Part. 33

797 77 3
                                    

Setelah mengetahui siapa yang mencelakai anaknya, Ayah Donghae segera bertindak dengan mencabut saham yang telah lama ia tanam di perusahaan tuan Kim. Akibatnya, perusahaan orang tua Kim Yeri mengalami kebangkrutan mendadak.

Saat ini, Hyunjie sudah dipindahkan ke ruang rawat inap. Taeyong masih setia menungguinya hingga kekasihnya itu sadar. Ia menggenggam erat tangan Hyunjie dengan membisikkan berbagai kata berharap gadisnya itu segera membuka mata.

Mengelus surai hitam Hyunjie yang masih terbaring lemah diatas bangsal, sedari tadi air matanya tak berhenti turun. Menyesali segala tindakannya karena merasa tak becus menjaga kekasihnya sendiri.

"Maaf... maafin aku..."

"Ayo bangun, kamu minta apa pun pasti akan aku turuti... Hyunjie-ya..."

Menatap sendu wajah pucat sang gadis, Ia terisak.

"Kak, Kak Taeyong makan dulu aja... Kakak juga butuh istirahat" ucap Anna yang sedari tadi berada di ruangan itu bersama Chaeun.

Chaeun hanya menatap khawatir sahabatnya yang masih terbaring lemah itu.

"Iya, Kak Taeyong sebaiknya istirahat dulu saja" sahut Chaeun.

Taeyong menggeleng, "Nggak, Hyunjie belum sadar"

Lagi-lagi Anna menghela nafas samar. berkali-kali ia membujuk pria yang tengah terduduk disampung bangsal sahabatnya itu.

Sudah dua hari Hyunjie menutup matanya. Malam pun sudah hampir larut, Taeyong sendiri belum beranjak dari duduknya.

Pintu ruangan kembali terbuka menampilkan tubuh jangkung seorang pria yang masih rapi dengan setelan jasnya.

"Taeyong..." panggilnya.

Taeyong menoleh, "A-ayah..."

"Istirahat dulu nak" perintahnya.

"Tapi Yah, Hyunjie—"

"Biar Ayah yang menjaganya"

Mendengar penuturan calon mertuanya, Taeyong hanya mengangguk pasrah. Ia segera beranjak dari duduknya. Sebelum meninggalkan ruangan, Taeyong memperhatikan setiap inchi wajah kekasihnya itu, mengecup keningnya sesaat.

"Bangunlah... aku akan menunggu mu" ucapnya sambil mengelus surai legam kekasihnya itu.

Ayah sang gadis yang memperhatikan interaksi tersebut tersenyum dalam hati. Ia merasa bahagia, banyak orang yang peduli dengan anak-anaknya.

"Kamu istirahat dulu, baru kamu bisa kesini lagi" ujar Ayah Donghae yang diangguki Taeyong.

"Kak Taeyong bucin banget!" bisik Anna pada Chaeun yang duduk disampingnya.

Chaeun menepuk pelan paha Anna, "Husst... diem!"

Setelah Taeyong hilang dibalik pintu, Ayah Donghae menatap kedua sahabat anaknya itu, ia tersenyum.

"Kalian kalau mau pulang ngga papa" ujarnya, yang dibalas gelengan oleh kedua gadis itu.

"Enggak, Yah. Chaeun disini aja nungguin Hyunjie" sahutnya.

"Yeu! mentang-mentang calon kakak ipar!" ucap Anna sambil melirik ke arah Chaeun.

Ayah Donghae yang melihat interaksi itu terkekeh, "Ngomong-ngomong Mark dimana?" tanyanya.

"Tadi pamit mau cari bubur, Yah" jawab Chaeun yang dibalas anggukan oleh Ayah Donghae.

Ayah Donghae lantas menghampiri Hyunjie, duduk di kursi yang berada di samping bangsal tempat yang tadi Taeyong duduki. Ia mengelus surai hitam anaknya dengan sayang.

Particular Taste | LTY ✔Where stories live. Discover now