Part. 36

843 65 3
                                    

Gadis bersurai legam itu tengah berjalan mondar mandir di depan ruang perpustakaan. Beberapa menit lalu, ia melihat kekasihnya masuk ke dalam ruangan itu.

Ia sedikit terkesiap, saat dirinya hampir saja menabrak tubuh seseorang yang berdiri di belakangnya dengan tatapan datar.

"Kak Taeyong..." sapanya dengan mengulas senyum.

Seolah tidak peduli dengan keberadaan gadis di depannya, ia melangkah menjauh dari tempat itu. Tak peduli dengan respon yang si pria berikan, gadis itu tanpa ragu mengejar kekasihnya.

"Kak, Kak Taeyong!" serunya. Suasana koridor kampus tak terlalu ramai, namun ia berhasil membuat beberapa pasang mata melihat ke arahnya.

"Ada yang ingin aku bicarain sama Kakak" ujarnya, senyumnya mengembang saat melihat pria itu menghentikan langkahnya.

Tanpa dipanggil, Hyunjie segera menghampiri Taeyong yang masih berdiri membelakanginya. "Kak... bisa kita bicara sebentar?" tanyanya.

Tanpa menjawab, Taeyong melangkahkan kakinya menuju taman kampus yang terlihat sepi. Hyunjie pun segera mengikuti langkah kaki pria di depannya itu.

Setelah sampai di taman, Taeyong menyuruh Hyunjie untuk duduk di salah satu bangku di depannya, dengan dirinya yang berdiri sambil bersidekap menatap tajam kedua netra gadis itu.

"Siapa ayahnya?" tanya Taeyong membuat Hyunjie mengernyit.

"Mak—"

"Ngga perlu banyak basa-basi, Hyunjie! Cukup katakan siapa ayah dari anak yang kamu kandung" ujarnya tajam.

"Maksud Kak Taeyong apa?" balasnya datar.

"Kamu hamil 'kan?" tanya Taeyong yang membuat Hyunjie terkekeh.

"Ini nih, yang mau aku jelasin sama Kakak. Kak Taeyong seneng banget ngambil kesimpulan seperti yang Kak Taeyong lihat tanpa tau sisi aslinya kan?"

Taeyong menatap tajam Hyunjie yang seolah tak terpengaruh oleh tatapannya itu. "Maksud kamu?"

"Aku tidak hamil, mungkin—belum. Bahkan untuk melakukan 'itu' saja aku belum pernah!" ujarnya ketus membalas tatapan Taeyong.

"Jadi, kemarin?"

"Kemarin aku nganter Amel ke dokter kandungan, dan mungkin saat aku sedang liatin sebuah testpack Kak Taeyong ngira aku hamil 'kan?"

Taeyong mengalihkan pandangannya, "Kak, lihat aku..." ujarnya sambil meraih kedua tangan Taeyong.

Mengulas senyum tipis, Taeyong melihat ke arah gadisnya itu.

"Udah tau yang sebenarnya 'kan? Aku ngga mau ada kesalah pahaman di antara kita" ujarnya membuat Taeyong mengelus surai legamnya.

"Maaf... Aku hanya—takut" balasnya.

"Jujur, Aku kaget kemarin pas Kak Taeyong bilang kecewa sama aku. Tapi setelah itu aku sadar, aku sedang berada di mana dan apa yang aku bawa. Pasti Kak Taeyong lihat itu dan salah paham?" ujarnya yang dibalas anggukan.

"Maaf... Jadi, Amel beneran—?"

Hyunjie mengangguk namun tak menghilangkan senyumnya. "Aku kasian lihat dia seperti orang depresi, aku ngga mungkin juga marah terus nyalahin dia disaat dia sedang benar-benar dalam keadaan terpuruk 'kan?" ujar Hyunjie yang dibalas anggukan oleh Taeyong.

"Ini baru calon ibu dari anak-anak aku" ujar Taeyong bangga sambil mengelus surai gadisnya yang digerai.

"Emang aku mau nikah sama Kak Taeyong?"

"Harus mau!"

"Itu namanya pemaksaan"

"Aku ngga maksa aja pasti kamu mau"

Particular Taste | LTY ✔Where stories live. Discover now