu gak bikin fatal' batinnya berharap.

"Aaahhh, Lo minum ya?" Lino menyentuh lengan atas Changbin dan Changbin gak bisa nggak bilang kalo dia tiba tiba aja ngerasa ada aliran aliran sesat -eh aliran listrik kecil mengalir dari sentuhan Lino ke tubuhnya.

Semenjak Lino bilang itu minuman ada guna gunanya, Changbin jadi ngerasa puyeng tiba tiba, dia jadi mual mual gajelas gini, kakinya juga lemes letoy gak bertenaga kaya jelly ku my jelly~~ *plak (malah ngiklan kutu kupret)

"Bin, binnie Lo gapapa kan?" Lino megangin Changbin yang mau jatuh. Takutnya Changbin kejungkel/? ke ujung pager terus terjun dari lantai 3 kan konyol.

"Minggir kak, gue... gue mau pulang" Susah payah dia ngomong, dadanya engap, badannya tiba tiba terserang hawa panas bagaikan padang pasir tanpa oasis. (Yaelah_-)

"Lo gabakal kuat jalan sendiri, ayok ikut gue aja." Lino lalu memapah changbin.

Bau bau mencurigakan mulai tercium dari Lino yang tiba tiba muncul di sekitaran Changbin. Lino itu tau kalau dia ganteng, makanya dia pede kalo dia bisa dapetin siapapun yang emang dia incar. Dan dengan seenaknya, incaran Lino kali ini jatuh ke Changbin.

'bugh'

Itu suara tonjokan, entah dari siapa dan buat siapa juga karena apa. Gak ada yang tau.

...다음...

Muehehe ayok tebak tebakan, itu siapa hayoloh??? Changbin gimana hayolohhh?
Readers tercinta mau nanya dong, ini mau tamat berapa chapter????
Saya agak bimbang mau tamatin berapa chapter.
Salam sayang dari author multi bias (^∇^)ノ♪

GLOW & GROW [HyunChang / ChangJin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang