Chapter 1: Introduce

9 0 0
                                    

"Di", Ya teman-temannya biasa memanggilnya dengan sebutan itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Di", Ya teman-temannya biasa memanggilnya dengan sebutan itu. Tapi namaku yang sebenarnya adalah Dimas.

Dimas adalah seorang mahasiswa baru di salah satu perguruan tinggi ternama di negaranya. Dimas mengambil jurusan Management di kampusnya. Hari pertama masuk kampus adalah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap mahasiswa. Hingga pada akhirnya Dimas dapat berkenalan dengan Jordi yang menjadi Presiden Mahasiswa pada tahun itu.

Jordi merupakan mahasiswa semester 3 yang satu jurusan dengan Dimas dan kebetulan pada saat Dimas masuk Jordi menjadi PresMa pada tahun itu. Seperti pada umumnya seorang PresMa, Jordi atau biasa teman-temannya memanggilnya dengan sebutan kata depannya saja yaitu "Jor" memiliki pencitraan yang tegas dan temperamental.

---***---

Satu bulan berlalu, kegiatan berat yang biasa dirasakan mahasiswa tingkat 1 sudah berlalu. Tugas Jordi sebagai ketua panitia Ospek atau pada tingkat mahasiswa disebut PPA sudah usai. Kampus tampak sepi, hanya mahasiswa yang memiliki kelas weekand saja yang masih berada di kampus. Mahasiswa yang memiliki kelas weekand adalah mahasiswa tingkat 1 karena masih memiliki jenis mata kuliah yang cukup banyak, jadi wajar jika mahasiswa tingkat 1 seperti Dimas pulang sampai kampus sepi. Hari itu hari yang sangat melelahkan bagi Dimas karena harus bolak-balik naik dan turun tangga karena ruang perkuliahan yang berbeda lantai. Jam perkuliahan kedua selesai mahasiswa tingkat 1 ada yang beristirahat di kantin, ada juga yang hanya duduk-duduk di lobby.

---***---

Waktu istirahat tinggal 5 menit lagi. Para mahasiswa tingkat 1 kembali keruang perkuliahan dengan tergesa-gesa karena takut terlambat. Sampai dalam kelas ternyata dosen mata kuliah berikutnya belum datang. Dimas dan teman-temannya bermain game online di ponselnya. Seseorang memasuki kelas mereka dengan senyum lebarnya. Dia adalah Rendra, Komting di kelas Dimas.

"Guys... Pengumuman-pengumuman, ada kabar gembira..." ucap Rendra dengan tersenyum lebar, seluruh mahasiswa di ruangan tersebut langsung tertuju padanya untuk menunggu perkataan selanjutnya.

"Perkuliahan pada jam ini kosong, dosen sedang berada di luar kota." Teriak Rendra sambal mengacungkan buku absensi mahasiswa, karena walaupun tidak ada perkuliahan mahasiswa tetap diwajibkan mengisi absensi.

"Hore..." Seluruh mahasiswa bersorak karena terlalu senang.

"Dan satu lagi, kita hanya diberikan tugas untuk dikumpulkan minggu depan, jadi kali ini benar-benar kosong cuma mengisi absensi saja." Lanjut ucap Rendra.

"Asiik...kosong beneran tanpa tugas hari ini." Teriak mahasiswa lainnya.

Dimas dan teman-teman di kelasnyapun berkemas dan keluar dari kelas. Ada yang pulang ke kos, ada yang tongkrongan di gazebo sembari menikmati wifi dan Dimas memutuskan untuk pergi ke perpustakaan. Pada awalnya Dimas hanya merencanakan ke perpustakaan Fakultas ternyata tutup. Akhirnya memutuskan untuk pergi ke perpustakaan pusat di tengah universitas tapi mampir ke kantin dulu untuk membeli minuman.

---***---

Di ruang kelas sebelah ternyata adalah ruang kelas Jordi, mahasiswa tingkat 3 yang kebetulan hari itu ada kelas weekand juga karena pindah jadwal yang sedari tadi isinya suara obrolan tidak jelas karena dosen pengampu belum datang. Beberapa menit kemudian Komting kelas mendapatkan pesan bahwa hari ini dosen tidak bisa masuk dan mahasiswa diberikan tugas untuk pergi ke perpustakaan Universitas untuk mencari dan membaca beberapa referensi.

"Pengumuman, hari ini dosen tidak bisa hadir dan kita ditugaskan ke perpustakaan universitas sekarang untuk mencari dan membaca referensi" ucap komting di kelas Jordi.

"Wooo....kirain kosong ternyata harus ke perpus" teriak teman-teman Jordi.

Jordi dan yang lainnyapun bergegas kemas-kemas menuju ke perpustakaan yang letaknya ada di pusat universitas.

Sesampainya di perpustakaan Jordi dan teman-temannya langsung mencari ruang santai yang biasa geng mereka gunakan untuk membaca bersama.

"Hei Nu, apa yang kamu lakukan?" celetuk gigih yang berada di sebelahnya.

"lihatlah Gih, teman-teman perempuan satu kelas kita sedang memperhatikan maba itu. Sepertinya ketampananku kalah olehnya." Ungkap Wisnu kepada Gigih.

"Berisik!!!" celetuk Jordi sambal menatap tajam Wisnu dan Gigih.

Merekapun kembali membaca buku referensi.

"Teman-teman, ini ada pengumuman lagi dari dosen bahwa setelah membaca referensi kalian membuat kelompok untuk mengumpulkan sebuah rangkuman." Ungkap Komting kelas Jordi.

"Oke bos" teriak Jordi cukup keras yang di tujukan kepada Komtingnya.

Seketika teriakan itu membuat mata Dimas mencari dari mana sumber teriakannya karena Dimas merasa paham dengan suara itu.

Dan benar saja. Itu memang suara Jordi seorang PresMa yang dulu ketika masa Ospek sering mengerjainya. Tapi dalam hati justru Dimas merasa senang karena akhirnya bisa melihat Jordi lagi setelah kegiatan usai.

"Hei, Di ngapain kamu berdiri di situ? Apa yang kamu lakukan?" ungkap Eka teman satu kelasnya.

"Oh, Engga...aku lagi membayangkan sesuatu saja." Ungkap Dimas.

"Wah lagi mikirin cewek ya?" celetuk Eka lagi.

"Hmmm, sepertinya kita bakal ditraktir nih sama Dimas." Ungkap Fajar teman Dimas yang lain.

"Deal!!!" teriak Eka.

Ketika para mahasiswa sedang asyik membaca ternyata terdengar teriakan.

"Shit!!!" teriak Jordi cukup keras.

Ternyata kaki Jordi terkilir karena mengambil buku di luar jangkauannya sehingga kakinya tidak tertumpu dengan baik.

Semua mahasiswa di ruangan itu menoleh ke sumber suara itu, dan ternyata benar Jordi sedang keesakitan dan langsung dibantu teman-temannya untuk menuju ke ruang kesehatan.

Melihat kejadian itu Dimas langsung berdiri dan meninggalkan teman-temannya tanpa menghiraukan perkataan temannya.

"Kak Jor, apa kau baik-baik saja?" Jordi dan teman-temannya menatap seseorang yang berdiri di depan pintu ruang kesehatan dengan kondisi terengah-engah menandakan dia berlari sampai sini.

Orang itu adalah Dimas.

"Dimas, apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Jordi terkejut dengan kehadirannya.

"Aku tadi melihat apa yang terjadi, jadi aku memutuskan untuk ke sini?"

"Bukan begitu, maksudku apa yang kau lakukan di sini? bukan kah ini masih jam perkuliah." Tegas Jordi yang menujukkan sikap kepemimpinannya dulu.

"hmm, aku ga da jam kuliah, tadi aku dan teman-temanku juga lagi di perpus dan menyaksikan kejadian itu. Aku ke sini Cuma memastikan kau baik-baik saja." Ungkap Dimas.

"Tidak perlu. Kembali ke teman-temanmu sekarang!" tegas Jordi.

"Tapi..." belum melanjutkan ungkapan dari Dimas.

"Pergi sekarang!!!" kembali teriak Jordi.

Melihat Jordi sudah marah besar akhirnya Dimaspun meninggalkannya.

"Hai Jor, kenapa kamu membentak juniormu, bukankah dia hanya ingin melihatmu." Ungkap Eka.

"Ini bukan urusannya. Biarkan saja dia pergi."

---------To Be Continue--------

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 29, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Jor & DiWhere stories live. Discover now