CHAPTER 9

8.9K 1.2K 237
                                    

•Jangan lupa click multimedia di atas biar kalian lebih ke bawa suasana pas bacanya hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa click multimedia di atas biar kalian lebih ke bawa suasana pas bacanya hehe.
Maaf jika terdapat banyak typo.
Happy Reading 💜

Chapter 9

Hari semakin gelap jalanan kota Berlin mulai sedikit demi sedikit tertutup oleh salju.
Jisoo meringkuk dibawah temaramnya lampu jalan, bibirnya terlihat pecah-pecah akibat kedinginan.

Telapak tangannya sangat dingin.

Ralat, melainkan seluruh tubuhnya juga sangat dingin.

Hari ini salju turun sedikit lebat sekitar pukul tujuh malam tadi. Kini sudah menunjukkan pukul sembilan malam.

Jisoo hilang arah, bodohnya dia yang mengikuti seorang penipu keluar dari taman bermain itu. Si penipu menjanjikan akan memberikan obat yang Jisoo cari untuk Chanyeol.

Tapi di pertengahan jalan, penipu itu kabur melihat polisi sedang berpatroli di jalanan melacak keberadaan sang penipu yang nyatanya dia adalah seorang tahanan yang berhasil kabur.

Lalu mencoba menipu Jisoo, karena melihat gadis ini bukan orang eropa. Jadi pikirnya sangat mudah untuk di kelabuhi.

Jisoo sempat kebingungan, lantaran polisi yang mengejar sang penipu itu berbicara bahasa deutsch. Awalnya dia tidak tau alasan polisi mengejar orang yang ingin menolongnya ini. Tapi setelah melihat polisi terus mengejar pemuda itu, Jisoo tersadar bahwa dia hampir masuk ke dalam jurang yang menyeramkan.

Untung Tuhan masih sayang padanya, membebaskan Jisoo dari si penipu.

Tapi saat ini tak kalah menakutkan dari jurang yang menyeramkan, dia seorang diri di pinggiran jalan kota Berlin.

Ponselnya mati karena daya listriknya habis. Jisoo mencoba mengingat kembali jalan kearah Phantasialand, tapi dia benar-benar tak ingat.

Bahkan sekarang dia tidak tau ada dimana, masih di kota Berlin kah atau sudah berpindah ke Hamburg?

"Taehyung, hiks.."

Jisoo menangis, menyebut nama Taehyung berharap pemuda itu datang untuk menemuinya saat ini juga.

Jisoo melanjutkan langkahnya gontai, berusaha mengeratkan mantel yang mulai basah karena salju.

"Aku sangat t-takut." bibir Jisoo bergetar, menggigil karena kedinginan.

Dia benar-benar tak sanggup untuk menopang tubuhnya lagi. Pandangannya mulai kabur.

Bruk.

Tepat sedetik kemudian Jisoo jatuh di pinggir jalan, dia masih mendengar samar-samar suara teriakan orang lain. Hingga akhirnya penglihatannya menjadi gelap gulita.

Winter Bear [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang