HEAL - Chapter 20

24 3 0
                                    

Happy Reading 🖤



Sudah 5 botol alkohol yang Ervin minum untuk menjernihkan pikirannya. Tapi mengapa bayang-bayang wajah Alexa yang tengah menangis selalu ada di pikirannya. Apa yang sudah di katakan Tasya sampai membuat Alexa masih marah padanya .

Ia beberapa kali memukul dan bahkan membenturkan kepalanya di meja bar. Sepertinya alkohol tak membantunya. Rasa bersalah selalu menghantui pikiran dan hatinya.

Reno yang sedang ada di club tak sengaja melihat Ervin . Reno menghembuskan nafasnya berpikir pasti Ervin sudah gila . Ia pun menghampirinya dan memegang pundak Ervin ."Lo kenapa vin? Nggak biasanya lo minum sampai banyak begini ".

Ervin menghempaskan tangan Reno "Jangan ganggu gue" .

Reno memutar bola matanya malas , ia mengeluarkan ponselnya untuk menelpon Tasya. Butuh 3 kali berdering sampai Tasya mengangkatnya.

"Halo sya. Lo kesini sekarang . Ervin lagi kacau nih. Cuma lo yang bisa tenangin ".

"Ervin kacau bagaimana?".

"Udah lo kesini aja. Di club yang biasa kita datangi ".

"Ya udah tunggu gue".

Reno mematikan sambungan teleponnya . Dan memperhatikan Ervin . Reno merasa Ervin sedang setres sampai harus meminum alkohol sebanyak itu . Karena tak biasanya Ervin minum sampai 5 botol begini . Biasanya dia hanya minum paling banyak itu 2 botol .

Kurang lebih 30 menit kemudian Tasya datang dan langsung menghampiri Ervin yang terlihat kacau . "Lo kenapa vin? Ngomong sama gue" ucap Tasya khawatir .

Ervin menoleh dan terdiam cukup lama . Ia tersenyum sinis lalu memengang lengan Tasya dan menjadikannya pegangan untuk berdiri

"Tasya ?" tanya Ervin .

"Iya vin ini gue . Lo kenapa sampai kayak gini . Lo ada masalah apa?" ucap Tasya dengan menyentuh pipi Ervin .

Ervin maju perlahan dengan terus menatap Tasya . Sementara Tasya ketakutan melihat tingkah Ervin dan mundur perlahan sampai punggungnya menempel pada dinding .

Ervin meletakkan tangannya di samping kanan dan kiri untuk mengunci Tasya . Ia mendekatkan wajahnya . Jarak mereka cukup dekat bahkan Tasya bisa merasakan nafas Ervin . Tasya hanya diam menatap balik mata coklat Ervin .

"Tasya--" ucap Ervin lembut .

Tasya hanya terdiam menunggu sahabatnya itu melanjutkan ucapannya.

"Lo ngomong apa ke Alexa?" tanya Ervin masih dengan menatap Tasya .

Alexa? . Tasya mulai paham maksud Ervin . Jadi dia seperti ini karena Alexa .

Tasya tersenyum sinis dan menegakkan badannya . Ia semakin mengikis jarak wajahnya dengan Ervin . "Gue ngomong ke Alexa—" Tasya menjeda ucapannya lalu tangannya bergerak mengelus pipi Ervin sebelum melanjutkan ucapannya "Kalau kita itu saling mencintai . Bukankah memang seperti itu?" .

Ervin tersenyum sinis " Kalau menurut lo seperti itu . Terus kenapa lo nyuruh gue buat deketin Alexa . Emangnya lo nggak cemburu ? " .

"Ngapain gue harus cemburu kalau gue tau hati lo cuma buat gue" .

"Tapi—" Ervin menjeda ucapannya dan mendekatkan bibirnya di telinga Tasya "Kalau ternyata hati gue buat Alexa gimana?" Ervin berbisik .

Tasya menoleh dan langsung mendorong Ervin dari hadapannya . Dengan perasaan marah Tasya meninggalkan tempat itu .

HEALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang