BeMine#37

718 41 5
                                    

Happy Reading dan jangan lupa tinggalkan jejak. 📖
.
.

London, Inggris.
07.38 PM

Atasya memilih menatap jendela memandang pemandangan luar seolah pikirannya tanpa diperintah, pikirannya dengan lancang memikirkan Alfaro.

Atasya menghela nafas gusar, kacau. Kalau seperti ini trus Atasya tidak akan bisa Move on dengan cepat dan tepat.

" Perasaan Konfrensi pres-nya udah selesai deh, tapi kok masih tegang gitu sih! " Celetuk Iyel sambil sesekali melihat ke arah Atasya karena posisinya yang nyetir mobil. Atasya memang mengadakan konfrensi pres untuk mengundurkan diri dari dunia Entertainment dan meluruskan kabar pernikahannya dan meninggalnya Aga selaku mantan-nya, dan sekarang mereka sedang perjalanan pulang dari lokasi Konfrensi press-nya Atasya menuju Apartememnya.

" Kok tegang sih bang? Ini aku santuy kok. " dengus Atasya.

" Lahh trus ngapain kamu gini gini. " sambil memperagakan orang nafas yang lebih menjurus ke ngendus.

" Dihh,, aku thu lagi nikmati udara. Mangkanya ngambilnya harus dalem-dalem. " Jawab Atasya sambil memperagakan orang kalem nafas.

" helehh,,, ntar kembung nafas baru tau rasa kamu! " Sungut Gabriel membuat Atasya mengrenyitkan dahinya bingung. Emang bisa?.

" Ehm,, Abang mau tanya sesuatu boleh gak? " Atasya menatap Iyel bingung karena melihat perubahaan mimik Abang-nya yang gugup?.

" Mau nanya apa? "

" Cewek kalau dikasih Suppress biasanya suka dikasih apa? " tanya Gabriel dengan kikuk, sesaat Atasya melongo mendengar pertanyaan ajaib Abang-nya. Pasal-nya dulu saat pacaran dengan Keysha abang-nya sama sekali tidak repot tentang Suppress apa lagi hadiah.

" Ck! Abang gue payah banget soal cewek. Siapa sih cewek yang ga beruntung itu, yang mau-mau aja sama Abang yang jelek bin bawel?! " Ejek Atasya sambil terkekeh membuat Gabriel memanyunkan bibirnya.

" Oke oke, Jadi cewek itu suka sama bunga atau boneka. Hal-hal yang manis menurut mereka atau bisa juga barang mewah. Tapi cewek-nya Abang masuk kategori mana dulu nih? Manis atau matre? " Jelas Atasya membuat Gabriel berfikir seperti apa sifat cewek yang udah ia taksir lama itu. Tapi Gabriel sedikit kesal atas penyebutan kata matre oleh Atasya seolah cewek-nya adalah cewek matre.

" Dia manis dan bukan matrealistis. Dari sini aku bisa nyimpulin apa yang harus aku berikan. Dan ingat, dia akan menjadi kakak iparmu nanti jadi yang sopan. Oke! " tukas Gabriel membuat Atasya sebal sendiri. Untunglah mobil sudah berhenti tepat diparkiran Apartemennya. Atasya memilih turun terlebih dahulu, entahlah ia merasa kesal karena Abang-nya main rahasia-rahasian tentang ceweknya.

" Atasya pulang. " Ucap Atasya dengan sedikit teriak sambil memasuki Apartemennya yang langsung dapat sambitan sandal jepit dari Mami kesayangannya ini.

Atasya hanya bisa mengaduh sambil memegangi kepalanya yang kena sambitan sandal. Ia bingung mengapa lemparan mamanya kena banget sih. Bar-barnya tak terkalahka. Pasti kalau Papi-nya disini gak bakal thu Atasya dibiarin lecet sedikit. Kan Papi-nya sayang Atasya, karena Atasya itu kalem sangat.

" Kamu itu, mentang-mentang udah tinggal di London 4 tahun udah niru gaya mereka kalau salam. Inget kita orang Muslim. Kalau salam Pakai Assalamu'allaikum bukan ' Atasya pulang '. " Cibir Anna dengan sedikit teriak membuat Atasya semakin mengerucutkan bibir-nya sebal tapi tak berlangsung lama ketika matanya menangkap pemandangan setangkai bunga Lily, bunga yang baru-baru ini jadi kesukaannya tergeletak diatas meja.

" Mi, ini bunganya siapa? " tanya Atasya dengan sedikit teriak karena Maminya yang sedang memasak di dapur.

" Punya kamu, tadi ada orang yang nganterin. "

BE MINE ✔( Squel The Perfect Boy )Where stories live. Discover now