23. I'm Tired

225 46 0
                                    

Ana Pov

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ana Pov.

Seperti biasa gue harus sekolah, tetapi kali ini rasanya malas untuk berangkat. Niat hati gue akan bolos hari ini, namun Tuhan tak berkehendak. Ayah dan Ibu ada di rumah hari ini jadinya gue gak bisa bolos.

Gue berdiri di depan kaca yang ukurannya cukup besar dan tinggi dari gue, " Huftt-- roknya kependekan ini mah! " Keluh gue di depan cermin.

Ini rok lama makanya sempit dan pendek, gara-gara insiden lem di kursi yang menyebabkan rok gue robek akhirnya gue memakai rok lama. Rok kemarin sudah tak layak pakai, jadi terpaksa untuk hari ini memakai yang lama dulu.

Tanpa mikir panjang lagi gue turun ke bawah menyusul bang Abin yang sudah menunggu sedari tadi. Today my brother yang akan mengantar gue, Chan sedang ada urusan OSIS makanya dia gak sempat menjemput gue.

 Today my brother yang akan mengantar gue, Chan sedang ada urusan OSIS makanya dia gak sempat menjemput gue

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


" Dek! Kenapa rok lo pendek gitu, mana ketat banget! " Kritiknya.

" Sebenernya gue gak mau bang... Tapi keadaan memaksa. " Jawab gue.

Bang Abin terlihat diam sejenak, " Keadaan lo kenapa emangnya? "

Gue lupa cerita persoalan rok robek kemarin--

" Rok gue robek jadinya gak bisa di pakai, dan jangan tanya kenapa bisa gitu, yaa itu karena gue lagi di kerjain sama sosok tak kasat mata bang. " Ujar gue yang membuat bang Abin mencoba mencerna kalimat gue.

Dia menyuruh gue masuk ke dalam mobil miliknya, gue menurut. Awalnya mau menggunakan motor tapi saat bang Abin lihat rok gue kependekan jadinya pindah haluan.

" Dek buruan sini!! "  Teriak bang Abin.

" Otw bang!! Mama, ayah, aku pergi dulu sama abang.... " Pamit gue.

" Hati-hati nak.. " Jawab mama sama ayah bersamaan dari arah ruang makan.

Pagi ini terasa begitu sial, baru saja gue mau melewati gerbang di sana sedang di lakukan razia atribut kelengkapan sekolah dan berakhir gue juga menjadi salah satu bagian dari mereka yang tertangkap

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi ini terasa begitu sial, baru saja gue mau melewati gerbang di sana sedang di lakukan razia atribut kelengkapan sekolah dan berakhir gue juga menjadi salah satu bagian dari mereka yang tertangkap. Gue di hukum karena rok ini.

" Ana kamu tau kan apa salah kamu? " Tanya salah satu guru BK tegas ke gue.

" Iya bu. " Ujar gue dengan anggukan.

" Mari ikut saya. " Ajaknya ke gue, gue dari tadi mengekori guru tersebut.

" Kamu saya hukum lari lapangan sepuluh kali. " Perintahnya.

" Sekarang bu? "

" BESOK! " Mendengar itu pun gue lega mengelus dada.

" YA SEKARANG LAH MASA BESOK! " Sambungnya lagi yang membuat gue gelagapan segera lari.

" Siap bu!!! "

Semua ini gara-gara orang yang kerjain gue alhasil harus pakai rok lama ini. Kenapa sih kaya gaib banget yang kerjain gue?!

Gue sadar dari arah jauh sana ada yang memperhatikan gue, dia Chelsea.

Tak ada alasan secara spesifik tetapi perasaan gue merasa curiga setiap melihat dia, setiap gue ada masalah pasti ada dia yang selalu menatap gue dengan tatapan anehnya.

Jika dipikir-pikir hanya karena dia menatap gue aneh jadi gue nuduh dia seenaknya. Ya sorry-- mungkin pikiran negatif gue selalu muncul dan kebetulan dimasa sebelumnya gue kurang menyukai kehadiran dia.

Semenjak dia pacaran dengan Lino, membuat gue risih menatapnya, dalam hal apapun itu. Hal itu juga mungkin yang membuat gue menuduh dirinya tanpa bukti, sudah gue katakan hanya feeling saja.

 Hal itu juga mungkin yang membuat gue menuduh dirinya tanpa bukti, sudah gue katakan hanya feeling saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kini baru putaran ke lima sudah membuat gue pusing tujuh keliling, gue sudah lemas tak kuat lagi. Olahraga adalah kelemahan gue.

Gue bakalan terlihat lemah saat olahraga berlari membuat gue melemas, berkeringat dingin bahkan kaki gemetaran kelelahan. Hal itu yang membuat gue tampak lemah dibidang olahraga, tapi gue bisa bermain voli.

Gue biasanya ikut lomba bola voli di sekolah maupun luar, cuman sekarang gue sudah kelas dua belas jadinya berhenti untuk partisipasi dalam kegiatan. Gue mau fokus belajar dan tak ingin nilai menurun.

Orang tua gue juga tak masalah jika gue memutuskan untuk berhenti aktivitas itu, mereka menyuruh gue serius belajar agar bisa masuk universitas favorit.

Universitas yang mau gue masuk itu juga sama seperti keinginan Lino. Gue juga mendengar kalau Chelsea juga akan masuk ke sana juga. Kesal.

" Mending gue passing bawah bola voli sampai 50 kali daripada harus lari 10 kali, kedengaran kek mudah karena dikit tapi kaki gue udah letoy! " Gerutu gue.

Ada hal pendukung yang membuat gue cepat kelelahan hari ini, gue melupakan sarapan pagi. Tadi pagi waktunya juga sempit membuat gue dan bang Abin melupakan sarapan.

Jadii gue berhenti berlari dan beralih mengistirahatkan diri di bawah pohon rindang, menghirup oksigen yang banyak. Habisnya baru mulai berlari saja sudah ngos-ngosan.

Kedua mata gue memandangi langit biru yang cerah, serta melihat dedaunan dan pohon di sekitar membuat mata gue lebih segar. Rasanya sangat nyaman hingga membuat gue ingin memejamkan mata.

" Memang terasa tenang saat gue berasa di sini "






















" Gue gak yakin, tapi kecurigaan gue mengarah ke dia doang! "

From Friends To Lovers [FFTL] - Lee Know ( END )Where stories live. Discover now